Udah Beda Jaman, Ini 5 Petuah Jaman Dulu Yang Nggak Lagi Perlu Kita Ikuti Lagi
Sumber: https://www.incimages.com/uploaded_files

Finance / 15 August 2018

Kalangan Sendiri

Udah Beda Jaman, Ini 5 Petuah Jaman Dulu Yang Nggak Lagi Perlu Kita Ikuti Lagi

Inta Official Writer
2076

Salah satu cara untuk menjadi orang sukses, kita harus belajar dari mereka yang sudah mengalaminya. Biasanya, mereka akan memberikan beberapa nasihat buat kita yang masih baru memulai sebuah karir. Di bawah ini merupakan nasihat atau petuah yang seharusnya nggak lagi perlu kita ikuti.

1. Kita perlu latar belakang yang sesuai untuk sukses

Dahulu, kesuksesan bisa dicapai hanya kalau kita punya latar belakang yang sama dengan profesi kita. Sekarang ini, ada banyak orang besar yang menjalani bidang yang tidak sesuai dengan latar belakangnya. Contoh saja Christian Sugiono yang sukses dengan website Malesbangetdotcom. Dengan latar belakang seorang artis, ia justru membangun  sebuah perusahaan start up.

2. Sekolah tinggi adalah tolak ukur untuk menjadi sukses

Kehidupan profesional seperti halnya berenang. Kita bisa pergi ke sekolah dan belajar menganalisa, menghitung dan mengasah keahlian. Namun, untuk bisa menjadi seorang ahli, kita harus terjun langsung ke kolamnya.

Kalau kita ingin menjadi seorang dokter, sekolah tinggi dan mendapatkan ijazah merupakan salah satu syaratnya. Perlu kita ingat kalau ada juga banyak orang diluar sana yang sukses padahal tidak mencicipi bangku sekolah tinggi. Kemampuan untuk terus mengasah diri dan melebarkan kapasitas adalah bekal kita untuk mencapai kesuksesan,  bukan hanya berbekal ijazah yang kita tawarkan pada perusahaan besar.

3. Selalu simpan semua pendapatmu untuk diri sendiri

Ada banyak orang yang memilih untuk menyimpan pendapatnya untuk dirinya sendiri. Padahal, sebuah kesuksesan bisa dimulai dari opini-opini yang dituangkan. Ide dan kreatifitas orang-orang dalam organisasi dapat membantu perusahaan menjadi sukses.

Dengan menyampaikan pendapat, kita juga bisa mendapatkan input-input yang membangun dari orang lain. Untuk itu, menjadi pribadi yang terbuka dengan menyampaikan pendapat dan mendengarkan pendapat dari orang lain bisa menjadi salah satu faktor kesuksesan di kemudian hari.  

4. Kehidupan profesional dan non profesional wajib seimbang

Seorang ahli filsafat Alain de Botton menuliskan, "Tidak ada yang namanya keseimbangan dalam kehidupan profesional. Segala sesuatu layak diperjuangkan untuk ketidakseimbangan hidup kita." Cobalah pikirkan mengenai bagaimana seorang atlet yang akan menghadapi sebuah turnamen.

Bayangkan kalau atlet tersebut berusaha menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupannya. Pikiran para atlet hanya akan terfokus pada pertandingan yang akan dihadapinya, bukan pada kehidupan non profesionalnya.

Keseimbangan dalam kehidupan profesional seharusnya diartikan dalam tujuan dan harmonis. Dimana tujuan menentukan prioritas kita, sementara harmonis adalah segala sesuatu yang harus disepakati, bersinergi, dan kesesuaian.

5. Bekerja harus di kantor

Sebagai seorang pekerja lepas alias freelancer, teman saya kesulitan untuk menjelaskan kepada tetangganya mengenai apa yang dikerjakannya. Hal ini karena orang-orang disekelilingnya tidak pernah melihatnya pergi ke kantor.

Dengan perkembangan digital yang menawarkan kemudahan, kita kini sudah tidak perlu lagi mengikuti aturan kantor yang mengharuskan bekerja dari pukul 8 sampai 5 sore. Ada banyak peluang yang ada di sekitar kita. Menutup telinga mengenai pekerjaan yang ideal adalah penting untuk mencapai sebuah kesuksesan.

Ada banyak petuah yang kita dengar mengenai kesuksesan. Apapun itu, penting buat kita ingat kalau keputusan terbaik adalah keputusan kita sendiri. Untuk itu, selalu andalkan Tuhan dalam setiap keputusan dan pekerjaan yang sedang kita lakukan.

 

Sumber : time
Halaman :
1

Ikuti Kami