Stres adalah respon tubuh terhadap ancaman yang nyata atau yang dirasakan. Beberapa tekanan memang baik untuk kita dan mendorong tubuh untuk melakukan tindakan seperti mencari pekerjaan ketika dipecat. Tapi,
terlalu banyak stres bisa berakibat buruk dan menekan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan kita menjadi lebih mudah sakit.
Stres yang berkepanjangan juga bisa meningkatkan beberapa risiko penyakit termasuk penyakit jantung dan kanker. Ternyata gitu ya
Nah, menurut sebuah penelitian yang dikutip
dari Healthline, bahwa 60 hingga 80 persen orang yang berkunjung atau berobat ke dokter berhubungan dengan stres.
Beberapa gejala umum yang biasanya disebabkan oleh stres :
1, Denyut jantung meningkat
2. Tekanan darah juga meningkat
3. Bernafas dengan cepat
4. Sesak nafas
5. Otot tegang
6. Sakit kepala
7. Mual
8. Pusing
Dan jika stres kita semakin parah maka kita bisa mengalami sakit demikian :
1. Demam
Nggak banyak orang yang tahu bahwa stres yang kronis karena
paparan peristiwa emosial bisa menyebabkan demam psikogenik. Demam ini
disebabkan oleh faktor psikologis, bukan virus atau jenis penyebab inflamasi
lainnya. Pada beberapa orang, stres kronis bisa menyebabkan demam ringan dengan
tingkat yang rendah antara 37 hingga 38 derajat Celsius. Jika semakin parah,
mereka bisa mencapai 41 deajat Celsius loh, dan ini bisa terjadi kepada siapa saja, namun lebih seringnya menyerang wanita yang masih muda.
2. Flu biasa
Sebuah studi tahun 2012 menemukan bahwa tekanan psikologis
kronis bisa mencegah tubuh untuk mengatur respon inflamasi dengan tepat.
Peradangan yang terjadi bisa berkembang menjadi penyakit. Orang yang terpapar stres pada jangka panjang akan lebih mudah terkena flu ketika terpapar kuman penyebab flu
3. Masalah di perut
Bukti menunjukkan bahwa stres bisa bikin pencernaan kamu
terganggu sehingga mempengaruhi perut dan usus besar kamu. Stres bisa menyebabkan berbagai gejala seperti gastrointestinal, termasuk :
* Sakit perut
* Mual
* Gangguan pencernaan
* Diare
* Sembelit
4. Depresi
Stres membuat beberapa bahan kimia di otak menjadi nggak
seimbang, termasuk serotonim, dopamin dan neropnefrin. Dan ini juga meningkatkan kadar kortisol kamu. Semua
ini terkait dengan depresi. Ketika ketidakseimbangan kimiawi jenis ini terjadi,
maka secara negatif ini bisa mempengaruhi kamu, seperti suasana hati kamu, pola tidur kamu, nafsu makan kamu, dorongan seks, dan sakit kepala sebelah.
5. Alergi atau asma
Stres dalam kehidupan telah dikaitkan dengan serangan dan memburuknya penyakit terkait sel mast, termasuk asma dan alergi.
Histamin menyebabkan gejala alergi dan dilepaskan kepada tubuh
kamu sebagai respon terhadap stres yang kamu alami. Tingkat stres yang semakin berkepanjangan akan memperburuk dan menyebabkan reaksi alergi.
Dan ini bisa menyebabkan gejala alergi di kulit seperti ruam,
atau gatal-gatal atau alergi lainnya seperti hidung dan mata yang berair. Stres
juga bisa memicu serangan asma pada penderita asma.
Stres biasanya terjadi karena rasa kuatir yang amat parah. Firman Allah berkata di Filipi 4:6 :” Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Jadi jika hari ini
kamu stress, berdoalah dan nyatakan kepada Tuhan maka Dia akan memulihkanmu! Percayalah.