Mengenai kesehatan gigi, ada
banyak mitos yang sering kita dengar. Padahal, kesalahan tertentu bisa
berakibat buruk pada gigi, lho. Berikut adalah beberapa mitos yang perlu kita patahkan soal kesehatan gigi.
1. Makin bertenaga kita menyikat gigi, makin bersih juga gigi kita
Menyikat terlalu keras dan
menggunakan sikat gigi yang terlalu kasar dapat membuat gigi kita kehilangan
enamel yang melindungi bagian gigi agar tidak cepat berlubang dan membusuk. Hal
ini juga sering melukai bagian gusi. Ada baiknya kita menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan menyikatnya dengan hati-hati.
2. Flossing tidak benar-benar diperlukan
Kata flossing memang terdengar asing buat telinga orang Indonesia. Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang dari negara barat. Flossing sendiri merupakan upaya untuk membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang atau dental floss. Flossing dianggap penting untuk mencegah menumpuknya bakteri dan plak yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Kalau kita biarkan, bakteri dan plak ini bisa menyebabkan gigi berlubang.
Baca juga: Nggak Cuma Bikin Mata Segar, 5 Makanan Warna-warni Ini Penting Tingkatkan Daya Kerja Otak
3. Mengunyah permen karet yang mengandung gula sama baiknya seperti menyikat gigi
Faktanya, kalau saja hal ini
benar, bisa dipastikan kalau anak-anak akan bergembira mendengarnya. Memang
mengunyah permen karet yang bebas gula, terlebih kalau mengandung xylitol dapat memberi perlindungan pada gigi.
Permen karet tersebut dapat
mendukung produksi air liur, yang membantu membersihkan asam-asam yang dapat
mengikis email dari sisa makanan, minuman. Meskipun demikian, perlu diingat
kalau mengunyah permen karet tidak cukup untuk membersihkan gigi. Setidaknya, kita perlu menyikat gigi dua kali sehari selama sekitar menit.
4. Lubang pada gigi selalu disebabkan oleh gula
Saat mendapati gigi berlubang, kita pasti
langsung menyalahkan permen atau makanan manis lainnya. Padahal, snack seperti
ciki atau crackers juga berpotensi
bikin gigi kita berlubang. Karbohidrat umumnya memiliki kandungan gula yang bisa
merusak gigi, sekaligus bisa menempel di sela-sela gigi yang menyebabkannya berlubang.
5. Makin putih gigi, maka makin sehat pula kondisi gigi kita
Hal ini tidak selalu benar. Sebab, gigi punya
warna putih alaminya masing-masing. Sementara kebiasaan yang kurang sehatlah
yang biasanya membuat warna gigi menjadi kuning atau kecoklatan, misalnya
merokok. Selain itu, ada hal lain yang bisa menyebabkan gigi kita berwarna
kuning atau kecoklatan, misalnya karena efek samping obat, makanan atau minuman tertentu, juga karena faktor usia.
6. Kalau gigi nggak sakit, kita tidak perlu pergi ke dokter gigi
Hanya karena kita tidak pernah merasakan sakit
pada gigi, nggak berarti kita harus menghindari dokter gigi. Selain memberikan
pemeriksaan secara menyeluruh, biasanya dokter gigi akan menjelaskan mana yang
baik buat kondisi gigi kita dan mana yang tidak.
Wah, lewat artikel di atas, kita sekarang jadi
tahu mana yang merupakan mitos dan mana faktanya. Gigi perlu kita jaga
kesehatannya, sebab fungsi gigi nggak cuma untuk mengunyah dan mencerna
makanan, tapi juga berperan penting untuk berbicara.