Berdasarkan sebuah riset dari Pew
Research Center Poll, 62% orang dewasa menyatakan kalau berbagi pekerjaan rumah
sangat penting dalam kesuksesan. Mereka yang tidak bisa membagi tugas pekerjaan
rumah dengan baik, maka kehidupan pernikahannya akan dipenuhi oleh banyak keluhan dari kedua belah pihak.
Kebanyakan pekerjaan rumah yang
paling sering menjadi konflik adalah keputusan tentang pola asuh anak dan
disiplin. Dari generasi ke generasi, tanggung jawab untuk hal semacam di atas
ini selalu jatuh pada pihak ibu. Namun, hal ini tidak berarti ayah punya alasan untuk menyerahkan seluruh pola pengasuhan pada ibu.
Diperlukan sebuah diskusi yang
cukup serius untuk membahas soal pembagian tugas di rumah ini. Sebagai solusinya, yuk kita coba beberapa cara di bawah ini.
1. Mengangkat pembicaraan soal hal ini
Seperti yang disebutkan di atas,
ada baiknya kita meluangkan waktu untuk berdiskusi terbuka mengenai peran kita
sebagai suami dan istri dalam pernikahan. Pada waktu ini, kita bisa mulai pembicaraan dengan mengutarakan hal yang kita inginkan.
2. Buatlah setiap keinginan tersebut menjadi kenyataan
Setelah kita dan pasangan saling terbuka
terhadap hal-hal yang kita inginkan dalam kehidupan rumah tangga, kini adalah
giliran kita untuk mengabulkan permintaan tersebut menjadi kenyataan. Fokuslah
pada apa yang akan kita lakukan untuk membuat keadaan atmosfir rumah menjadi lebih baik, bukan justru sebaliknya.
3. Membagi tugas berdasarkan minat dan keterampilan
Tentu saja kita punya kriteria pekerjaan yang
disukai dan tidak disukai. Kuncinya adalah membicarakannya secara terbuka,
seperti yang ada pada poin pertama di atas. Misalnya, istri memang lebih pintar
dalam mengelola keuangan, sementara suami lebih bisa dalam memperbaiki sesuatu.
Istri bisa memilih untuk mencuci, sementara
suami akan merapikan pakaian yang telah dicuci dengan setrika. Mintalah tugas
yang menarik dan kita sukai, sehingga kita jadi lebih semangat dalam mengerjakannya.
4. Saling membantu saat pasangan mengalami kesulitan
Tentu saja dalam kehidupan ini, kita pasti
menemukan pekerjaan yang sama-sama tidak disukai. Misalnya tidak ada yang
sama-sama menyukai mengatur uang, atau tidak ada yang menyukai pekerjaan untuk membersihkan kamar mandi.
Saat menemukan hal ini, baik kita atau pasangan
harus mau mengalah atau justru mengerjakan pekerjaan tersebut bersama. Ketika
keadaan memungkinkan, kita juga bisa menawarkan untuk memberi bantuan saat
melihat pasangan kelihatan kelelahan ketika mengerjakan tugas rumah.
Terakhir, diperlukan sebuah kerja sama yang
baik untuk membangun rumah tangga yang harmonis. Setelah kita mencapai
kesepakatan mengenai pekerjaan masing-masing, berikan apresiasi kepada pasangan
atas inisiatif dan kesediannya untuk ikut andil dalam pekerjaan rumah.
Penghargaan tidak selalu harus berupa materi. Terkadang, cukup ucapan terima
kasih pun sangat manis untuk didengar dan membuat keadaan menjadi semakin
hangat.