Berita mengenai dampak
menakutkan dari Momo challenge sudah lama beredar, namun korban terus
berjatuhan. Baru-baru ini dua anak usia 16 tahun dan 12 tahun di Kolombia tewas bunuh diri
karena permainan ini.
Momo challenge sendiri
sudah menyebar ke berbagai negara, mulai dari Amerika Selatan, Asia, Mexico,
Perancis, Jerman, India dan Amerika Serikat. Sasarannya mayoritas adalah
anak-anak yang masih lugu dan mereka tewas karena di akhir permainan ditantang
untuk bunuh diri dengan sebuah ancaman.
Seorang anak perempuan
berusia 12 tahun dan seorang anak laki-laki usia 16 tahun bunuh diri hanya dalam
waktu sekitar 48 jam. Polisi menyita handphone anak-anak tersebut, dan
menyatakan menemukan pesan yang terkait dengan permainan Momo itu.
“Tampaknya, mereka memainkan permainan ini melalui WhatsApp dan mengajak anak-anak muda untu melukai dirinya sendiri,” demikian pernyataan dari pemerintah setempat, Janier Landono.
Baca juga :
Mendapat Kesempatan Kedua, Gadis Yang Gagal Bunuh Diri Ini Syukuri Kehidupannya
Mencoba Bunuh Diri? Jangan Lakukan Itu, Masih Ada Harapan Bagimu
“Permainan itu
memberikan berbagai tantangan dan bunuh diri adalah tantangan terakhirnya.”
Permainan ini awalnya
dimulai di grup Facebook, dan berkembang ke berbagai sosial media. Polisi
Argentina pada bulan lalu juga sedang menyelidiki kematian seorang anak
perempuan berusia 12 tahun yang bunuh diri. Kemungkinan berhubungan dengan
permainan Momo challenge ini.
Di India seorang
remaja pria berusia 18 tahun melakukan gantung diri di dekat rumahnya, dengan
kata-kata ‘Illuminati’, ‘hanged man’ dan ‘devil’s one eye’ ditulis ditembok.
Hal itu menimbulkan kecurigaan bahwa kematiannya terkait dengan Momo challenge
juga.
“Anak laki-lakiku itu
tulus, pekerja keras, dan polos. Dia suka main game online. Aku sangat percaya
bahwa Momo Challenge telah merenggut dia dari kami,” demikian ungkap Chandra
Maya Sarki, ibu korban seperti dirilis oleh The Khaleej Times.
Untuk itu, seorang
ahli tekhnologi dari CBN News, Caleb Kinchlow memberikan saran kepada orangtua
untuk menggunakan kata “tantangan” atau “challenge” sebagai pembuka percakapan
dengan anak-anaknya tentang bahaya
sosial media dan berbagai permainan yang muncul saat ini.
“Jangan berasumsi
anak-anakmu tahu apa yang harus dilakukan. Mari bicarakan tentang hal ini dan katakan ‘Hei, ada tantangan atau challenge seperti ini di luar sana. Inilah yang harus
kamu lakukan dan tidak boleh lakukan,” demikian saran Caleb Kinchlow.
Apa yang terjadi
dengan Momo Challenge di luar sana memperlihatkan bahwa iblis sedang gencar
menghancurkan generasi muda dengan berbagai cara. Mulai dari narkoba, pornografi,
sosial media hingga game, semua itu mengincar anak-anak yang sangat berharga di
mata Tuhan. Mari lindungi mereka, berikan perhatian dan kepedulian lebih lagi
bagi mereka.