Dulu, bahkan sampai detik ini saya selalu berjuang dengan
penderitaan, bahkan kamu juga bukan? Penderitaan adalah sebuah celah dalam iman
kita yang mengharuskan kita bertempur.
Kemarin saya membaca sebuah artikel mengenai malam yang gelap
dalam jiwa. Artikel ini bahas mengenai sebuah penyakit yang berkepanjangan,
penderitaan, mengenai cobaan yang berlangsung dari hari ke hari hingga minggu ke bulan dan ke tahun. Dimana sukacita yang datang di pagi hari yang Tuhan janjikan itu?
Siapapun diantara kamu yang sudah melewati jalan yang gelap
dan menderita, saya tahu bahwa sering sekali kamu akan bertanya mengenai janji
terang yang Allah janjikan kepada kita kan?
"Saya sudah setia dalam doa, lalu dimanakah terang yang
Allah janjikan kepada kita?"
Penderitaan dan pencobaan adalah bagian dari kehidupan semua orang, baik mereka yang telah
ditebus bahkan yang belum diselamatkan. Hanya perbedaannya adalah kita
yang adalah anak-anak Tuhan nggak akan melalui kegelapan itu sendirian.
Dalam hidup ini, kita tentu nggak pernah tahu akan langkah
hidup kita selanjutnya dan apa yang terjadi. Mungkin malam ini, atau satu
minggu kemudian atau bahkan satu tahun kemudian.
Tetapi Tuhan tahu itu. Dia tidak
melihat ke bawah dan cuma bertanya-tanya apa yang kita lakukan.
Dia mengendalikan setiap masalah yang menyentuh kehidupan kita
dan kehidupan orang-orang yang kita cintai. Nggak ada yang keluar dari
kendalinya.
Dia bisa menyembuhkan, menghentikan, mencegah bahkan
mengakhiri sepenuhnya masalah. Namun kadang jalanNya berbeda dengan cara yang
kita kehendaki. Hanya karena kita nggak mengerti apa yang Dia akan lakukan,
bukan berarti Dia Allah yang nggak baik.
Ingat, tujuanNya adalah untuk membuat kita seperti Yesus, PutraNya.
Kita semua memiliki sifat dosa yang masih perlu diasah dan diampelas.
Ketergantungan terhadap diri sendiri itu harus dihilangkan. Kita nggak berhak
atas diri kita sendiri, kita harus memberikan semuanya kepada Yesus.
Hidupmu bukan lagi milikmu, namun sudah dibeli dengan harga
yang mahal. Jadi kita harus ingat itu! Jangan hilangkan karunia salib itu dan
menggantikannya dengan sebuah renungan dari dunia.
Kita harus ingat bahwa harga yang sudah dibayar di kalvari
sangat berarti, jadi hidup kita bukan lagi milik kita tetapi milikNya, dan
biarkan Dia melakukan apa yang Dia inginkan dalam hidup kita.
Dan Dia menginginkan hati kita sepenuhnya menjadi milikNya,
kita tak lagi memiliki hak atas diri kita sendiri.
Jadi, jika kamu adalah orang yang sudah diselamatkan oleh
anugerah Allah, percayalah bahwa Tuhan nggak akan membiarkan kamu pergi. Dunia
nggak akan menang, tapi kitalah yang menang.
Namun ketika kita berjalan di dunia sekarang ini, hiruplah
udara ini, dan tunduklah pada rasa sakit dan penderitaan. Tuhan akan
menggunakan penderitaanmu ini untuk membawa kita kepada Dia.
Karunia terbesar dari semuanya adalah untuk di guncangkan oleh
Tuhan, karena Bapa sangat mencintaimu dan menginginkan yang terbaik untukmu.
Jadi meskipun malam mungkin begitu panjang dan kamu sangat
merasa menderita, carilah sinar cahaya, perubahan malam yang kelam akan menjadi
terang di pagi hari seterang hatimu, sebab Tuhan ada di sana menyertaimu.
Mazmur 116:7: "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu."