Masih Percaya Ramalan Lewat Kartu? Paus Fransiskus Ingatkan Soal Penyembahan Berhala
Sumber: Jonathan Merritt

Internasional / 7 August 2018

Kalangan Sendiri

Masih Percaya Ramalan Lewat Kartu? Paus Fransiskus Ingatkan Soal Penyembahan Berhala

Lori Official Writer
8349

Ramalan dengan kartu tarot adalah bentuk penyembahan berhala. Demikian kata Paus Fransiskus kepada peziarah yang hadir dalam acara jajak pendapat di Vatikan pada Rabu (1/8) pekan lalu.

Paus mengangkat topik tentang penyembahan berhala. Dia lalu mengajukan pertanyaan lebih dulu, “Berapa banyak dari Anda yang pergi berdoa dengan karto tarot (kartu ramalan) untuk tahu soal masa depan Anda? Berapa banyak dari Anda pernah mendapat ramalan tangan untuk melihat masa depan Anda, bukannya berdoa kepada Tuhan?”

Ramalan dengan kartu tarot telah melanggar perintah Tuhan yang pertama, “Jangan ada padamu allah lain selain Aku.” Lalu menjelaskan bahwa asal dari kata Yunani sebenarnya adalah ‘idol’, yang artinya ‘melihat’. Penyembahan berhala adalah ‘visi yang menjadi fiksasi dan obsesi’akan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan kita. Dan saat kita mencarinya dan melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkannya, berpikir bahwa kebahagiaan ada di dalamnya.

Baca Juga :

Kocak! Paus Fransiskus Tegur Cara Berdoa Orang Kristen yang Seperti Burung Beo…

Nggak Cuma Kamu Aja, Ternyata Paus Fransiskus Juga Pernah Alami Ini Kalau Doa

Bahaya dari berhala yang disembah manusia, katanya, adalah keterikatan pada objek atau ide yang membutakan kita akan cinta. “Bawalah ini ke dalam hatimu: berhala merampas cinta kita, berhala membuat kita buta terhadap cinta, dan untuk benar-benar mencintai kita harus bebas dari setiap penyembahan (berhala),” jelasnya.

Dia mengingatkan soal pengaruh besar periklanan yang banyak kita lihat bisa mengubah mobil atau smartphone menjadi cara untuk memenuhi eksistensial diri untuk merasakan kebahagiaan. Sementara bentuk lain penyembahan berhala yang banyak dilakukan orang saat ini bisa seperti membaca telapak tangan, batil, uang, dan kecanduan pada obat-obatan.

“Pada zaman kuno pengorbanan manusia dibuat untuk berhala, tetapi bahkan saat ini orang mengorbankan anak-anak mereka untuk karir mereka, mengabaikan mereka atau hanya menolak untuk memilikinya,” terang Paus.

Berhala, katanya, selalu dibayar dengan darah. Uang hanya merampas kehidupan dan kesenangan sementara hanya akan berakhir dengan kesepian yang memilukan. “Seseorang hidup dalam kemunafikan, melakukan dan mengatakan hal yang orang harapkan sebagai pembuktian diri. Dan kehidupan hancur, keluarga hancur dan orang-orang muda terjebak dalam kebiasaan yang merusak, semuanya untuk meningkatkan keuntungan,” jelasnya.

Karena itu, dia mendorong semua orang untuk menjauhi berhala dan bergantung pada doa dan kepercayaan pada pemeliharaan Tuhan. Karena Tuhan mengajarkan kita untuk hidup secara nyata setiap hari, secara konkrit, bukan hidup dalam ilusi tentang masa depan. “Inilah bedanya, Tuhan hidup, sisanya adalah berhala, berhala yang tak berguna,” tegasnya.

Kita hidup di tengah dunia yang haus akan pengakuan dan rasa ingin tahu akan masa depan yang tinggi. Tapi sikap inilah yang justru membuat kita mudah terjebak dengan beragam bentuk penyembahan berhala yang mendukakan Tuhan. Tuhan sama sekali gak suka diduakan, bukan hanya diduakan dengan kartu tarot tapi bisa juga dengan uangmu, hartamu, pekerjaanmu atau keegoisan yang membuatmu hanya berpikir tentang dirimu sendiri. Jadi, apakah kamu masih terikat dengan sebuah penyembahan berhala? Mari datang kepada Tuhan dan mintalah pengampunan dariNya.

Sumber : Berbagai Sumber/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami