Seekor
katak hidup di sumur kering sepanjang tahun. Suatu hari, katak itu mendongak ke
mulut sumur dan melihat kura-kura besar melihat ke dalam sumur. Segera ia bersemangat
dan menunjukkan tempat tinggalnya kepada sang kura-kura. Tapi si kura-kura mengajak
si katak untuk keluar dari sarangnya dan melihat dunia luar yang penuh warna-warni.
Ini adalah
sebuah kisah pendek si katak yang betah dengan dunianya sendiri di dalam sumur.
Selama tinggal di sumur kering itu, penglihatannya pun menjadi berkurang dan mulai rabun. Dia hanya tahu kalau dunia itu hanya sebesar sumur saja.
Tapi pengetahuan
itu berubah setelah si kura-kura datang dan menggambarkan sisi dunia berbeda yang luas dan indah.
Hari ini, setiap
orang percaya di dalam Tuhan menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali. Tapi saat
Yesus datang seperti yang dijanjikanNya dan melakukan pekerjaan yang tak pernah
disebut dalam Alkitab, beberapa orang percaya malah menolak untuk mengikutiNya.
Hal ini persis sepertiyang dilakukan sang katak yang ada di dalam sumur itu. Dia
terlalu lama tinggal di sana dan tak mau meninggalkan tempat itu untuk menyaksikan dunia yang lebih luas.
Renungkanlah ucapan ini:
“Pekerjaan Tuhan
tidak pernah berhenti, jejak-Nya tidak pernah berhenti. Dan sebelum Dia menyelesaikan pekerjaanNya, Dia akan selalu sibuk dan tak akan pernah berhenti.
Berbeda dengan
manusia. Setelah mengalami pekerjaan di dalam Roh Kudus, dia memperlakukannya seolah-olah
tidak akan pernah ada perubahan apa-apa lagi. Setelah memperoleh sedikit
pengetahuan, mereka malah tidak mengikuti jejak pekerjaan Tuhan yang baru.
Setelah menyaksikan kalau Tuhan hanya melakukan sedikit pekerjaanNya, dia beranggapan
kalau Tuhan itu hanyalah sesosok kayu dan percaya kalau Tuhan akan selalu dalam bentuk yang sama.
Setelah memperoleh
pengetahuan yang dangkal, manusia sangat bangga dengan dirinya sendiri dan mulai
lupa dengan keberadaan Allah. Saat mengalami pekerjaan Roh Kudus, tak peduli seberapa
diberkati seseorang yang memberitakan namaNya, mereka tidak akan pernah percaya lagi dengan Tuhan.
Mereka adalah
orang-orang yang tak lagi bisa menerima karya baru dari Roh Kudus. Mereka menjadi
konservatif dan tak bisa menerima hal-hal baru. Orang-orang semacam ini adalah mereka yang percaya Tuhan tapi juga menolakNya.
Manusia mulai
memposisikan dirinya ke dalam permusuhan dengan Allah. Inilah absurditas manusia.
Dari firmanNya,
kita bisa melihat bahwa Tuhan sudah melakukan pekerjaan barunya sejak Ia menyelamatkan
manusia dan Dia tak pernah berhenti dalam pekerjaanNya. Untuk menyelamatkan manusia,
Tuhan sudah melakukan tiga tahap kerja yaitu jaman hukuman, jaman penuh rahmat dan
jaman kerajaan. Di tiga jaman yang berbeda ini Tuhan sudah menyatakan posisi-Nya
yang berbeda dengan nama-nama yang berbeda dan melakukan pekerjaan yang berbeda untuk menyelamatkan manusia sesuai dengan rencanaNya.
Bagi kita masing-masing
orang percaya, kita bisa menyesuaiakna diri dengan kehendak-Nya hanya kalau kita
terus mengikuti jejak Tuhan dimanapun Dia bekerja. Kalau kita hanya melakukan pekerjaanNya
dengan tetap melakukan satu cara saja, bagaimana mungkin kita bisa mengikuti jejak
Allah yang baru? Keyakinan sepetri itu bukan hanya tidak bisa diterima oleh Tuhan,
tapi juga bersifat menentang Tuhan dan kita akan kehilangan jejakNya pada akhirnya.
Jadi, di masa-masa
akhir ini Tuhan mau kita, dari berbagai denominasi gereja untuk bersatu dan melakukan
pekerjaan Tuhan sesuai dengan jejakNya. Di jaman akhir ini, Dia akan memulai tahap
pelayanan yang baru dengan dengan mengumpulkan kawanan domba-Nya dan memurnikan
mereka.
“Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari
kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan
suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (Yohanes 10:
16)