Mitos Konseling Yang Meracuni Rencana Allah. Jangan Dipercayai!
Sumber: cosmopolitan.com

Kata Alkitab / 2 August 2018

Kalangan Sendiri

Mitos Konseling Yang Meracuni Rencana Allah. Jangan Dipercayai!

Naomii Simbolon Official Writer
3474

Apa yang kamu pikirkan mengenai konseling atau konselor? Ketika ditanya akan hal ini, menurut kamu apakah seorang konselor haruslah seseorang yang profesional?

Ketika seseorang mengetahui bahwa aku seorang konselor dan sering menangani anak-anak muda yang luka batin, kepahitan dan terikat akan sesuatu, teman saya berkomentar seperti ini: "Saya rasa, kamu tidak pantas untuk melakukan itu. Kamu bukan seorang profesional atau menyelesaikan sekolah dalam bidang itu. Saya rasa kamu terlalu muda."

Memang dia tidak menyuruhku untuk berhenti melayani anak muda secara frontal, tetapi kata-kata itu menyiratkan sebuah arti yang sangat dalam mengenai pandangan kita terhadap seorang konselor, yaitu konselor harusnya seseorang yang profesional, bukan pendeta dan lain sebagainya."

Sebagai gereja Tuhan, baik kamu seorang pelayanan di atas mimbar, di balik mimbar, jemaat bahkan pendeta, berikut mitos soal konseling yang tak seharusnya kamu percaya:

Mitos Pertama, Konseling Hanya Dilakukan Oleh Orang Yang Profesional

Mitos ini jelas banget menunjukkan bahwa konseling hanya dilakukan oleh orang yang profesional. Sebelum kita lanjut, sebenarnya konseling itu apa sih? Yap, konseling adalah percakapan yang bijaksana yang dilakukan untuk membantu seseorang menemukan sebuah akar permasalahan dan menyelesaikannya.

Mungkin seorang konselor professional memberikan nasihat berasal dari sebuah pengalaman dan belajar sekian lama dan itu sangat bagus, kita patut hargai. Memberikan konseling itu harus memiliki cara bicara yang bijaksana, kata-kata yang memotivasi dan membantu. Konselor yang profesional tidak memiliki sihir tertentu kok!

Untuk menjadi atau untuk konseling dengan seseorang, tidak perlu mencari yang profesional kok.  Keluarga kamu, misalnya mama, kakak atau sahabat hingga teman merupakan konselor yang bisa kamu percaya. Jadi jangan terpaku kepada konselor yang harus profesional ya!

Mitos Kedua, Khotbah Yang Baik Setidaknya Mengurangi Kebutuhan Orang-orang Untuk Konseling

Secara teori kedengarannya benar ya. Kotbah memang mengindentifikasikan perjuangan kehidupan sehari-hari dan mengilustrasikan gimana membawa perjuangan itu ke dalam kebenaran Firman Allah yang tak ternilai, namun masalahnya dalam praktiknya , meskipun demikian, ada banyak orang yang masih butuh konseling.

Kotbah yang baik memang membuat kondisi hati kita aman dan membuat kita menyadari bahwa kita butuh suntikan rohani. Mungkin kita juga menemukan hal-hal yang selama ini ditutup-tutupi tapi sayangnya nggak tahu harus memulai perubahan dari mana.  Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa mitos itu salah. Gereja tetap membutuhkan konselor sekalipun sudah mendengar kotbah yang baik setiap minggunya.

Mitos Ketiga, Orang Kristen Nggak Perlu Konseling.

Kalau kamu pernah mendengar mitos ini dan mempercayainya, maka kamu salah besar. Ini adalah mitos lama yang tak seharusnya di percaya dan dilakukan oleh para jemaat atau orang Kristen.

Kita setuju kalau orang lain mencari pertolongan tapi untuk diri sendiri kita tidak mencari bantuan karena nggak mau menunjukkan kelemahan kita dan hanya mau menunjukkan bahwa Yesus cukup, tapi sayangnya hasilnya hal ini menodai kehormatan Tuhan.

Orang Kristen juga butuh konselor! Orang Kristen bukan seseorang yang kuat sendirian. Meskipun katanya kita hanya butuh Yesus, tapi orang Kristen butuh saudara seiman seperti kakak rohani untuk dijadikan konselor dan membantu kita untuk kesejahteraan rohani kita.

Penting kita ketahui, Yesus juga suka bertemu dengan kamu melalui firmanNya yang disampaikanNya kepada orang lain.

Jika hari ini kamu terpanggil untuk orang yang luka batin dan sebagai konselor, jangan berhenti di wacana saja. Bergeraklah bersama Roh Kudus, tidak perduli apakah kamu sudah ahli atau nggak dalam bidang itu. Yang saya tahu bahwa Yesus akan memperlengkapi kamu melalui Roh Kudusnya. Jika Dia menaruh hatiNya atasmu, itu berarti Dia akan bergerak bersama kamu. 

Sumber : crosswalk | jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami