4 Perbedaan Pacaran Kristen Dengan Pacaran Zaman Sekarang Yang Harus Kita Ketahui Dan Tiru

Single / 20 August 2018

Kalangan Sendiri

4 Perbedaan Pacaran Kristen Dengan Pacaran Zaman Sekarang Yang Harus Kita Ketahui Dan Tiru

Naomii Simbolon Official Writer
7776

Ketika bahas soal hubungan di zaman millenial sekarang ini, kita bisa dengan mudah menemukan perbedaan pacaran ala dunia dengan pacaran atau hubungan ala Kristen atau Alkitabiah. Mulai dari pola pikir, cara berpacaran hingga motifnya jelas terlihat berbeda dari hubungan modern.

Yang pertama dan terutama adalah hubungan yang berdasarkan Alkitab adalah hubungan yang mengikutsertakan Yesus Kristus.

Alkitab berkata, " Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:” (Efesus 4:2-3)

Jadi jelas sekali bahwa hubungan nggak cuma bekerja tapi mereka juga berakar dalam kasih.

Nggak cuma itu, Alkitab juga berkata: "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri." (1 Korintus 6:18)

Jadi sebagai orang Kristen kita seharusnya tahu bahwa imoralitas seks adalah dosa dan jika kita ingin membangun hubungan yang aman dan mencerminkan Kristus, maka kita nggak boleh berbuat dosa terhadap tubuh kita atau tubuh orang lain. Lalu gimana itu cara berkencan atau berpacaran "Kristen" agar berbeda dari metode kencan modern zaman sekarang ini?

Berikut caranya :

1. Motifnya jelas harus berbeda

Ada perbedaan yang signifikan dalam hal pacaran secara Alkitabiah dengan zaman modern sekarang, khususnya itu berkaitan dengan motif.

Jika kamu berpacaran dengan metode Alkitabiah maka motif yang sebenarnya yang harus kamu miliki adalah menemukan pasangan hidup. Alasan kamu berkencan dengan pria atau wanita haruslah didasarkan keyakinan kamu bahwa hubungan kalian ini akan mengarah kepada pernikahan.

Kalau berpacaran modern justru berbeda. Pacaran ini rentan memiliki tujuan yang tak memikirkan pernikahan bahkan pernikahan bukanlah tujuannya.

Mungkin secara sosial pacaran  dianggap biasa sebagai bentuk "hanya untuk bersenang-senang" dan bahkan menjalaninya bisa dengan santai, sama-sama mengembangkan hubungan secara emosional, dan bahkan fisik, padahal nggak ingin menikahi. Namun gaya pacaran seperti ini bukanlah pacaran yang Alkitabiah.

2. Pola pikir juga jelas berbeda

Perbedaan lain dalam hal berpacaran Alkitabiah dan modern adalah pola pikir.

Pola pikir yang dimiliki pasangan ketika sudah membangun hubungan bisa sangat berbeda. Banyak hubungan zaman sekarang mengambil pendekatan dengan sangat egois. Hubungan mereka berpusat di sekitar kebutuhan dirinya sendiri dan bahkan bertentangan dengan kebutuhan pasangan.

Malah yang sering terjadi adalah adanya rasa takut ketika ingin berkomitmen karena tidak yakin apakah yang di pacari adalah orang yang tepat. Sedangkan hubungan berdasarkan Alkitabiah menjadikan pola pikirnya berpusat pada Kristus.

Hubungan ini nggak dibangun dengan berpusat pada keegoisan namun justru bergerak untuk saling belajar menjadi  pria atau wanita yang saleh seperti yang di defenisikan oleh Firman Allah.

3. Percakapan yang dilakukan juga berbeda

Dalam hubungan yang didasarkan dengan Alkitab, topik , komunikasi dan frekuensi percakapan, semuanya didasarkan oleh keinginan untuk menjadi lebih akrab satu dengan yang lain dengan harapan agar semakin nyambung dan terikat dalam pernikahan.

Percakapan biasanya dilakukan dengan nyata, bukan palsu atau menipu, namun justru membangun. Nah, kalau hubungan modern biasanya jauh dari kebiasaan nyata seperti ini karena yang dikejar bukanlah komitmen sepenuhnya, sehingga tak ada keinginan untuk berkenalan secara mendalam dengan pasangan atau orang yang dikencaninya itu.

Mengapa ada banyak pacaran zaman sekarang yang berujung pada emosional karena hanya membahas sesuatu yang tak berkualitas.

4.  Metode berpacaran yang dilakukanpun sangatlah berbeda

Yap, dalam pacaran didasarkan Alkitabiah, komitmen datang sebelum keintiman. Sebaliknya dalam hubungan modern, justru keintiman terjadi bahkan sebelum serius berkomitmen.

Sehingga mengapa dalam hubungan modern, sering sekali kita menemukan pasangan akan berhubungan secara fisik dan emosional dengan intim sebelum mereka menentukan apakah pernikahan itu masuk akal dan harus dilakukan oleh mereka berdua. Hal ini sama sekali tidak dilakukan oleh mereka yang membangun hubungan berdasarkan Alkitabiah.

Karena secara Alkitabiah, seharusnya komitmen muncul sebelum melakukan hubungan yang lebih intim. Dan marilah kita menjaga isi firman seperti yang dikatakan di 1 Timotius 5:1-2: "...Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian."

Yap, kita harus memperlakukan pasangan kita seperti saudara kita sebelum kita menikahinya. Sebagaimana kita harus saling menjaga kemurnian pikiran, tubuh dan roh dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang tak benar.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami