Disayangkan, Pendeta California Putuskan Bunuh Diri Karena Alasan Ini
Sumber: Youtube.com

Internasional / 28 August 2018

Kalangan Sendiri

Disayangkan, Pendeta California Putuskan Bunuh Diri Karena Alasan Ini

Lori Official Writer
38826

Pemimpin Gereja Inland Hills, California, Pendeta Andrew Stoecklein memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada Sabtu, 25 Agustus 2018 lalu. Kabar inipun membuat jemaat gerejanya terpukul dan begitu berduka.

Kabar kematian inipun disampaikan oleh sang istri, Kayla melalui akun Instagramnya. “Tadi malam, orang yang aku cintai, ayah dari anak-anakku dan pendeta dari gereja kami yang luar biasa menghembuskan nafas terakhirnya dan telah pergi untuk selama-lamanya,” tulisnya.

Baca Juga : Bunuh Diri Karena Persoalan Rumah Tangga? Cegah Tindakan Berbahaya Ini dengan Hal Berikut…

Kayla mengaku, sebelum memutuskan bunuh diri suaminya itu memang sedang menderita depresi dan kecemasan.

“Bukan keajaiban yang aku harapkan, tapi dia sekarang di surga bersama ayahnya. Dia adalah suami yang luar biasa, dia benar-benar membuatku lebih baik, membuatku merasa seperti gadis tercantik di dunia, dan dia sangat mencintaiku,” tulisnya.

Di tengah duka yang sedang dia dan ketiga anaknya alami saat ini, Kayla meminta dukungan doa dari semua orang. Dia benar-benar tak menyangka jika suaminya memilih untuk mengakhiri hidup dengan cara tersebut.

“Tolong doakan aku dan anak-anakku. Aku tak tahu bagaimana aku menghadapi (situasi) ini, aku benar-benar patah hati, tersesat dan hampa. Aku sama sekali tak pernah membayangkan akhir ceritanya akan seperti ini,” lanjutnya.


Supaya tak bernasib sama dengan suaminya, Kayla mendorong siapapun yang sedang menghadapi depresi dan punya keinginan bunuh diri untuk segera mendapatkan pertolongan.

Sementara, kabar kematian Pendeta Stoecklein ini banyak mendapat sorotan di media online, termasuk dari sesama pendeta yang juga pernah berjuang dalam menghadapi kesehatan mental. Beberapa diantaranya mengaku menyesal dengan keputusan bunuh diri yang diambil Stoecklein.

“Aku tak kenal dengan Pendeta Andrew dan aku tak akrab dengan gereja itu. Aku menyesal dia merasa seperti itu. Penggembalaan itu memang sulit dan kadang-kadang (pendeta) bisa merasa sangat kesepian. Sulit untuk punya teman sejati yang bisa jujur dengan kita tanpa takut dihakimi. Keluargaku dan gerejaku mendukung Gereja Inland Hills dan keluarga Pendeta Andrew,” tulis Scott Graham, Pendeta Real Life Church of Kankakee, IIlinois lewat akun Facebook-nya.

Sementara pemimpin Christ Church of Orlando Lead Pastor Paul Valo menyampaikan lewat laman Facebooknya. “Depresi itu nyata dan pendeta tak terkecuali atau bisa mengalaminya juga. Di generasi ini, para pendeta diharapkan bisa jadi penyelamat bisnis, quotes khotbah di Instagram jadi selebriti, sepenuhnya bisa diakses, sangat rohani, tak terlalu muda, tak terlalu tua dan kalau seorang pendeta tak cukup memenuhi harapan, mereka diberi peringkat dua dari lima bintang di Google. Wow! Peringkat kita dikurangi di Google! Aku merekomendasikan kalian untuk berdoa bagi pendeta (gereja) mu dan dukung gereja dengan setia! Kamu mungkin tak akan pernah menyadari apa yang mereka jalani secara pribadi,” tulisnya.

Sementara pendeta lainnya mengirimkan dukungan penuh kepada semua jemaat yang ditinggalkan oleh Pendeta Stoecklein. “Aku tak tahu gereja ini, kosntituennya atau pendetanya. Tapi sebagai seorang Kristen, seorang pendeta, suami dan ayah…aku berdoa, berbelasungkawa dan kasihku ada bersama keluarga, gereja dan orang-orang terdekat. Aku berharap bisa memeluk kalian semua, tapi aku tidak bisa. Namun Tuhan bisa melakukannya,” kata Jeff Burrell, pemimpin Gereja Kilough.

Ya, bahkan pendeta sekalipun memang tak bisa terhindar dari masalah kesehatan mental semacam depresi. Karena itulah, sebagai jemaat kita perlu mendukung para pemimpin kita dalam tugas pelayanannya dan meminta supaya mereka lebih mengandalkan Tuhan dan dewasa dalam menghadapi setiap persoalan yang muncul dalam gereja. Karena gereja adalah milik Tuhan dan sudah seharusnya kita menyerahkan setiap pergumulan dan masalah di bawah kakiNya. Tidak dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri.

Sumber : Cbn.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami