"Tuhan nggak akan pernah dan nggak akan bisa memakai hidupku."
Pernah nggak sih kamu berpikir demikian? Tadi malam, seorang
teman bertamu dan kami menghabiskan waktu sharing-sharing. Kata yang sama, dia
katakan kepaadaku. "Sepertinya Tuhan salah memilih, Dia nggak tahu aku
sampai hari ini, Dia nggak tahu masa laluku. Dia salah memberiku panggilan dan nubuatan itu."
Ada alasan yang tak bisa saya tuliskan mengapa dia mengatakan
hal itu. Yang jelas Dia kecewa kepada Tuhan karena hal yang kecil kedengarannya.
Jika kamu hari ini merasakan hingga berpikir demikian,
ketahuilah bahwa pernyataan itu bedosa, Tuhan sangat sedih dengan pemikiran itu.
Itu sangat salah, karena apa? Karena Tuhan berdaulat atas
apapun itu. Dia bisa menggunakan apa pun untuk mencapai tujuanNya yang indah.
Dia bahkan bisa melakukannya tanpa menganggu kehendak bebas seseorang. Se-kreatif itu loh!
Selain itu, pernyataan itu juga sangat berdosa karena secara
tidak langsung, itu meninggikan diri di atas Tuhan dalam arti itu menyepelekan kedaulatan Tuhan.
"Apa yang bisa saya lakukan? Saya nggak bisa melakukan apa-apa?"
Ketika kita memusatkan pemikiran kita pada kekecewaan kita,
maka kita akan menjauh daripada Allah. Itu benar-benar awal yang buruk membuat kita selalu terintimidasi dan tak maju-maju!
Coba pikirkan kembali, seberapa luarbiasanya Tuhan mengasihi kita, dan apa yang sudah Dia lakukan untuk kita?
Mengatakan bahwa Tuhan salah pilih dan nggak akan memakai
hidup kamu hanyalah pengalihan pandangan kita dari apa yang bisa dan nggak bisa
untuk kita lakukan. So, sebagai gantinya kenapa kita tidak memusatkan hati kita
kepada Tuhan dan kasihNya kepada kita? Kenapa kita nggak memusatkan hati kepada hubungan dengan Dia supaya terus bertumbuh.
Meskipun kelihatannya sekarang belum ada apa-apanya dan tak
tahu harus melakukan gimana? Jangan berhenti berharap. Tuhan akan perlahan membuka mata kita dan melihat bagaimana Dia bekerja dalam hidup kita.
Ayo, datang dan persiapkan dirimu. Ketika kita sudah siap,
maka Dia akan siap mengundang kita untuk berpartisipasi dalam pekerjaan kudusNya itu!
Melalui CBN.com, Shadia Hrichi bercerita mengenai pengalaman
temannya . Jadi beberapa waktu lalu, dia menerima pesan dari temannya, dan
menjelaskan bahwa selama 2 tahun terakhir dia sudah berbicara dengan tiga
wanita muda di Kairo, Mesir. Sekali seminggu, dia bertemu dengan mereka melalui
Skype untuk membantu mereka berbicara bahasa Inggris. Ketika persahabatan
mereka semakin dekat, para wanita itu mulai berbicara mengenai iman mereka.
Ketika temannya bercerita kepada para wanita itu mengenai Hagar dan Ismael yang
dia pelajari di Alkitab, para wanita itu justru meminta supaya temannya tersebut menceritakan lebih banyak lagi soal itu.
Mereka ingin sekali mendengar kisah tentang Hagar karena sama
seperti mereka bahwa Hagar adalah orang Mesir. Dan nggak seperti Qur'an yang
nggak menyebutkan nama Hagar, Alkitab justru menyebut banyak mengenai kisah Hagar dan kasih Tuhan terhadapnya.
Teman Shadia hanya mencoba untuk setia dengan kemampuan yang
dia miliki untuk Tuhan. Belakangan, Tuhan mulai menggunakan situasi yang tampaknya biasa saja untuk membuka pintu bagi injil.
Kemudian, ketika waktunya tepat, teman Shadia mulai membagikan
imannya mengenai Yesus kepada teman-teman Mesirnya, dan Puji Tuhan! Kasih
karuniaNya tersedia bagi semua orang. Inilah pesan yang memang harus dilakukan semua orang.
Hal yang sama juga Tuhan ingin lakukan kepadamu. Jangan anggap
remeh Tuhan, Dia bisa melakukan apapun melalui hal-hal yang sederhana. Setia saja!
"Sebab
tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang
satu ini adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepadaNya." (Roma 10:12-14)
Bapa, semoga Engkau memberi kami hari yang terbuka dan membuka
pikiran kami untuk melihat Engkau bekerja dalam kehidupan kami dan dalam
kehidupan orang-orang di sekitar kami. Berilah kami keberanian, ya Tuhan untuk
berbicara kebenaran untuk kemuliaanMu. Amin