Waspada! 3 Waktu Yang Bikin Kita Kesepian Dalam Pernikahan, Sikapi Dengan Hal Ini
Sumber: http://images.onlymyhealth.com/imported/

Marriage / 1 August 2018

Kalangan Sendiri

Waspada! 3 Waktu Yang Bikin Kita Kesepian Dalam Pernikahan, Sikapi Dengan Hal Ini

Inta Official Writer
2102

Pernikahan mempersatukan kita dan pasangan menjadi satu. Alkitab mencatat mengenai hal pertama yang kita pelajari mengenai pernikahan adalah untuk menghindari kesepian. Tuhan berkata dalam Kejadian 2:18a, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.."

Kesepian bisa mempengaruhi kehidupan pernikahan kita, dan hal ini bukanlah sesuatu yang bisa kita hindari. Penting buat kita untuk mengenali tanda-tanda kesepian baik dari pihak kita maupun pasangan dan bagaimana menyikapi perasaan kesepian tersebut. Berikut adalah 3 waktu dimana kesepian kerap datang.

1. Setelah bulan madu

Sebagai pasangan baru, kita mulai berpikir mengenai bagaimana cara memiliki kehidupan rumah tangga yang stabil dan lebih baik. Cara untuk memenuhinya adalah dengan bekerja dengan jauh lebih keras lagi.

Tidak sedikit pasangan baru yang memilih untuk sama-sama bekerja. Hal ini membuat perasaan bahagia atas bulan madu menjadi samar. Kesibukan masing-masing bisa mengantarkan kita pada perasaan kesepian.

Perasaan yang sama juga bisa dirasakan oleh istri yang memilih untuk tinggal di rumah. Keadaan single dimana ia masih ditemani oleh keluarga dan teman-teman kini harus digantikan dengan pekerjaan rumah, hal ini sering membuatnya merasa kesepian dan bosan.

2. Kehadiran anak

Kita amat merindukan kehadiran buah hati dan saat akhirnya ia lahir, perasaan bahagia akan meletup-letup dalam diri kita. Namun, keberadaan seorang bayi juga menjadi awal malam-malam panjang yang dipenuhi dengan tangisan, rasa khawatir karena tidak bisa menjadi orang tua yang baik, pengelolaan rumah tangga yang masih perlu dipelajari, dan masih banyak lagi.

Lelah membuat kita dan pasangan sering mengabaikan satu sama lain, dimana hal ini bisa membuat kita merasa kesepian. Kalau kita tidak memberi perhatian pada hubungan pernikahan, maka akan ada jarak emosional antara kita dan pasangan.  

3. Ketidakhadiran anak-anak di rumah

Memang sekarang ada gawai yang bisa kita pakai untuk berkomunikasi. Namun hal ini tidak bisa menggantikan keberadaan fisik dari orang-orang terkasih di rumah. Saat kita sudah terbiasa dengan kehadiran anak-anak, tawa, senang, celotehan mereka, tapi kemudian mereka harus pergi meninggalkan kita karena sekolah atau pekerjaan, rumah menjadi sepi. Sebagai pasangan, situasi ini membuat kita jadi kebingungan tentang apa yang menjadi minat dalam rumah. Perasaan sepi sering membuat konflik terjadi antara kita dan pasangan.

Baca juga: Pasif Agresif Sering Bahayakan Hubungan, Kenali 3 Ciri Dan Cara Mengatasinya

Untuk mengatasi hal-hal di atas, kita bisa melakukan tiga tips ini.

Jujur. Buat yang merasa sendiri dan kesepian, mengungkapkan keinginan kita pada pasangan bisa menjadi satu cara untuk mengatasinya. Dengan berbagi, kita bisa mencari langkah mana yang harus diperbaiki. Jujur mengenai perasaan juga penting untuk mengelola hubungan pernikahan menjadi jauh lebih baik.

Buat batasan. Bagi pasangan muda, hal ini bisa berarti membatasi kapan kita bisa menghabiskan waktu bersama dengan teman atau keluarga.

Buat waktu khusus untuk dihabiskan bersama. Buatlah waktu dimana kita menghabiskan waktu bersama. Misalnya berdoa bersama, menjadwalkan kencan berdua, dan lain sebagainya. Hal ini bisa menjalin kedekatan dengan pasangan lebih dalam lagi.

Kesepian di tengah-tengah pernikahan adalah sebuah fakta yang harus kita hadapi. Meskipun kita mendapati pasangan tidur di kasur yang sama, nggak sedikit pasangan yang tetap mengeluh kesepian. Lewat kejujuran, membatasi diri dan menjadwalkan waktu bersama bisa mengubah kesepian menjadi kehidupan pernikahan yang lebih berwarna.

Sumber : focusonfamily
Halaman :
1

Ikuti Kami