Kita adalah pribadi yang unik. Tentang keunikan setiap pribadi, John
C. Maxwell menceritakan mengenai dua orang pria yang sedang memancing ikan. Pada suatu sore, ada dua orang pria
yang duduk menunggu umpannya dimangsa oleh ikan. Ditengah-tengah penantian tersebut, mereka memulai sebuah percakapan.
Satu pria menceritakan istrinya,
memuji-mujinya dan menonjolkan kebaikan yang ada pada istrinya. Sementara pria
lain mendengarkan, pria pertama tadi menutup ucapannya demikian, "Kamu
tahu, kalau semua pria seperti saya, mereka semua pasti mau menikahi istri
saya."Menanggapi si pria pertama tadi, pria kedua berkata, "Dan kalau
semua pria sama seperti saya, bisa dipastikan kalau tidak ada satupun wanita yang mau."
Tidak ada satu pribadipun yang
sama. Bahkan mereka yang kembar identik pun pasti punya perbedaan, baik dalam
sifat, minat, sampai kepribadian
Bayangkan kalau dari milyaran manusia yang ada di muka bumi ini, ternyata tidak ada satupun yang persis sama.
Tuhan memang menghendaki kita,
manusia untuk memiliki perbedaan dan keunikan. Kejadian 1:27, "Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."
Sejak pertama kali manusia
diciptakan, Adam dan Hawa sudah berbeda dalam hal jenis kelamin. Demikian juga
saat mereka berdua memiliki anak, dalam hal minat, Kain adalah seorang petani, sementara Habel bekerja sebagai peternak.
Hal ini sudah cukup menjelaskan
kalau Tuhan memang menghendaki kita, sebagai manusia yang berbeda, unik, dalam
berbagai sisi. Kita juga harus mengingat kalau Tuhan menciptakan manusia secara pribadi, bukan lewat penciptaan massal.
Lewat pemahaman bahwa setiap
pribadi yang unik, kita bisa belajar mengenai penerimaan diri sendiri dan orang
lain. Satu, setiap kita harus bisa bersyukur pada keadaan kita yang sekarang
ini. Pesek, mancung, pendek, tinggi, semua ciptaan Tuhan adalah unik, tidak ada alasan bagi kita untuk mengeluh hanya karena kita berbeda.
Tidaklah perlu kita mencoba untuk
menjadi orang lain. Justru sebaliknya, kita perlu bersyukur dan bangga karena
Tuhan telah menjadikan kita berbeda dan unik. Bahkan melalui perbedaan tersebut, Tuhan akan menyatakan karyanya bagi kita.
Dua, sebagaimana bisa menerima
diri sendiri, kita juga harus bisa menerima pribadi orang lain. Baik
kekurangannya, kelebihannya, keberadaannya, kita harus bisa menerima semua itu.
Mereka tidak harus sama seperti kita, sebab Tuhan telah menghendaki mereka berbeda dari kita.
Ada orang yang punya wajah mirip,
tapi bisa dipastikan kalau sifatnya tidaklah mirip. Pun orang yang punya sifat
dan wajah mirip, mereka pasti punya talenta yang berbeda. Pengalaman hidup
mereka pun berbeda.
Mulai sekarang, kita harus bisa menerima setiap
perbedaan yang ada dalam kita dan orang lain. Sebab dengan menerima keadaan
tersebut, kita akan jauh dari iri hati, kecemburuan dan menjadi lebih bersyukur
atas setiap hal yang kita terima.