Ketika Iman Dipertanyakan, Bangkitlah dan Ingatkan Dirimu Dengan 5 Hal Soal Iman Ini

Kata Alkitab / 16 August 2018

Kalangan Sendiri

Ketika Iman Dipertanyakan, Bangkitlah dan Ingatkan Dirimu Dengan 5 Hal Soal Iman Ini

Naomii Simbolon Official Writer
2661

Sangat mudah untuk memiliki iman ketika semua berjalan baik-baik saja, ketika tagihan sudah dibayarkan, ketika kita bisa bekerja dengan baik, ketika kesehatan dan hubungan kita baik-baik saja.

Tapi gimana jika semua tidak demikian, gimana jika itu dipertanyakan?  Disinilah iman kita akan di uji.

Dikatakan iman kita benar jika kita berani membiarkan Tuhan mengambil alih semua upaya kita dalam mengontrol kehidupan ini.

Iman yang benar adalah situasi dimana kita tetap percaya kepada Tuhan sekalipun situasinya sulit sekali, ketika kita menghadapi hal yang sama sekali nggak kita ketahui dan terus berdiri dalam iman meskipun ditengah ketakutan.

Seperti yang kita tahu bahwa iman adalah sebuah keharusan untuk kita miliki. Bahkan lebih penting daripada harapan dan cinta. Itu sebabnya, kita harus memiliki keyakinan terhadap setiap aspek kehidupan kita dan percaya bahwa Tuhan memiliki kepentingan yang jauh lebih baik dalam pikiran kita daripada yang kita pikirkan dan kehendaki.

Meskipun demikian, kadang-kadang kita juga sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan iman kita. Ketika keraguan mulai muncul, maka penting bagi kita untuk mengingat 4 fakta mengenai iman dibawah ini, yang akan membantu kita tetap kuat dan tak takut :

1. Iman adalah kebalikan dari ketakutan

Pertama dan terutama, bahwa iman didasarkan oleh cinta dan kasih bukan rasa takut.

Ketakutan adalah kegelapan, dan ini adalah lawan dari iman.

Ketakutan adalah sebuah fakta yang bisa dengan mudah dibuktikan dengan mengamati reaksi yang berbasis dengan rasa takut.

Sedangkan iman adalah terang. Ketika kita menanggapi iman kita dengan benar, maka itu akan menyinari semua orang yang ada di sekitar kita, kita akan menunjukkan belas kasihan, penerimaan dan mengasihi tanpa syarat kepada orang lain dengan diri kita sendiri.

Di saat-saat ketika status keuangan, pekerjaan, hubungan dan kesehatan kita dipertanyakan, kita cenderung mengalami ketakutan, ini berarti kita tak punya iman. Kita harus menghadapi rasa takut dan memutuskan untuk mempercayai Tuhan, kita harus menang atas kegelapan. Kita harus berjalan dengan iman yang benar.

Ketika kita melawan rasa takut maka segala tindakan kita penuh dengan kasih dan terang,  sehingga perilaku kita selaras dengan ajaran-ajaran Kristus.

2. Iman adalah percaya segala sesuatu yang tak terlihat

Segala sesuatu yang tak terlihat atau tak diketahui biasanya akan memicu ketakutan bagi kita.

Muncullah stres, cemas dan bahkan serangan panik yang menyebabkan kita tetap dalam hubungan yang nggak sehat, pekerjaan kita juga nggak memuaskan dan situasi mulai menindas kita.

Dengan kata lain, ketika kita menolak untuk bergerak maju karena rasa takut akan hal-hal yang belum terlihat atau kita ketahui, kita sedang memilih tindakan sabotase diri.

Iman adalah tentang sukacita, dan keberanian mengambil sebuah lompatan ke dalam sesuatu yang nggak kita ketahui dan percaya bahwa Tuhan akan menangkap kita dan membantu kita terbang menuju masa depan atau tujuan yang luar biasa.

3. Iman dalam badai bukan dalam ketenangan hidup

Yap, ketika kita berada di tengah-tengah badai, kita harus melihat dan melewati laut yang mengamuk dan juga angin yang mengancam untuk melihat semua yang harus kita syukuri. Selama badai, kita harus menatap dengan senyum dan mengetahui bahwa Allah memiliki alasan untuk ini.

Iman yang benar adalah percaya bahwa Tuhan memiliki rencana dan tujuan mengapa kita mengalami badai tersebut.

Lebih pentingnya lagi, badai itu akan menjadi pelajaran yang kuat dalam diri kita ke depan.

4. Iman nggak pernah gagal

Iman nggak pernah mengecewakan kita. Sekalipun alasannya nggak seperti yang kita inginkan, namun kita harus percaya bahwa apa yang terjadi adalah untuk kebaikan kita semua.

So tetaplah kuat dan terus mencoba merangkak masuk dan mengambil kendali ketakutan dengan iman dan kenali semua kegelapan itu, lalu hancurkan dalam nama Yesus.

Terkadang masalah menyuruh kita untuk lari dan tak lagi percaya kepada Yesus. Tapi itu hanyalah ilusi bohongan dari Iblis yang mengatakan kita lemah dan tak mampu menyelesaikannya.

Dalam Lukas 18:27, Yesus berkata dan mengingatkan kita bahwa “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.” So, jangan kuatir dan terus beriman kepada-Nya!

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami