Adalah sebuah anugerah
apabila kita bisa melayani Tuhan selama di muka bumi. Ini merupakan kesempatan
yang tidak boleh disia-siakan. Namun, seringkali situasi kerap menjadi penghalang untuk kita melakukannya.
Buat yang sudah
berkeluarga, anak suka dianggap sebagai alasan untuk beristirahat atau tidak
aktif lagi melayani Tuhan. Anak dianggap sebagai pihak penghalang. Namun, benarkah anak penghambat kita untuk melayani Tuhan?
Di Alkitab, kita tidak menemukan bahwa ketika rumah tangga orang percaya dianugerahkan anak maka itu akan mengganggu mereka untuk mengerjakan proyek Tuhan di dunia. Sebaliknya, justru ketika anak diikutsertakan pada saat melayani Tuhan, mereka jadi maksimal.
Baca Juga: 3 Hal Penting yang Perlu Orangtua Ajarkan Kepada Anak Soal Akhir Zaman
Buat kamu yang ragu untuk
mengajak anak saat dirimu melayani Tuhan, berikut tiga alasan kuat mengapa kamu harus mengubah itu!
1. Anak dapat belajar langsung bagaimana melayani Tuhan dengan benar.
Dengan mengajak anak
melayani Tuhan bersama dengan kita maka kita sebenarnya sedang mengajarkan
kepadanya tentang pentingnya Tuhan di dalam kehidupan kita. Kita sedang
mendidik buah hati kita bahwa tidak bisa melupakan Tuhan atau menonomor duakan-Nya.
Apa yang kita tunjukkan pada saat kita melayani Tuhan akan direkam di pikiran anak kita. Pengalaman bersama dengan kita akan menjadi pengingat saat ia beranjak dewasa nantinya.
2. Anak bisa belajar langsung bagaimana mengasihi sesama dengan benar.
Hal terbaik untuk
memberikan pendidikan kepada seorang anak ialah lewat keteladanan. Pada saat
kita melayani Tuhan di tengah-tengah orang maka ia memerhatikan bagaimana kita berinteraksi dengan yang lain.
Saat yang kita tampilkan
adalah tindakan kasih maka buah hati kita akan dapat belajar bagaimana
mengasihi orang lain. Pertanyaan demi pertanyaan akan muncul dari mulut sang
anak, tetapi dengan jawaban yang tepat dan berjalan waktu, pemahamannya tentang mengasihi sesama akan semakin baik.
3. Anak jadi tidak egois
Kecenderungan manusia yang
belum mengenal Tuhan dengan benar adalah egois. Untuk mengikis hal ini maka
seorang manusia harus dilatih. Orangtua adalah pihak yang sangat tepat untuk memberikan pelatihan tersebut.
Lewat pengalaman melayani
Tuhan bersama dengan kita maka ke-aku-an sang anak akan semakin terkikis dan
pada akhirnya di usianya yang beranjak dewasa ia menjadi pribadi yang peduli terhadap orang lain.
Baik saat keadaan lajang, menikah, atau maupun memiliki anak, tidak ada kata berhenti untuk melayani Tuhan. Ini justru adalah berkat bagi generasi demi generasi. Jangan biarkan berkat luar biasa ini hanya berhenti di generasimu dan pasangan. Selamat melayani Tuhan bersama dengan keluargamu!
Sumber : Jawaban.Com