Gempa 7 SR pada kedalaman 15 km
di Nusa Tenggara Timur mengakibatkan 82 orang korban jiwa dan banyak bangunan yang rusak. Salah satu bangunan yang rusak adalah Gereja Katedral Denpasar.
Gempa yang berpotensi menimbulkan tsunami ini terjadi pada Minggu
malam pada 18.46 WIB ini menyebabkan ornamen-ornamen di Gereja Katedral Paroki
Roh Kudus Denpasar
runtuh. Romo Herman Yosep Babey mengatakan kalau gempa terjadi tepat setelah jemaat menyelesaikan kebaktian minggu.
Tidak ada korban jiwa di lokasi
sekitar gereja, hanya saja banyak ornamen yang berjatuhan ke lantai. "Saat
kejadian pegawai gereja namanya Boni mau kunci (pintu gereja). Dia lihat
langsung batu-batu ornamen yang lepas dari bagian atas. Ini yang paling kencang sampai lepas-lepas," jelas Herman.
Meksipun hanya merupakan
kerusakan ringan, pihak gereja perlu melakukan peninjauan kembali soal
kerusakan pada gereja ini.
Herman mengaku bersyukur sebab saat gempa terjadi, semua jemaat telah pulang
dan tidak ada satupun jemaat yang berada di dalam gereja.
Saat ini, status potensi tsunami
telah dicabut oleh BMKG. Banyak orang yang juga berdatangan untuk mengulurkan
bantuan bagi para korban. Kepedulian warga juga disalurkan melalui hashtag
#Prayforlombok yang tersebar di media sosial.