Diremehkan Sejak Kecil Karena Tidak Sempurna, Pendeta Ini Berhasil Tuhan Pakai Luar Biasa!

Internasional / 20 August 2018

Kalangan Sendiri

Diremehkan Sejak Kecil Karena Tidak Sempurna, Pendeta Ini Berhasil Tuhan Pakai Luar Biasa!

Naomii Simbolon Official Writer
3172

Pendeta Michigan, Scott Blanchard bukanlah seorang pemimpin gereja biasa. Meskipun ia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pelayan Tuhan setelah menerima Yesus Kristus pas usia 7 tahun, rintangan yang ia hadapi di sepanjang jalan nggak seperti yang dihadapi oleh rata-rata pendeta.

Pendeta ini berbagi mimpinya dengan teman-temannya di sekolah, tetapi ia justru diragukan oleh teman-temannya dan menertawakan Injil yang ia sampaikan. Scott lahir dengan sedikit keterbatasan, dimana ia kehilangan pendengarannya 80% dan bicara dengan gagap.

Walaupun kekurangannya yang ia derita membuatnya merasa rendah diri dan kurang percaya diri sebagai anak-anak kecil waktu itu, Scott tetap belajar menghadapi rintangan dan keraguannya secara langsung ketika ia mendaki jalan dan menjadi pemimpin di sebuah gereja Detroit yang sukses.

Sejak diresmikannya gereja Scott pada tahun 2010, Gereja Lakepointe tersebut sudah membaptis lebih dari 150 orang. Nggak cuma itu, gereja ini mendirikan dapur makanan yang menyediakan bahan makanan selama 1 minggu kepada  30 hingga 45 keluarga yang berjuang menghadapi kekurangan setiap bulan.

Namun, serelah 8 tahun mengadakan pelayanannya di sebuah sekolah setempat, jemaat Gereja Lakepointe Blanchard kini mencari tempat untuk mendirikan gedung sendiri dan sudah mengumpulkan dana hingga 450.000 dollar Amerika.

"Bagi saya, selalu ada yang mengingatkan saya terus menerus bahwa saya harus menggenapi firman Tuhan dan saya mengingatkan kepada diri saya sendiri bahwa dalam Yesus semuanya mungkin," kata Scott kepada The Christian Post.

Bagaimana semua itu bisa terwujud?

Jadi, Scott dibesarkan di Troy, sebuah kota yang terletak di sebelah utara Detroit.

Sejak usia 2 tahun dia memang sudah punya kekurangan dalam pendengarannya. Dia memiliki mimpi ingin berkotbah dengan hebat suatu saat, namun sayangnya sulit berbicara. Itu juga menjadi pergumulannya.

"Saya punya banyak teman yang mengatakan kepada saya, 'Scott, kamu nggak akan bisa berkotbah, itu bukan bagianmu,? ?" kata pria berusia 43 tahun ini.

"Saya mengalami konflik ini dengan gangguan pendengaran dan rendahnya harga diri dimana orang-orang mengatakan kepada saya bahwa saya mungkin nggak akan bisa berkotbah. Saya bergumul dengan semua itu selama SMP dan SMA."

Meskipun begitu, Scott tetapi mengikuti kegiatan yang membuatnya semakin bertumbuh. Hingga ia bersekolah di Rochester Christian School, dan disana ia tahu akan ada pendaftaran untuk mengikutsertakan siswa melayani seperti bernyanyi, bermain musik dan bahkan berkotbah.

Scott berkeinginan untuk mendaftarkan diri, tetapi ia merasa rendah diri dan minder, sehingga ia mendaftarkan dirinya bermain terompet

"Saya takut orang menertawakan saya, orang-orang mengolok-olok saya atau orang nggak memahami saya. Saya memiliki semua keraguan yang terjadi dan semua ketakutan ini. Aku bisa bermain terompet dan pasti nggak akan ada yang mengolok-olok orang yang bermain terompet. Aku menyembunyikan suaraku di belakang suara terompet. Aku nggak takut berada di depan orang dengan terompet," katanya.

Menariknya, meksipun dia mendaftarkan untuk bermain terompet, Scott tetap diam-diam mendaftarkan dirinya untuk berkotbah .

Dan untuk pertama sekali, Scott terpilih untuk berkotbah

"Hari itu datang dan saya berkotbah. Saya siap berkotbah setelah 3 tahun. Saya siap untuk membuka mulut saya dan bicara. Kotbah pertama saya adalah mengenai Musa yang mengatakan kepada Tuhan bahwa dia tidak dapat bicara kepada Firaun. Tuhan lalu memberitahu Musa bahwa Tuhan bisa membuat Musa berbicara, dan Tuhan melakukannya kepada Musa."

Menurut Scott, kotbah itu adalah kotbah dimana dia mengatakan kepada dirinya sendiri. Dan itu keren sekali.

Dan saat ini, Scott benar-benar dipakai Tuhan luar biasa.

Dia nggak berhenti melakukan panggilannya. Tahun 2004 , dia dikirim ke California untuk mengikuti konferensi di Gereja Saddleback Rick Warren disana ia bertemu dengan orang yang melakukan penanaman gereja. Hingga  2007 ketika dia menemui pendetanya, dia mulai dibimbing dan didorong lebih lagi untuk berkotbah dan didorong secara finansial.

BACA ARTIKEL LAINNYA : Israel-Yerusalem Memenuhi Nubuatan Alkitab, Apakah Ini Pertanda Penting Soal Akhir Zaman?

Pada tahun 2008, Tuhan mengizinkan Scott meluncurkan sebuah gereja dan di tahun 2009, Gereja Lakepinte dihadiri oleh 80 orang waktu itu. Dia melakukannya sekali sebulan dan resmi diluncurkan Maret 2010, dimana 300 orang hadir.

Sekarang gereja yang dia bangun benar-benar diberkati dan memberkati orang.

Scott telah berjuang sejak masa kecilnya. Melihat masa lalu itu, Scott mengatakan bahwa dia bisa melihat gimana Tuhan sudah memakai hidupnya untuk memenuhi kehendakNya meskipun semua ketakutan dan rintangan menghantuinya. Dia yakin bahwa Tuhan akan terus membuka jalan untuk perjalanannya berikutnya dalam pelayanan Gereja Lakepointe.

Sumber : christianpost
Halaman :
1

Ikuti Kami