Tidak percaya pada dokter dan
iman yang kebablasan buat pasangan ini terlantarkan anaknya hingga tewas. Pasangan suami isteri, Seth Welch dan Tatiana Fusari ini dituntut dengan tuduhan
pembunuhan dan penganiayaan anak tingkat pertama, setelah putri mereka yang bernama Mary ditemukan tewas karena malnutrisi dan dehidrasi.
Menurut keterangan
dair kantor Kent County Sheriff, seorang petugas merespon panggilan Seth yang
menghubungi 911 melaporkan bahwa anaknya sudah tidak bernafas lagi. Petugas itu
menuju ke rumah Seth dan mendapati anak berusia 10 bulan tersebut sudah tidak
bernafas dan dingin. Keadaannya pun menyedihkan, ia tampak kurus dengan mata dan pipinya cekung. Mary dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Baik Seth maupun istrinya telah menyadari kondisi kesehatan putrinya yang menurun sebulan sebelumnya, karena berat badannya terus merosot, namun mereka tidak mau mencari pertolongan medis.
Baca juga :
Pilih Doa Karena Tak Percaya Dokter, Anak Akhirnya Meninggal
Vonis Dokter Bukan Keputusan Akhir
Alasannya
adalah, “karena takut anak mereka akan diambil oleh Child Protective Services,
kurang percaya pada layanan medis dan alasan keagamaan,” demikian pernyataan yang ditulis dalam surat penahanan mereka.
Dalam rekaman proses pengadilan mereka, tampak Tatiana memegang erat tangan suaminya ketika tuntutan dibacakan. Tatiana menangis dan Seth tercengang dengan
mulut terbuka saat jaksa menuntut mereka dengan hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Kasus seperti
ini bukanlah pertama kalinya terjadi di Amerika, beberapa tahun sebelumnya
terjadi kasus serupa dimana orangtua menolak untuk mencari pertolongan medis
bagi anaknya hingga berakhir sang anak meninggal dunia, hanya karena alasan
keagamaan.
Sungguh
menyedihkan bukan, karena alasan agama dan kepercayaan buah hati yang Tuhan
titipkan malah menderita dan tewas mengenaskan. Bolehkah kita percaya mukjizat?
Tentu saja, namun Tuhan juga mengaruniakan ilmu pengetahuan dan kedokteran
sebagai sarana untuk menolong manusia.