Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Mendapatkan Pernikahan Yang Bahagia Dalam Kristus!
Sumber: femina.in

Marriage / 2 August 2018

Kalangan Sendiri

Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Mendapatkan Pernikahan Yang Bahagia Dalam Kristus!

Naomii Simbolon Official Writer
2103

Beberapa waktu yang lalu, teman saya bercerita mengenai perjalanan pernikahannya. Seperti banyak pengantin baru, mereka juga berjuang. Mungkin beberapa dari kamu juga tengah mengalami kejadian yang sama. Meskipun sudah melalui konseling pra-nikah, dan membaca buku-buku pernikahan,  meskipun sudah membaca Alkitab dan berdoa bersama, tetap saja nggak mengubah bahwa dalam pernikahan pasti selalu ada perjuangan. Mulai dari saling merayu kemudian saling menyakiti.

Pernikahan adalah dua orang yang penuh kekurangan yang tahu bahwa hidup itu sulit namun bersatu oleh karena cinta Kristus. Itu sebabnya dalam sebuah pernikahan, keduanya harus sepenuhnya mengekspresikan kasih Kristus satu sama lain agar pernikahan penuh dengan kebahagiaan.

Bicara soal kebahagiaan, di bawah ini ada beberapa hal yang nggak boleh dilakukan demi menjaga kebahagiaan pernikahan tersebut.

1. Berhenti berdoa untuk pasangan

Berhenti berdoa untuk pasangan adalah langkah awal menuju pernikahan yang berantakan. Kadang kala, perasaan terluka membuat kita malas berbicara dengan pasangan, apalagi menyebutnya di dalam doa.

Tapi sebagai orang Kristen yang penuh kasih, buanglah hal itu jauh-jauh ya!

Apapun kondisimu, jangan pernah berhenti untuk berdoa satu sama lain, karena dengan doa penyembuhan terjadi dalam pernikahan, dalam doa pula kekuatan dilepaskan.

"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16)

Temukan cara-cara kreatif untuk berdoa buat suami atau istri kamu. Bikin beberapa jurnal doa kecil untuknya, dan setelah penuh berikan kepadanya dan mulai lagi.

Intinya adalah, jangan pernah berhenti berdoa untuk pasangan jika ingin pernikahan kamu bahagia.

2. Menyimpan dendam

Dendam hanyalah kebencian yang terus menerus akan tertanam terhadap seseorang karena kita merasa luka atau sakit hati.

Dan dendam itu bisa berakibat buruk jika didiamkan di dalam pernikahan.

Dendam akan memunculkan bahasa dalam hati kita demikian," Saya benar, dia yang salah."

Jika selalu begitu, maka dipastikan kemenangan tak akan terjadi dalam pernikahan. Hanya Roh Kuduslah yang menjadi pemenang dari semua hal-hal yang keras.

" Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memateraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." (Efesus 4:30-32)

Nah, itu mengapa perlu kita ingat untuk tidak menyimpan dendam terhadap sesama apalagi pasangan, salinglah mengampuni dan memaafkans satu sama lain, disanalah tercipta kebahagiaan dalam pernikahan.

BACA JUGA : Biar Nggak Tersinggung, Nih 4 Cara Tepat Support Teman Yang Terpuruk Karena Perceraian

3. Meremehkan Tuhan dalam pasangan

Kita nggak bisa meremehkan gimana Tuhan bicara kepada pasangan kita, kita juga nggak bisa meremehkan tingkat hubungan yang mereka miliki dengan Pencipta kita dan tingkat keselarasan mereka dengan Roh Kudus, bahkan ketika kita merasa bahwa mereka kurang akan hal itu.

Jika ada sesuatu yang Tuhan mau ajarkan kepada kita, itu bukan untuk meremehkan Tuhan dalam suami kita. Jika kamu merasa percaya dengan keputusan pasangan kamu, dan merasa bahwa dia menyesatkan kamu di masa lalu, atau kamu ngerasa nggak percaya jika dia mendengar suara Tuhan, saya sarankan : jangan berhenti berdoa.

"Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih." (Efesus 3:17)

Melakukan usaha untuk membuat pernikahan bahagia tanpa adanya Yesus di dalam adalah sebuah kesia-siaan. Percayalah, bahwa hanya bersama Yesus kita menemukan damai dan jalan keluar. Ayo, jadikan Yesus sebagai kepala dalam keluarga kamu. Sekarang!

Sumber : crosswalk | jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami