Nina adalah seorang teman satu
gereja yang cukup dekat dengan Miko. Suatu hari, Miko mendapati Nina sedang
merokok. Tentu dong, Miko langsung menasihati Nina dan berkata kalau merokok
tidak dibenarkan, selain karena merusak kesehatan, orang banyak juga akan menilai Nina sebagai wanita yang kurang baik.
Mendengar nasihat Miko, Nina
membalasnya dengan, 'Lho, memang apa dosanya merokok? Ada tuh mereka yang
membunuh, bertobat, lalu membunuh lagi. Mereka tetap diterima kok di gereja. Bukannya sekali diselamatkan, kita akan selamanya selamat?'
Percakapan di atas tadi menggarisbawahi, apakah sekali diselamatkan, kita akan selamanya selamat?
Alkitab tidak menuliskan tentang
hal tersebut. Pat Robertson mengatakan kalau soal keselamatan adalah masa lalu,
sekarang dan masa yang akan datang. Hal ini memiliki arti kalau keselamatan
adalah hubungan yang berkelanjutan dan proses yang panjang tanpa diketahui waktu pastinya.
Orang yang telah menyerahkan
dirinya kepada Tuhan Yesus dan benar-benar bertobat dari dosa dapat menemukan
jaminan perjanjian kekal yang telah Tuhan berikan untuk kita. Alkitab memberi tahu kalau Tuhan tidak akan menyesali kasih karunia dan panggilanNya ini (Roma 11:29).
Pekerjaan Tuhan Yesus itu abadi
dan tidak akan pernah hilang. Jaminannya adalah kehadiran dari Roh Kudus yang tinggal bersama-sama
dengan kita. Tuhan telah menempatkan Roh-Nya di dalam kita, yang berarti Ia telah memberikan FirmanNya atas kita.
Tuhan Yesus berada di sebelah kanan Allah, yang
kini sedang bersyafaat untuk kita, dan Yesus telah mengutus Roh Kudus untuk
hadir bersama-sama di dalam kita. Dengan kata lain, kita telah dikelilingi oleh
bantuan yang luar biasa, sehingga sudah seharusnya kita bisa mengingatkan diri
kita bahwa kita aman, berada di bawah sayapNya, bahwa Tuhan mengasihi kita dan kita adalah milikNya.
Alasan keselamatan kita bukanlah karena kita
ini adalah kudus atau sikap kita yang benar, melainkan karena darah Kristus. Keselamatan
datang melalui iman, dan itu tetap ada dalam kita karena iman. Inilah sebabnya
kita tidak perlu khawatir atau mempertanyakan kalau kita sudah diselamatkan atau belum.
Namun, hal ini nggak berarti kita bebas berkata
kalau karena kita telah diselamatkan sekarang, kita jadi bebas melakukan apapun yang kita inginkan.
Roma 6:1-2, "Jika demikian, apakah yang
hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin
bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?"
Paulus mengingatkan kita kalau kita telah
benar-benar mati bagi dosa, maka tidak seharusnya kita hidup berlama-lama
dengan dosa, melainkan kita akan hidup untuk melayani dan menyenangkan hati Tuhan.
Kalau kita benar-benar mengasihi Tuhan, tentu
saja kita akan menjauhi segala hal yang dapat mengecewakan hatiNya, sebab hidup kita ini adalah untuk Tuhan.
"Saya telah berjalan bersama Kristus
selama hampir tiga puluh tahun, dan selama dua puluh lima tahun atau lebih,
tidak pernah sekalipun saya berpikir mengenai kehilangan keselamatan. Bagi
saya, hal tersebut bukanlah kenyataan. Alasannya adalah saya hidup untuk Tuhan.
Tidak ada satu pikiran dari saya yang
menyatakan sebaliknya. Apakah saya melakukan tindakan yang berdosa? Ya. Apakah
saya mengecewakan Tuhan? Ya. Apakah ada hal yang perlu saya lakukan dan tidak?
Ya.
Saya perlu menerima pengampunan dari Tuhan
setiap waktu. Garis besarnya adalah bahwa saya menyadari tujuan Tuhan dalam
kehidupan saya dan bahwa saya tidak kehilangan apa yang Dia inginkan bagi saya.
Tidak seharusnya kita sebagai orang percaya yang tulus berpikir mengenai kehilangan
keselamatan tersebut,” tutup Pat dilansir dari CBN.com