Soal Isu Kristenisasi di Lombok, Menag Lukman Pesankan Hal Ini ke Relawan
Sumber: indopos.co.id

Nasional / 5 September 2018

Kalangan Sendiri

Soal Isu Kristenisasi di Lombok, Menag Lukman Pesankan Hal Ini ke Relawan

Lori Official Writer
4775

Isu kristenisasi terhadap korban gempa bumi di Lombok Utara semakin marak. Warga netizen pun ramai-ramai berdebat soal hal ini lantaran pelaku penyebar video kristenisasi bernama Dewi Handayani dipanggil polisi terkait hal tersebut.

Menyikapi hal itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin segera memberi pernyataan resminya kepada semua umat beragama di Indonesia. Pertama-tama, dia mengapresiasi kegiatan aktivis dan relawan kemanusiaan dalam membantu korban bencana gempa di Lombok. Misi itu disampaikan merupakan tugas terhormat dan mulia.

Meski begitu, Menag Lukman mengingatkan supaya misi kemanusiaan itu jangan sampai dicampuradukkan dengan isu agama. Katanya, “Misi kemanusiaan agar steril dari gerakan pemurtadan atau menyebarkan agama yang berbeda dengan yang dianut masyarakat terdampak bencana,”  kata Lukman, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (3/9).

Dia juga mengingatkan bahwa nilai agama memotivasi semua penganutnya melayani sesama manusia tanpa memandang keyakinan agamanya.

“Saya minta semua pekerja dan relawan kemanusiaan di daerah bencana agar fokus bekerja menolong sesama serta memiliki kepekaan terhadap isu-isu yang sensitif di masyarakat, terutama menyangkut adat istiadat, budaya lokal dan identitas keyakinan agama, agar iklim yang kondusif tetap dapat dipelihara selamanya,” terangnya.

Senada dengan pernyataan tersebut, Humanitarian Forum Indonesia yang merupakan forum bagi 15 lembaga kemanusiaan berbasis iman menghimbau kepada semua pekerja dan relawan kemanusiaan yang bekerja di Lombok untuk selalu menjunjung kode etik dasar kemanusiaan.

Relawan juga diminta untuk menaati prinsip-prinsi akuntabilitas kemanusiaan yang salah satunya adalah non-proselitisme atau tidak menyebarkan agama yang dianut kepada penganut agama yang berbeda. Relawan juga diminta untuk tidak menggunakan atribut-atribut keagamaan yang berbeda dari mayoritas keyakinan para korban selama pemberian layanan kemanusiaan.

“Kami mengajak kepada seluruh tokoh agama di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk turut serta memberikan penguatan mental dan spiritual kepada seluruh penyintas dan terlibat dalam proses pemulihan pasca gempa,” ucap Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia, Surya Rahman Muhammad, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (30/8).

Adapun forum 15 lembaga kemanusiaan yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia ini terdiri dari Muhammadiyah Disaster Management Centre, Dompet Dhuafa, KARINA – KWI, Yayasan Tanggul Bencana di Indonesia, Wahana Visi Indonesia, YAKKUM Emergency Unit, Perkumpulan Peningkatan untuk Keberdayaan Masyarakat, PKPU Human Initiative, Church World Service, Habitat for Humanity Indonesia, Unit Pengurangan Risiko Bencana Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Rebana Indonesia, Rumah Zakat, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama, dan BAZNAS Tanggap Bencana.

Bagi semua relawan yang bekerja di Lombok saat ini, termasuk lembaga keagamaan yang terlibat kiranya bisa melakukan tugasnya dengan baik. Mari juga dukung mereka dalam doa supaya isu-isu yang saat ini sedang berkembang tak menyebabkan masalah yang lebih kompleks.

Sumber : Tribunnews.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami