Atas
pencalonan Jokowi dan Ma'ruf sebagai Capres dan Cawapres di Pemilu 2019
mendatang, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan pun
mengingatkan supaya tim sukses (timses) pasangan calon ini untuk tidak mengait-ngaitkan agama dalam kampanye.
“Saya minta
teman-teman tidak perlu bawa-bawa agama. Tidak perlu menjelek-jelekkan orang.
Kita bicara program saja,” kata Luhut seperti disampaikan saat deklarasi
dukungan tim sukses Jokowi - Ma'ruf, Cakra19, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (12/8).
Dia mengatakan timses Jokowi-Ma'ruf hanya perlu fokus pada pemenangan program kerjanya. Timses bisa mempromosikan program-program yang telah dilakukan. Dia menuturkan, kampanye kerja Jokowi ini bisa jadi strategi untuk memberi nilai tambah supaya masyarakat bisa melihat langsung hasilnya. Apalagi seperti kita tahu, Jokowi sudah memerintah selama empat tahun dan telah melakukan berbagai tindakan nyata.
Baca Juga :
Luhut Pandjaitan Kemukakan Posisi Indonesia Kini Dan Bagaimana Gereja Bisa Ambil Bagian
Tanya Kontribusi Gereja Buat Bangsa, Menko Luhut Panjaitan: Jangan Cuma Bicara Jerusalem & Haleluya!
Selain itu,
Luhut meminta supaya timses Jokowi-Ma'ruf membeberkan program-program yang sedang dan akan dilakukan capres-cawapres ini di lima tahun kedepan.
“Kalau
bicara program yang sudah, sedang, dan akan dilakukan itu sudah kelihatan
konsep itu benar atau tidak, mengarah pada rakyat miskin atau tidak, memberikan
pemerataan atau tidak. Itu jadi penting, kita punya tolak ukur dari itu sana,” jelasnya.
Luhut juga
tak lupa mengingatkan timses untuk bisa menyikapi serangan lawan dengan bijak.
Caranya, dengan menyiapkan argumentasi yang jelas dan didasarkan kepada data.
Sementara bagi kubu paslon lainnya, Prabowo dan Sandiaga, Luhut juga mendorong
untuk berkampanye positif. Menurutnya hal ini penting supaya masyarakat tidak
ikut-ikutan memakai agama sebagai alat untuk berkelahi dan menghindari
kerusakan bangsa yang lebih parah.
Sementara Sekretaris
Kabinet Pramono Anung membantah tuduhan baru soal politisasi agama paslon capres
dan cawapres Jokowi-Ma’ruf yang disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Rachland
Mashidik baru-baru ini. Dia menuding pihak istana telah melakukan politik agama
atas pencalonan Ma’ruf Amin, yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).