Tembus 15 Ribu, Nggak Perlu Panik, Ini 4 Hal Yang Bisa Kita Lakukan Saat Dollar AS Ngamuk
Sumber: jawaban.com

Finance / 5 September 2018

Kalangan Sendiri

Tembus 15 Ribu, Nggak Perlu Panik, Ini 4 Hal Yang Bisa Kita Lakukan Saat Dollar AS Ngamuk

Inta Official Writer
2291

Nilai tukar rupiah (kurs) pada dollar Amerika Serikat kian merosot. Hingga Selasa malam kemarin, nilai rupiah menembus angka Rp. 15.029 per dollar. Nilai ini mencapai level terendah sejak krisis 1998. Hingga artikel ini di tulis, kurs rupiah masih dinyatakan lemah hingga Rp. 14.973.

Tentu saja sebagai warga negara, hal ini memicu kekhawatiran kita semua. Biar nggak panik, berikut adalah 4 hal yang bisa kita lakukan saat ada di kondisi sekarang ini.

1.  Tekan impor, tingkatkan ekspor

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla sendiri minta masyakrat untuk membantu pemerintah dengan mengurangi impor untuk mengatasi lemahnya kurs rupiah terhadap dollar ini.

"Mungkin jumlahnya tidak besar tetapi perlu untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa suasana ini, suasana berhemat," ungkapnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa kemarin, seperti yang dikutip dalam Tribunnews.

Pemerintah sendiri kini sedang berupaya untuk meningkatkan ekspor sumber daya dan sedang mencoba untuk menurunkan impor yang tidak perlu. Penting nih buat kita yang cenderung konsumtif, apalagi dengan adanya fasilitas online yang memudahkan kita, mulai sekarang kita perlu mengerem kebiasaan ini.

Kemudian, buat kita yang terjun dalam usaha kecil dan menengah, memanfaatkan momentum ini untuk mendorong kegiatan ekspor. Sebab nilai tukar dollar terhadap rupiah yang kian naik dapat meningkatkan daya jual.

2. UMKM: Turunkan biaya produksi, bukan menaikkan biaya produk

Dampak yang paling mungkin terjadi saat nilai dollar meroket adalah naiknya harga pasaran dan kebutuhan sampai ke UMKM. Buat kita yang memanfaatkan bahan baku impor, ada baiknya untuk tidak mengatrol harga jual agar bisa menutup tingginya biaya produksi.

Sebab kalau hal ini tetap dilakukan, kenaikan harga yang tidak terkendali bisa berujung pada tingginya inflasi. Tentu saja hal ini membuat keadaan ekonomi di Indonesia ini makin tidak stabil. Untuk itu, kita perlu mencari alternatif lain sebelum memutuskan untuk mengambil langkah menaikkan harga produk. Misalnya, dengan menekan biaya produksi, mengurangi porsi, atau mencari opsi bahan baku lainnya.

3. Tanpa panik, tetap lakukan transaksi dalam negeri dengan normal

Sebagai konsumen, kita tetap bisa berkontribusi untuk menjaga stabilnya kondisi ekonomi di negara kita ini. Pola transaksi dan konsumsi di masyarakat juga turun serta mempengaruhi inflasi. Meskipun ada kemungkinan kebutuhan pokok akan ikut naik karena lemahnya kurs rupiah, tapi selama daya beli masyarakat stabil dan baik, kondisi ini masih bisa diatasi.

Seharusnya, kondisi ini tidak kemudian membuat kita panik apalagi takut dalam menanggapinya. Ketahanan ekonomi di Indonesia yang dinilai cukup baik bisa dilihat dari daya beli masyarakatnya. Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk memastikan kepada masyarakat bahwa kondisi ini hanya bersifat temporer.

4. Naikkan minat investasi

Investasi jadi salah satu cara terbaik untuk menjaga keuangan dari beragam dampak negatif, termasuk lemahnya nilai rupiah. Perihal produk investasi yang sesuai, kita bisa memilih emas, reksadana, saham, surat utang, atau juga properti. Apalagi pemerintah baru saja meluncurkan produk saving bond ritel (SBR) seri 004.

Ingat deh, untuk bisa berkontribusi untuk negara nggak perlu lewat hal-hal yang besar. Dengan mencintai produk lokal pun sama artinya kita telah berupaya untuk membuat nilai rupiah menguat. Daripada sibuk menyebarkan berita ini dan membuat banyak orang panik, yuk tanyakan pada diri kita apa nih yang sudah kita lakukan untuk membantu negara? 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami