Sebagai
salah satu hewan peliharaan yang paling banyak digemari, kucing memang tergolong
binatang yang menggemaskan. Bagaimana tidak? Sebagai hewan yang teritorial dan
memiliki keinginan yang kuat atas apa yang diinginkannya dan akan menunjukkan
sifat ‘manja’ pada pemilik atau manusia disekitarnya untuk memperlakukan dia layaknya seorang ratu di kerajaannya.
Meski
demikian, ternyata kucing juga memiliki resiko penularan penyakit ke manusia.
Penting buat kita untuk mengetahui ciri-ciri kucing yang berbahaya buat kita.
Semakin kita menyadari tentang bahayanya, nggak cuma kucing yang sehat, kita
sebagai pemiliknya juga bisa mengurangi risiko terkena penyakit yang bisa ditularkan lewat kucing.
Zoonosis merupakan
nama umum untuk penyakit yang menyebar dari hewan ke orang-orang yang memiliki
kontak dekat dengan mereka, atau dengan kotoran mereka. Meskipun tergolong
sedikit penyakit yang bisa menular ke manusia, kita juga perlu waspada dan
menjaga diri agar tidak terkena penyakit yang bisa ditularkan oleh kucing berikut ini.
Toksoplasmosis
Toxoplasma gondii, atau
singkatnya tokso, merupakan parasit yang dapat ditularkan dari kucing ke
manusia dari kotoran yang terinfeksi. Selain dari kotoran kucing, kita juga
bisa terkena tokso dari makan daging yang kurang matang, seperti yang dikemukakan oleh Centers for Disease Control (CDC).
Kalau kita
punya kucing yang hanya tinggal di dalam ruangan, maka hal ini tidak perlu
dikhawatirkan. Tapi, buat kita yang punya kucing yang kegemarannya menjelajahi
sekitar, sering bermain dengan tikus atau burung, maka kita perlu memberi perhatian lebih pada kucing kita.
CDC
mencatat kalau kebanyakan orang yang memperoleh tokso tidak mengalami gejala
apa pun. Meski demikian, dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi dapat mengembangkan abses otak dan kebutaan, menurut Scientific American.
Tokso juga dapat
mempengaruhi perilaku manusia dan bahkan menginduksi psikosis. Wanita hamil
yang memiliki kucing indoor / outdoor disarankan untuk tidak membersihkan kotak kotoran kucing agar tidak membahayakan bayi yang ada dalam kandungannya.
Cat Scratch Fever
Kalau
sedang kesal, kucing biasanya suka mencakar kita. Jenis demam ini terjadi akibat
infeksi bakteri yang disebarkan oleh kucing. Penyakit ini terjadi saat kucing
yang terinfeksi bakteri ini menjilati luka terbuka seseorang, menggigit, atau mencakar seseorang hingga menimbulkan luka yang cukup dalam.
Saat kita mendapati kucing mencakar dan kemudian timbul kemerahan atau bengkak, disertai dengan demam, sakit kepala, sampai kehilangan nafsu makan dan kelelahan, sangat disarankan untuk segera menghubungi dokter terdekat.
Infeksi
Campylobacter
Kebanyakan
penyakit yang bisa didapatkan dari kucing juga bisa berasal dari makan daging
yang kurang matang, dimana hal ini tentu sangat mungkin untuk dihindari. Infeksi
Campylobacter, penyakit usus yang dapat menyebabkan diare (sering berdarah), demam, dan kram perut.
Cara
termudah untuk terinfeksi hal ini adalah saat menangani kotoran kucing dengan
tangan kosong dan tidak mencuci tangan dengan benar setelahnya. Pastikan kalau
kita selalu menggunakan scooper untuk membuang kotoran kucing dari kotak pasir.
Jangan lupa
untuk mencuci tangan segera mungkin setelahnya. Sementara kalau kita membuang
kotorannya di luar tempat yang telah disediakan, pastikan kita tidak mengalami
kontak langsung dengan kotorannya. Pakailah sarung tangan, handuk, atau kantong
plastic untuk membersihkannya. Setelahnya, jangan lupa untuk membersihkan area
tersebut dengan anti bakteri agar lingkungan tetap terjaga.
Sayang
terhadap binatang tentu saja tidak salah. Namun, penting juga untuk kita ingat
untuk senantiasa menjaga kesehatan bagi diri sendiri dan binatang peliharaan
kita ini. Salah satunya adalah dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun
setiap setelah memegang kucing.