Pada artikel sebelumnya, kita
sudah mengintip tentang 3 geopark di Indonesia yang sudah diakui UNESCO, sekarang kita akan membahas 2 geopark lainnya. Berikut ulasannya.
4. Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu, Jawa Barat
Kawasan destinasi geopark ini
masih tergolong baru diresmikan pada April 2018 lalu. Geopark Ciletuh
Pelabuhanratu ini jadi satu-satunya kawasan yang berada di Jawa Barat yang
diakui dunia. Daerah Sukabumi sendiri memang sudah dikenal sebagai daerah yang kaya
akan keindahan alam, keragaman budaya, dan potensi sumber daya alam yang luar biasa.
Geopark dengan luas lahan 126.100
hektar yang tersebar di 74 desa dan delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi ini
menawarkan bentang alam yang indah dan keragaman geologi yang menarik. Kita
bisa menikmati pemandangan di daerah tinggi dengan lembah berbentuk tapal kuda yang terbuka ke arah laut sehingga membentuk seperti panggung alam atau disebut amfiteater.
Belum lagi ada air terjun atau
curug, pantai, pegunungan sampai batuan unik yang langka, geopark ini sangat
layak untuk menjadi salah satu destinasi wisata baik bagi pengunjung lokal maupun mancanegara.
5. Pegunungan Sewu, Yogyakarta
Pada September 2015, UNESCO
menetapkan kawasan Pegunungan Sewu sebagai salah satu kawasan geopark dunia.
Dengan karakteristik pegunungan dengan bentang alam kawasan karst yang sangat
unik, deretan pegunungan Sewu terbentuk karena pengangkatan dasar laut pada ribuan tahun silam. Batuan kapur jadi ciri khas tersendiri di pegunungan ini.
Geopark dengan luas wilayah
skeitar 1.802 km ini punya 13 situs alam yang terbagi dalam tiga wilayah yang
mencangkup Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan. Jadi salah satu tujuan wisata
yang populer, kita bisa menikmati Kali Ngalang, Gua Jomblang, Bejiharjo, Pantai Wediombo, Karangmojo, dan banyak lainnya di sekitar Pegunungan Sewu ini.
6. Geopark Merangin, Jambi
Geopark ini jadi situs warisan
peninggalan zaman purba yang yang terletak di Kabupaten Merangin, Jambi. Disini, kita bisa
melihat koleksi berupa fosil-fosil yang diperkirakan berumur lebih dari 300 juta tahun berupa daun, kayu, akar, hewan, sampai kerang-kerangan.
Dari Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, kita cukup
melanjutkan perjalanan dengan transportasi darat yang memakan waktu tempuh
sekitar 4 jam perjalanan. Buat kita yang menyukai olahraga ekstrim seperti
arung jeram, Sungai Batang Merangin bisa menjadi salah satu tujuan wisata yang
kita tuju. Selain merasakan sensasi yang memicu adrenalin, kita juga bisa
singgah di beberapa titik untuk mengamati fosil-fosil yang ada di pinggiran sungai.
Lewat wisata geopark, kita bisa menikmati tiga unsur sumber daya alam sekaligus, yaitu geologi, biologi, sekaligus budaya yang terkemas cantik dalam konsep geopark. Nggak hanya jadi tujuan wisata, geopark diharapkan untuk konservasi, edukasi, sekaligus untuk menumbuhkan nilai ekonomi lokal lewat pemanfaatan pariwisata.
Nah, buat kalian yang tertarik dengan paket
lengkap wisata geopark ini, kira-kira mana ya yang harus dikunjungi terlebih
dahulu?