Setelah mengalahkan Malcolm
Turnbull pada voting hari Jumat, 24 Agustus 2018, mantan Menteri Keuangan
Australia, Scott Morrison terpilih jadi ketua baru Partai Liberal dan secara otomatis akan menjadi Perdana Menteri Australia.
Perdana Menteri baru Australia
ini adalah seorang jemaat dari Horizon Church, sebuah gereja pantekosta di
Sydney dimana ia dan beberapa anggota keluarganya juga ikut terlibat dalam pelayanan.
Hugh White, seorang profesor dari
Australian National University mengatakan pada New York Times kalau Morrison
merupakan salah satu seorang konservatif, meskipun belum terlalu terlihat secara jelas cara ia akan memimpin sebagai perdana menteri.
"Pertanyaannya, apakahan
Morrison memilih untuk menjadikan imannya sebagai bagian dari persona
politiknya atau sejauh mana ia akan melakukannya," jelas White. White juga menjelaskan kalau iman percaya Morrison ini sangat kental dan kentara.
Misalnya saja Morrison menentang
pernikahan sesama jenis, tetapi memilih untuk abstain selama pemungutan suara.
Ketika Morrison pertama kali terpilih di Dewan Perwakilan Australia pada tahun 2008 lalu, ia selalu merujuk pada iman Kristennya.
"Kepercayaan saya pada Yesus
Kristus bukanlah sebuah agenda politik," jelas Morrison. "Seperti yang
dikatakan oleh Lincoln, tugas kita bukanlah untuk mengklaim apakah Tuhan ada di
pihak kita. Bagi saya, iman itu bersifat pribadi, tetapi implikasinya bersifat
sosial - baik itu menjadi tanggung jawab pribadi maupun sosial tergantung dari hati masing-masing orang percaya."
Ia juga mengacu pada William
Wilberforce atau Desmond Tutu yang berdiri untuk kebenaran atas prinsip-prinsip
iman percaya Kristen. Morrison juga mengatakan kalau Australia bukanlah negara
sekuler, melainkan 'negara bebas'.
"Australia merupakan sebuah
bangsa dimana kita memiliki kebebasan untuk mengikuti sistem kepercayaan yang
dipilih. Sekularisme hanya satu. Ia tidak memiliki klaim yang lebih besar
daripada yang lain di masyarakat kita. Seperti kata Senator AS Joe Lieberman, konstitusi
menjamin kebebasan beragama, bukan dari agama. Saya percaya kalau hal yang sama
juga berlaku di negara ini."