Bukannya Tak Menghormati, Bisa Jadi Ini 3 Alasan Sang Anak Berani Jawab Pada Saat Ditegur!
Sumber: nobullying.com

Parenting / 13 August 2018

Kalangan Sendiri

Bukannya Tak Menghormati, Bisa Jadi Ini 3 Alasan Sang Anak Berani Jawab Pada Saat Ditegur!

Budhi Marpaung Official Writer
2577

Sudah menjadi budaya di Indonesia bahwa ketika orangtua memberikan nasihat atau teguran kepada seorang anak maka sang anak harus diam seribu bahasa. Jika pun harus merespon maka lakukan dengan menunjukkan ekspresi rasa penyesalan seperti menangis sejadi-jadinya.

Apabila ada anak yang melakukan berbeda daripada apa yang menjadi kebudayaan di Indonesia maka biasanya sang anak  akan dicap sebagai pemberontak, keras kepala, tidak mau diajar, dan sebutan-sebutan negatif lainnya. Namun, benarkah itu?

Jika mau ditelusuri lebih dalam lagi ternyata ada beberapa alasan kuat yang menjadi kemungkinan mengapa seorang anak mau menjawab ketika ditegur oleh orangtua. Ini setidaknya 3 alasan yang dimaksudkan:

1. Anak ingin dimengerti

Pada usia tertentu, seiring dengan bertambahnya usia dan pengetahuan yang dimiliki, seorang anak menginginkan dirinya diperlakukan sebagai orang dewasa yang memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu. Sebagai orangtua, kita tidak perlu langsung merasa kesal dengan permintaannya tersebut.

Daripada marah, kita lebih baik justru memberikan sedikit ruang baginya untuk mengambil peranan yang menyangkut dirinya. Biarkan ia berjalan tanpa harus digurui.


2. Anak Mau Menyampaikan Perasaannya

Seperti halnya kita orang dewasa, anak-anak juga ingin meluapkan apa yang di dalam perasaannya. Ketika ada hal yang tidak sesuai dengan dirinya, ia mau apa yang ada di dalam hatinya terluapkan.

Orangtua sebisa mungkin menghindari kata-kata, perilaku yang membuatnya justru akan diam seribu bahasa dan hilang kepercayaan kepada kita. Kita bukannya sepakat dengan perasaannya, tetapi kita mengetahui apa yang ada di dalam isi hati sang anak.

3. Sang Anak adalah Seorang yang Cerdas

Salah satu orang yang cerdas adalah ia berpikir kritis. Ia tidak akan mau langsung menyetujui apa yang disampaikan kepadanya. Ia akan memastikan bahwa semua informasi yang dari luar itu masuk akal atau setidaknya-tidaknya bisa dipertanggungjawabkan.  

Berdiskusi adalah salah satu cara pendekatan yang terbaik kepada anak. Akan ada tanya-jawab di dalam proses tersebut, dan karenanya sebagai orangtua dibutuhkan kesabaran di sini.

Namun begitu, ajarkan anak untuk menyampaikan apa yang menjadi unek-unek atau pemikirannya dengan memerhatikan etika kesopanan. Lakukan segala sesuatunya tersebut tanpa harus marah, mata melotot, atau kata-kata kasar. Untuk hal ini maka kita orangtua perlu memberikan keteladanan terlebih dahulu.

Baca Juga: Anakmu Mengecewakanmu, Baca 5 Ayat Alkitab ini Agar Kamu Tak Kepahitan

Hukum taurat tentang hormatilah ayahmu dan ibumu agar lanjut umurmu di bumi yang diberikan Tuhan kepadamu bukan berarti melarang anak untuk mencurahkan pikiran dan isi hatinya kepada kita. Dengan tuntunan yang benar maka anak akan jadi mengerti bahwa teguran yang kita sampaikan bukan untuk membuatnya menderita atau memojokkannya tetapi semata-mata agar membuatnya menjadi manusia yang seperti Tuhan rencanakan dari semula.    

Sumber : samishare.com, jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami