Ramalan dengan kartu tarot adalah bentuk penyembahan berhala.
Demikian kata Paus Fransiskus kepada peziarah yang hadir dalam acara jajak pendapat di Vatikan pada Rabu (1/8) pekan lalu.
Paus mengangkat topik tentang penyembahan berhala. Dia lalu mengajukan
pertanyaan lebih dulu, “Berapa banyak dari Anda yang pergi berdoa dengan karto
tarot (kartu ramalan) untuk tahu soal masa depan Anda? Berapa banyak dari Anda pernah
mendapat ramalan tangan untuk melihat masa depan Anda, bukannya berdoa kepada Tuhan?”
Ramalan dengan kartu tarot telah melanggar perintah Tuhan yang pertama, “Jangan ada padamu allah lain selain Aku.” Lalu menjelaskan bahwa asal dari kata Yunani sebenarnya adalah ‘idol’, yang artinya ‘melihat’. Penyembahan berhala adalah ‘visi yang menjadi fiksasi dan obsesi’akan sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan kita. Dan saat kita mencarinya dan melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkannya, berpikir bahwa kebahagiaan ada di dalamnya.
Baca Juga :
Kocak! Paus Fransiskus Tegur Cara Berdoa Orang Kristen yang Seperti Burung Beo…
Nggak Cuma Kamu Aja, Ternyata Paus Fransiskus Juga Pernah Alami Ini Kalau Doa
Bahaya dari berhala yang disembah manusia, katanya, adalah keterikatan
pada objek atau ide yang membutakan kita akan cinta. “Bawalah ini ke dalam
hatimu: berhala merampas cinta kita, berhala membuat kita buta terhadap cinta,
dan untuk benar-benar mencintai kita harus bebas dari setiap penyembahan (berhala),” jelasnya.
Dia mengingatkan soal pengaruh besar periklanan yang banyak
kita lihat bisa mengubah mobil atau smartphone menjadi cara untuk memenuhi eksistensial
diri untuk merasakan kebahagiaan. Sementara bentuk lain penyembahan berhala yang
banyak dilakukan orang saat ini bisa seperti membaca telapak tangan, batil, uang, dan kecanduan pada obat-obatan.
“Pada zaman kuno pengorbanan manusia dibuat untuk berhala, tetapi
bahkan saat ini orang mengorbankan anak-anak mereka untuk karir mereka, mengabaikan mereka atau hanya menolak untuk memilikinya,” terang Paus.
Berhala, katanya, selalu dibayar dengan darah. Uang hanya merampas
kehidupan dan kesenangan sementara hanya akan berakhir dengan kesepian yang memilukan.
“Seseorang hidup dalam kemunafikan, melakukan dan mengatakan hal yang orang harapkan
sebagai pembuktian diri. Dan kehidupan hancur, keluarga hancur dan orang-orang muda
terjebak dalam kebiasaan yang merusak, semuanya untuk meningkatkan keuntungan,” jelasnya.
Karena itu, dia mendorong semua orang untuk menjauhi berhala dan
bergantung pada doa dan kepercayaan pada pemeliharaan Tuhan. Karena Tuhan
mengajarkan kita untuk hidup secara nyata setiap hari, secara konkrit, bukan hidup
dalam ilusi tentang masa depan. “Inilah bedanya, Tuhan hidup, sisanya adalah
berhala, berhala yang tak berguna,” tegasnya.
Kita hidup di tengah dunia yang haus akan pengakuan dan rasa
ingin tahu akan masa depan yang tinggi. Tapi sikap inilah yang justru membuat kita
mudah terjebak dengan beragam bentuk penyembahan berhala yang mendukakan Tuhan.
Tuhan sama sekali gak suka diduakan, bukan hanya diduakan dengan kartu tarot tapi
bisa juga dengan uangmu, hartamu, pekerjaanmu atau keegoisan yang membuatmu hanya
berpikir tentang dirimu sendiri. Jadi, apakah kamu masih terikat dengan sebuah penyembahan
berhala? Mari datang kepada Tuhan dan mintalah pengampunan dariNya.