Pada Kamis, 9 Agustus 2018 lalu salah seorang
rekan kantor CBN, Ferdyanto Thana atau yang lebih akrab dipanggil Bang Ferdy
berkesempatan jadi seorang relawan yang pergi ke Lombok bersama tim Obor Berkat Indonesia lainnya.
Saat ditanya mengenai alasan mengapa ia bersedia menjadi relawan, Bang Ferdy langsung menjawab kalau pengalaman yang dimilikinya menjadi alasan terkuat kenapa akhirnya ia memutuskan untuk berangkat.
Sebelumnya, Bang Ferdy juga pernah menjadi relawan saat terjadi tsunami di Aceh dan meletusnya Gunung Merapi di Jogja. Pertimbangan lainnya adalah karena Bang Ferdy menyadari kalau Tim Obor Berkat Indonesia sedang membutuhkan bantuannya.
Melalui pengalamannya juga, ia jadi lebih
mengetahui mengenai bantuan apa yang dibutuhkan di sana. Hari pertama ia
habiskan untuk menunggu obat-obatan dan bahan bantuan lain yang dibawa oleh
kargo. Sementara hari berikutnya, dengan berbekal 40kg obat-obatan yang dibawa
oleh Bang Ferdy dan tim, mereka langsung terjun ke lapangan untuk membantu tim medis dalam menangani para korban.
Dari obrolan bersama Bang Ferdy, setidaknya ada 4 hal penting yang perlu kita ketahui mengenai menjadi seorang relawan.
1. Menjadi relawan memberikan banyak pelajaran
Saat ditanyai momen yang paling berarti, Bang
Ferdy membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjawabnya. Hal ini karena ia
menegaskan bahwa ada banyak pembelajaran yang ia dapatkan selama 8 hari perjalanan tersebut.
Mulai pembelajaran mengenai iman percaya dari
pertemuannya dengan Putri, si gadis 3 tahun yang selamat dari timbunan puing
bangunan selama 1 jam, sampai pertemuannya dengan sepasang orang tua yang tidak
mau bergantung pada bantuan orang lain dengan tetap membuat dan menjajakan pangan atau dodolnya.
2. Bukan keterampilan, melainkan kesiapan hati untuk menjadi seorang relawan
Mungkin sebagian orang akan berpikir kalau
untuk menjadi relawan diperlukan sebuah keterampilan tertentu. Memang, ada
benarnya juga. Namun, satu hal yang paling diperlukan dari seorang relawan
adalah kerelaan hati untuk melayani. Kita tidak pernah bisa menebak apa yang
akan terjadi di lokasi kejadian. Dengan kerelaan hati itulah kita bisa memberikan kasih dan bantuan buat mereka.
3. Memberi tidak selalu berupa materi
Kita kaya bukan karena seberapa banyak harta
yang kita miliki, melainkan seberapa banyak yang kita berikan kepada orang
lain. Bagi Bang Ferdy sendiri, ia mengatakan kalau memberi tidak selalu mengenai materi.
Setelah menghabiskan beberapa malam di Lombok,
Bang Ferdy punya sedikit waktu untuk bercanda dan bergurau dengan anak-anak. Tidak
lama setelah ia membuat tawa anak-anak pecah, salah seorang warna
menghampirinya dan berkata, “terima kasih untuk waktu yang diberikan, ya pak. Sejak kejadian di hari Minggu, anak-anak tidak lagi tertawa selepas ini.”
Dari keempat anak tadi, Bang Ferdy menyadari
kalau waktu yang kita berikan untuk mengasihi mereka yang membutuhkan tidak
hanya menjadikan kita kaya, tapi juga memberikan sukacita bagi kita. Menjadi
relawan mengajarkan kita untuk berbagi atas apa yang kita miliki, yaitu waktu dan rasa syukur.
4. Menjadi relawan itu penting buat setiap kita
Disini, Bang Ferdy tidak menggaris bawahi bahwa
untuk menjadi orang yang berpengalaman, kita perlu jadi seorang relawan. Justru
Bang Ferdy mengingatkan kita sebagai orang muda untuk terbuka terhadap
kesempatan yang ada.
Saat kita dihadapkan dengan kesempatan yang baik, yang bisa memperkaya pengalaman dan memperluas kapasitas kita, maka ambillah kesempatan tersebut. Sebab, kita tidak pernah tahu darimana berkat Tuhan itu berasal.
Mungkin saat ini kamu belum berkesempatan menjadi relawan untuk pergi ke Lombok, namun kamu tetap bisa membantu mereka. Melalui Obor Berkat Indonesia, kamu bisa menyalurkan donasimu melalui rekening BCA cabang Lippo Cikarang, A c. 522 030 9292 atas nama Yayasan Obor Berkat Indonesia. Cantumkan berita/ pesan: GEMPA LOMBOK.