Di era yang serba modern dan
digital ini, kita sebagai generasi milenial atau Gen Z harus bisa bertanggung
jawab atas diri sendiri. Salah
satu yang harus diselesaikan oleh generasi kita adalah dalam menentukan tujuan finansial atau keuangan.
Masalah keuangan yang sering
muncul dari kita adalah kurangnya kesiapan dalam hal finansial. Coba deh kalau
kita lihat lagi, berapa di antara kita yang merupakan first jobber, kemudian langsung bisa mengalokasikan uang gaji dalam pos dana darurat?
Nggak jarang kita terlena dengan kebiasaan
konsumtif yang bikin kondisi keuangan kita jadi lebih buruk. Untuk itu, penting
buat kita untuk memiliki kemampuan mengelola keuangan untuk merencanakan keuangan yang sesuai dengan trend dan kebiasaan generasi milenial dan gen z.
Mengelola keuangan bisa terdengar sangat
menakutkan, bahkan bisa dikatakan kalau kebutuhan kehidupan generasi kita ini
punya biaya yang cukup tinggi, bahkan sulit rasanya untuk bisa menabung dan memiliki aset pribadi di masa muda kita.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan saat mengelola keuangan.
1. Jangan biarkan makanan membakar keuangan kita
Terutama buat kita yang tinggal di kota besar,
memperhatikan pengeluaran sehari-hari bisa menjadi kunci sukses pengelolaan
keuangan. Makanan adalah salah satu alasan kenapa kondisi kantong kita tidak kunjung membaik.
Cobalah untuk merencanakan menu makanan untuk
seminggu ke depan sekaligus berapa uang yang perlu dihabiskan untuk biaya makan.
Cara ini akan membuat kita menjadi lebih disiplin dalam hal keuangan sehari-hari.
2. Jangan habiskan gaji yang bahkan belum kita terima
Kebanyakan dari generasi kita punya kebiasaan
konsumtif yang sering berbelanja secara impulsif. Berbelanja hanya karena lapar
mata, ikut-ikutan trend, ajakan teman, dan lain sebagainya nggak akan bikin kondisi dompet semakin membaik.
Perencanaan keuangan sangatlah penting buat
kita, pastikan kalau kita merencanakan uang tersebut berdasarkan kondisi
keuangan kita saat ini, bukan kondisi keuangan yang kita harapkan di kemudian
hari. Berpikir tentang bagaimana kita akan menghabiskan uang yang akan diterima sama saja artinya kita telah menghabiskan uang yang bahkan belum kita terima.
3. Rencanakan tujuan jangka pendek dan panjang
Buatlah rencana keuangan selama 5 tahun
ke depan, kemudian tuliskan mengenai cara kita untuk mencapainya sebagai tujuan
jangka pendek. Rencana-rencana termasuk pernikahan, anak, bahkan investasi juga masuk dalam hal yang perlu kita tulis dalam sebuah perencanaan keuangan.
4. Gunakan hukum 50-30-20 dalam mengelola pendapatan
Angka ini berarti 50 persen untuk kebutuhan, 30
persen untuk tabungan dan investasi, sementara 20 persen sisanya untuk
digunakan sebagai persembahan dan uang lain-lain. Mengelola porsi keuangan bisa
menjadi kebiasaan yang baik sebab membantu kita menjadi lebih realistis dalam mengelola keuangan.
Pengelolaan keuangan tidak hanya diperuntukkan
bagi mereka yang punya uang sampai bermilyar-milyar, kita juga memerlukannya,
itulah sebabnya mendatangi seorang penasehat keuangan bisa jadi langkah bijak
kita untuk mengelola keuangan lebih baik lagi.
Selain 4 hal di atas, penting juga buat kita mengevaluasi
dan memiliki pencatatan keuangan buat pengeluaran sehari-hari. Cara ini bisa
membantu kita memahami kebiasaan mengelola keuangan kita. Mulai sekarang,
biasakan untuk mulai melek dengan kondisi keuangan dan pastikan untuk menghabiskan
uang berdasarkan tingkat prioritasnya. Dengan begitu, kondisi keuangan yang
baik bisa membuat kita mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik lagi.