3 Cara Ini Membuktikan Tingkat Keseriusan Pernikahan Kamu, Berfokus ke Tuhan Atau Tidak!

Marriage / 28 August 2018

Kalangan Sendiri

3 Cara Ini Membuktikan Tingkat Keseriusan Pernikahan Kamu, Berfokus ke Tuhan Atau Tidak!

Naomii Simbolon Official Writer
2939

Semua orang tentu ingin memiliki pernikahan yang berhasil bukan?

Kita ingin hidup bahagia, puas dan dicintai oleh pasangan kita, karena itulah kebutuhan setiap orang. Meskipun demikian, menginginkan pernikahan yang baik dan bahagia bukanlah inti dari sebuah pernikahan.

Inti sebuah pernikahan adalah ketika pasangan berpusat kepada Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang. Nah, untuk mengetahui apakah pernikahan kamu benar-benar serius berpusat kepada Allah atau nggak, mari kita lihat beberapa hal dibawah ini :

1. Nggak mementingkan diri sendiri

Tanda seseorang yang baik dan takut akan Tuhan adalah memiliki kesediaan untuk merendahkan diri mereka dan nggak lagi mementingkan diri sendiri terhadap orang lain.

Ini benar, terutama dalam sebuah pernikahan, dimana kita semua dipanggil untuk nggak mementingkan diri sendiri tetapi justru mengutamakan kebutuhan pasangan kita. Ini adalah cara yang sangat efektif menuju ke sebuah pernikahan yang lebih bahagia.

"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;          dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.         

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.                   

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:3-8).

Untuk mempraktekkan sikap dimana kita tidak mementingkan diri sendiri namun menempatkan kebutuhan orang lain sangatlah sulit ya, karena pada dasarnya kita adalah mahluk yang egois.

Namun secara praktis, banyak manfaat yang muncul dari suami dan istri jika saling memprioritaskan kebutuhan orang lain, salah satunya adalah kebutuhan keduanya terpenuhi dengan baik.

2. Memiliki komunikasi yang baik

Komunikasi dalam pernikahan bisa menjadi sangat sulit.

Perselisihan bisa menjadi masalah yang besar ketika kita tidak belajar untuk bicara dengan sopan dan baik. Berkata-kata buruk dan terburu-buru apalagi tidak memikirkan pasangan, bisa membuat mereka merasa terluka loh, dan itu artinya kita bertingkah egois.

Tuhan serius memanggil kita bukan untuk demikian tetapi masuk ke dalam standar yang lebih tinggi dan benar. Pertama-tama, kita harus menjaga mulut kita (Mazmur 141:3), kita harus bicara dengan hikmat (Matius 12:36-37), lambat berbicara dalam arti tidak tergesa-gesa (Pengkotbah 5:2), terutama belajar berkomunikasi yang baik kepada pasangan apalagi jika sedang marah (Yakobus 1:19).

"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah." (Amsal 15:1)

Komunikasi sangat penting banget untuk hubungan apapun itu, dan dua kali lipat pentingnya dalam sebuah pernikahan. Dengan memiliki komunikasi yang baik dengan teman-teman dan keluarga (tentu bermanfaat namun, lebih utama menjaga komunikasi yang baik dengan pasanganmu yang sudah disatukan oleh Tuhan.

3. Menghormati Tuhan, dan bertumbuh secara spiritual

Panggilan tertinggi kita secara pribadi sebagai orang Kristen adalah mengenal Allah dan memuliakan Dia

Kita nggak bisa melakukan ini secara efektif jika kita nggak mencari Tuhan secara pribadi dan sebagai pasangan. Jadi sangat penting bagi kehidupan orang percaya untuk datang ke hadapan Allah sediri dan mempelajari firmanNya dan menyembah-Nya (2 Timotius 3:14-17). Dan jauh lebih penting untuk datang ke hadirat Tuhan bersama-sama dengan pasangan.

Tuhan merancang kehidupan Kristen untuk sama-sama hidup dalam komunitas dan nggak dalam kesendirian.

Komunitas Tuhan adalah gereja dan ini pertama sekali di mulai dari rumah! Keluarga yang kuat bisa membentuk sebuah gereja yang kuat dari orang-orang percaya. Demikian juga, keluarga yang lemah dan nggak konsisten akan membentuk jemaat atau anggota keluarga yang lemah dan nggak konsisten.

  •         Berdoalah bersama setiap malam sebelum tidur
  •         Dengarkan kotbah bersama.
  •         Diskusikan kotbah yang kamu dengarkan bersama pas hari minggu pagi.
  •         Terus tanyakan gimana kamu bisa berdoa buat dia (pasangan kamu).
  •         Libatkan anak-anak kamu dalam diskusi dan waktu ibadah
  •         Pertahankan fokus pada Tuhan dalam pernikahan kamu setiap saat.

Nah itulah 3 hal yang bisa kamu cek dan perhatikan, apakah pernikahanmu hari ini benar-benar serius fokus kepada Allah? Jika tidak, lakukanlah hal yang berbeda seperti saran di atas dan bertobatlah bersama!

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami