Dulu, ketika saya bekerja di sebuah perusahaan dan berhubungan
dengan pajak dan deadline yang sangat
banyak ditambah bawahan yang susah diatur, saya benar-benar stres banget. Bahkan saya tidak bisa tidur di malam hari karena memikirkan itu.
Hal itu berlangsung selama 1 tahun berturut-turut setiap bulan. Selain itu, pencapaian bulanan mulai berantakan ditambah meeting bersama client yang tak menemukan titik penyelesaian.
Ini benar-benar kehidupan yang penuh tekanan yang pernah saya
rasakan. Dan untuk menyelesaikan masalah itu, saya berpikir untuk keluar dari
kantor. Saya mulai mempersiapkan bawahan saya satu bulan sebelumnya untuk
menduduki posisi saya sebelum saya pergi. Saya koordinasi kepada pemimpin untuk mengusulkan bawahan untuk meeting mewakili saya dengan alasan agar
bawahan saya harus mengerti urusan yang selalu saya kerjakan.
Tetapi sayangnya, ketika saya hendak keluar dari kantor. Tuhan memberi saya mimpi untuk tidak keluar, dan itu benar-benar membuat saya dilema.
Apa yang kita bisa lakukan kecuali taat dan bertahan dengan cobaan pekerjaan?
Mungkin beberapa di antara kamu tengah berada di posisi
demikian, ditekan oleh atasan dan kerjaan benar-benar berat, namun tak kuasa pindah karena nggak kunjung menemukan pekerjaan baru.
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah
setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13)
Yap, Tuhan benar-benar nggak pernah memberikan kita masalah
atau beban yang nggak bisa kita tangani. Mungkin ini adalah kalimat yang pas untuk kamu semua.
Dan untuk bisa percaya dengan firman tersebut, inilah alasan mengapa Tuhan memberikan kita semua masalah atau beban pekerjaan yang begitu berat?
1. Iman kita harus naik
Ketika saya taat untuk tidak keluar dari tempat pekerjaan
saya, saya semakin diproses. Pekerjaan saya semakin menumpuk. Hal itu
benar-benar membuat saya bersujud setiap malam dan berdoa supaya Tuhan menolong
saya dan pemimpin saya menemukan jalan keluar untuk mengurus project yang
sedang bermasalah serta kerendahan hati bagi bawahan saya untuk lebih serius melakukan tugas mereka.
Segala sesuatu yang kita ketahui mengenai Tuhan haruslah kita
pelajari, dan kita lakukan. Saya berusaha melakukan itu di tengah masalah di
kantor dan pekerjaanku.. Aku bersikap kasih, memperkatakan iman mengenai pekerjaan, bahkan sebelum dan selesai meeting.
Aku meletakkan kepercayaanku penuh kepada Allah, dan aku (yakin akan berhasil!
Dan puji Tuhan, Tuhan melakukannya dengan baik.
Sama seperti Daud, sebelumnya Daud
sudah pernah Tuhan izinkan untuk bertarung melawan singa dan beruang, sehingga kemudian Daud bertumbuh dalam iman sampai suatu hari Dia
berdiri di hadapan raksasa Filistin, dan yakin bahwa Tuhan yang sama akan membantunya melawan Goliat tersebut.
Demikian dengan kamu.
2. Keegoisan kita harus mati
Sekarang ini, kita hidup di zaman dimana dunia mendorong kita untuk pedulikan diri kita sendiri.
Ketika saya memutuskan untuk keluar dari kantor di tengah
kekacauan yang ada, itu berarti saya cukup egois dan memikirkan diri saya
sendiri. Tanpa memikirkan pemimpin saya, perasaan bawahan saya bahkan pekerjaan yang saya sedang tangani.
Saya percaya Tuhan tidak mau saya keluar dari sana, dikarenakan saya harus mati akan diri saya sendiri. Disana saya belajar untuk
menerima masukan dari bawahan, berlaku kasih dan tidak otoriter.
Inilah yang Tuhan juga mau sehingga saat ini kita mengalami suntuk di kantor, kerja yang berat dan lain sebagainya.
Cobalah melihat kembali diri kita, apakah kita egois dan
memikirkan apa yang baik bagi kita sekalipun menyakiti orang lain, berbohong dan menyakiti pemimpin?
Jika iya, Tuhan ingin kita mati untuk itu!
3. Tuhan yang dimuliakan bukan diri kita sendiri
Entah kamu sadar atau nggak soal ini, orang lain sedang
menyaksikan kita dan menonton apapun yang kita lakukan loh. Dan jika kita mengaku sebagai pengikut Yesus, mereka semakin seksama memperhatikan kita.
Ada sesuatu yang berbeda tentang mereka yang mengenal Tuhan
secara pribadi. Ketika kita melewati hal-hal sulit, Tuhan memberi kita kekuatan
untuk menyelesaikannya. Kita perlu percayai akan hal itu dan bersikaplah mencerminkan Kristus yang kita percayai.
Orang-orang pastilah akan memperhatikan perbedaan itu dan hal
itu pastilah bikin mereka bertanya-tanya mengapa kamu berbeda. Nah, disanalah
Tuhan akan dipermuliakan.
Tidak ada masalah yang Tuhan tidak bisa selesaikan. Apapun
itu. Sebaiknya jangan buru-buru bikin keputusan sebelum bertanya serius kepada
Tuhan ya!