Seiring pertumbuhan
anak, setiap orangtua pasti gak bakal sadar kalau anak tumbuh sebegitu
cepatnya. Mereka yang hanya bisa meniru ucapan orangtuanya saat masih balita,
kita sudah mendapat sejumlah kosakata baru, entah dari si mbak di rumah, dari video Youtube, dari teman-temannya maupun dari lingkungan.
Bahkan saking
banyaknya sumber informasi yang didapatkan anak, kata-kata bermakna jelek atau kurang
baik (semacam kata-kata tabu) pun kerap diucapkan. Di usia yang beranjak 5 dan
6 tahunan anak-anak mudah sekali menyerap kosakata baru. Tapi di usia ini juga waktu
yang tepat bagi orangtua untuk bisa mengarahkan anak memahami tentang bahasa yang baik dan yang tidak baik untuk digunakan.
Ajarkan anak
bahwa kata memiliki makna yang begitu kuat. Karena itu penting untuk menyaring dan membedakan kata-kata yang baik dan tidak baik untuk diucapkan.
Berikut 5 langkah yang bisa orangtua lakukan untuk ajarkan anak soal berbicara yang baik.
1. Ingatkan anak soal pemilihan kata yang tepat sesuai dengan waktu dan tempatnya
Kata-kata yang
sering diucapkan dan dianggap bukan masalah besar di rumah bisa jadi bumerang saat
diucapkan kepada orang lain di lain tempat pula. Jadi, ingatkanlah anak untuk bisa memilah perkataan mereka saat berhadapan dengan orang lain. Dengan kata lain, bahasa yang tepat di waktu dan tempat yang tepat.
2. Bantu anak memperkaya kosakata mereka
Orangtua bisa
mencegah anak mengarah pada penggunaan kosakata yang kurang baik jika sejak dini
mereka diperkaya dengan kosakata-kosakata yang baik di rumah. Dan ingatkan anak
untuk berhati-hati memakai kata-kata yang kurang baik saat mereka mendengar atau menemukannya dari berbagai sumber informasi.
3. Ingatkan kalau kata-kata yang buruk bisa melukai hati orang lain
Ada banyak kata-kata jelek yang suka diucapkan oleh orang-orang dewasa di depan anak-anak. Dan tanpa sadar anakpun terbiasa mengucapkannya tanpa tahu betul makna dibalik ucapan itu. Jadi, supaya anak tak mudah terpancing dengan kata-kata semacam itu, orangtua perlu memberikan anak pemahaman tentang dampak buruk atau negatif dari kata-kata itu. Beritahu anak bahwa kata-kata bisa melukai hati orang lain. Jadi, jangan pernah main-main dengan itu.
Baca Juga :
Setiap Guru Berharap Semua Orangtua Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Antarkan Anak ke Sekolah
Saat Anak Bertanya Soal Neraka, Jelaskanlah Dengan 5 Jawaban Ini
4. Ucapan mencerminkan pribadi
Aku pikir kita
semua tahu betul soal ungkapan ini. Ya, perkataan atau ucapan kita adalah cerminan
dari pribadi kita. Jadi, sampaikanlah hal ini kepada anak. Jangan biarkan mereka
merusak citra diri mereka dengan ucapan-ucapan yang kosong, penuh sumpah
serapah dan makian, baik diucapkan secara langsung ke orang lain atau lewat postingan di sosial medianya.
5. Awasi media yang bisa diakses anak
Sebagai orangtua
yang memiliki otoritas tertinggi atas anak, orangtua wajib memberikan perhatian
besar kepada aktivitas anak. Apa media yang mereka tonton, mainkan atau lihat perlu
sekali orangtua tahu. Jangan biarkan anak bebas mengakses semua media, yang justru
bisa membawa mereka jatuh dalam kebiasaan negatif.
Kehadiran orangtua
adalah hal terpenting yang harus didapatkan anak. Kalau perlu, perkenalkanlah anak
sejak dini dengan firman Tuhan dan sampaikan bahwa perkataannya selalu dinilai oleh
Tuhan.