Selama ini, kata kecerdasan
emosional atau EQ sering terdengar di telinga kita. Secara garis besar,
kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Emosi biasanya mengacu pada
perasaan terhadap informasi suatu hubungan. Berdasarkan hal di atas, banyak
orang mengatakan kalau kecerdasan emosional sangat berpengaruh pada kemampuan kita menjalin sebuah hubungan dengan orang lain.
Mungkin sebagian dari kita pernah
bertanya, seperti apa sih bentuk kecerdasan emosional yang bisa kita temukan
sehari-hari? Berikut adalah 19 contoh kecerdasan emosional yang bisa kita temukan dalam keseharian.
1. mendahulukan perasaan
Orang dengan kecerdasan emosional
tinggi dapat mengidentifikasi emosi dan memahami perannya dalam mempengaruhi
pikiran, perkataan dan perbuatan orang lain. Cara ini mereka lakukan dengan
melakukan observasi atas orang lain dan diri mereka sendiri, menyelidiki observasi tersebut, dan kemudian menentukan solusi atas masalah tersebut.
Hal ini memungkinkan kita dengan
kecerdasan emosional tinggi bisa memahami perasaan orang lain dan bagaimana
cara menanggapi orang lain dengan perasaan tersebut, termasuk untuk mengidentifikasi alasan atas setiap perbuatan yang kita lakukan.
2. Memberi jeda
Emosi yang ada dalam manusia
berlalu seiring berjalannya waktu, seringkali hal ini membuat seseorang membuat
keputusan impulsif yang membuatnya menyesal. Sebelum melakukan ini, mereka akan
memberi waktu untuk berpikir sebelum bicara atau melakukan tindakan tertentu,
terutamas saat mendapati dirinya berada dalam sebuah fase emosional yang kurang
stabil. Singkatnya, tujuan mereka adalah agar tidak mengambil keputusan berdasarkan emosi sesaat.
3. Mengontrol pikiran mereka
Emosi yang kita rasakan terjadi atas sebuah peristiwa yang terjadi, artinya adalah kita tidak bisa mengontrol bagaimana perasaan pada waktu-waktu tertentu. Saat berhadapan dengan posisi seperti ini, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan mulai fokus pada pemikiran mereka, sehingga tidak mengikuti emosi yang timbul dalam diri mereka.
Baca juga:
4. Menunjukkan empati
Dibandingkan memberi label atau
menghakimi orang lain, orang dengan kecerdasan emosional tinggi akan melihat
sudut pandang dari posisi orang tersebut. Mereka mendengarkan, bukan
berdasarkan penghakiman, melainkan untuk memahami posisi orang tersebut, sehingga mengantarkan mereka pada hubungan yang jauh lebih dekat.
5. Mengampuni
Mengucapkan permohonan maaf
bukanlah perkara mudah bagi sebagian orang. Namun, mereka yang menyadari
pentingnya perkataan ini memahami kalau permohonan maaf tidak selalu berarti
kita salah, hanya saja kita menempatkan sebuah hubungan kita diatas dari sifat egois yang ada dalam diri kita sendiri.
Membenci orang lain sama halnya
seperti membiarkan sebuah pisau berada dalam sebuah luka. Kita tidak akan bisa
mengobati luka tersebut sebelum mengampuni orang yang kita benci. Dengan
mengampuni, orang yang punya kecerdasan emosional bisa melanjutkan kehidupannya
jauh lebih baik.
Tidak ada satu orangpun yang bisa
mengendalikan emosinya dengan baik. Seringkali kita dihadapkan pada posisi
dimana keputusan yang kita ambil didasarkan dari emosi yang dirasakan. Untuk
memiliki kecerdasan emosional, kita harus bisa mempelajari setiap keadaan
tersebut. Terlebih sebagai anak Tuhan, kita sudah memiliki buah roh untuk mengendalikan
diri.