Hujat Umat Muslim, Pendeta Ini Diusir Dari Australia
Sumber: https://resources.stuff.co.nz/content/da

Internasional / 27 July 2018

Kalangan Sendiri

Hujat Umat Muslim, Pendeta Ini Diusir Dari Australia

Inta Official Writer
2257

Pendeta Logan Robertson dideportasi dari Australia setelah sebelumnya ditangkap di Brisbane awal bulan ini, bersama dengan tiga pria lainnya setelah sebuah insiden dugaan pelecehan di masjid-masjid di wilayah Darra dan Kuraby.

Pendeta Robertson berasal dari Selandia Baru dan mendirikan sebuah gereja bernama Westcity Bible Baptist Church di Avondale tahun 2014 lalu. Kemudian ia pindah ke Brisbane bersama keluarganya untuk membuka sebuah gereja Pillar Baptist Church dengan sedikit jemaat dan dikenal menentang Islam, aborsi dan homoseksualitas.

Pendeta Robertson disebut-sebut tengah berkunjung ke Filipina untuk memberitakan Kabar Baik. Putri bungsunya lahir di Australia, sehingga ia perlu mengajukan permohonan kewarganegaraan Selandia Baru sebelum ia bisa meninggalkan negara tersebut.

Pada sebuah kesempatan bersama RadioLive, ia berkata telah membuat sebuah film dokumenter mengenai Islam dan telah mendekati sejumlah pemimpin Islam yang dikenal sebagai pemimpin atau Imam untuk menjadi narasumber.

"Kami pergi ke Masjid Kuraby dan berbincang bersama dengan Imam yang memberikan kami nomor teleponnya untuk mengatur pertemuan, dan tidak lama setelah kami pergi, beberapa anak muda mulai berteriak dan memanggil kami pembohong dan hal negatif lainnya," ungkap Pendeta Robertson.

Dalam wawancara tersebut, Pendeta Robertson bertanya mengenai usia istrinya, Imam tersebut memilih untuk tidak menjawabnya, yang kemudian memicu Pendeta Robertson menyebut dirinya Sissy (Re: pengecut, banci). Inilah saat kedua belah pihak saling berselisih paham.

Hari berikutnya, Pendeta Robertson mendatangi seorang imam di Masjid Darra dimana sebelumnya ia telah menentukan pertemuan pukul 12 siang. Gereja The Pilla Baptist juga melaporkan telah pergi melakukan perjalanan bersama ke sebuah sekolah islam.

Kemudian kelompok ini harus berhadapan dengan polisi, dimana Pendeta Robertson kemudian dibawa ke tahanan imigrasi untuk dibatalkan visanya karena dituduh telah melecehkan muslim. Ia memilih untuk tidak mengajukan banding atas deportasinya setelah menghabiskan waktu selama 12 hari di pusat penahanan.

"Ini membuktikan kalau banyak dari muslim adalah banci, bukannya melaksanakan interview bersama kami, mereka justru menelepon media dan menelepon polisi karena mereka tidak ingin profesinya ini didengar oleh banyak orang,” terangnya.

Bertentangan dengan pemikirannya, Pendeta Robertson sering mengatakan 'Mengasihi muslim', tetapi mereka tidak setuju dengan ajaran Wuran yang menyatakan kalau hanya pengikut (Islam) yang bisa pergu ke surga kalau ia berbuat baik.

Ia juga mengatakan kalau setiap orang Kristen akan menyadari kalau setiap pengikutnya akan di terima di Surga selama kita percaya pada kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus.

Baca juga: Baru Melabeli Diri Sebagai Negara Kristen, Perdana Menteri Malah Berselisih Dengan Pendeta

Dirinya juga tidak menyetujui sudut pandang dari pendiri Islam, Nabi Muhammad yang disebutnya sebagai 'pedofil' yang mengacu pada hubungan antara Muhammad dan seorang gadis berusia sembilan Tahun. Tentu saja hal ini sangat menyinggung kaum muslim, yang mengatakan kalau sebenarnya gadis tersebut sebenarnya berusia lebih tua.

Sang pendeta mengaku kalau dirinya yang juga punya anak berusia 9 tahun tidak akan pernah membiarkan siapapun menikahi anaknya yang masih bersekolah dibangku sekolah dasar.

"Alkitab mengatakan kalau semua orang yang mau mengikut Kristus akan mengalami penganiayaan, jadi saya tahu kalau saya telah melakukan hal yang benar karena saat ini saya sedang mengalaminya,”
tutup Pendeta Robertson.

Pendeta Robertson juga dikenal sebagai salah satu pendeta yang mendukung kalau mereka yang menyebut dirinya sebagai homoseksual seharusnya dihukum mati dan wanita yang akan menjadi perdana mentri sebagai sebuah kutukan.

Efesus 4:14, "Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan." Dunia menawarkan berbagai sikap yang sering membawa kita jauh dari Tuhan.

Bagaimanapun, seharusnya kita menolak perilaku buruk dari orang-orang tersebut, bukan pelakunya. Menghakimi, berujar kasar tentang sebuah kelompok tertentu bukanlah sebuah teladan yang harus dilakukan. Sebaliknya, seharusnya kita bisa merangkul mereka semua dan mengasihi mereka sebagaimana Tuhan telah mengasihi kita.  

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami