Setelah Insiden Kapal KM. Sinar Bangun Viral, Wanita Ini Kehilangan Bayinya Akibat Ombak

Internasional / 23 July 2018

Kalangan Sendiri

Setelah Insiden Kapal KM. Sinar Bangun Viral, Wanita Ini Kehilangan Bayinya Akibat Ombak

Naomii Simbolon Official Writer
2637

"Pegang bayinya!"

Itu adalah kata-kata terakhir kakak ipar Tia Coleman  yang ia ingat ketika perahu wisata yang mereka tumpangi tenggelam di danau Missouri.

Setelah ombak menghantam kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba, 18 Juni 2018 lalu dan menewaskan 3 orang, 21 selamat dan 188 lainnya menghilang, kini kejadian yang hampir serupa juga terjadi di Missouri, Amerika Serikat.

Gelombang besar kembali menghantam dan melemparkan penumpang kapal yang dikenal sebagai perahu bebek ke Danau Table Rock dekat Branson ini. Tenggelamnya kapal ini menewaskan 17 orang.

"Saya berkata, Tuhan tolong ijinkan saya mendapatkan bayi saya," kata Coleman kepada para repoter dari kursi rodanya ketika di wawancara di sebuah lobi rumah sakit dimana dia menjalani pengobatan setelah menelan air danau.

Hal yang sama juga dia katakan kepada CNN “Saya selalu menyukai air. Saya tidak tahu apakah ini ramalan zodiac atau apa. Saya sangat menyukai air, tetapi ketika air menghantam perahu itu, saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, “ jelasnya.

“Dan saya berusaha berenang, dan saya berdoa . Saya bilang, Tuhan tolong, biarkan saya menyelamatkan bayiku, saya harus mendapatkan bayiku.”

Tia Coleman adalah salah satu penumpang yang selamat yang menyaksikan detik-detik tenggelamnya perahu bersama bayi dan iparnya.

"Jika mereka nggak selamat, maka biarkan aku juga mati. Aku nggak ada gunanya hidup dan berada disini lagi," tambahnya.

Coleman ingat bagaimana dia melihat kapal penyelamat yang berhasil meraihnya, entah gimana.

Sebelumnya, dari tempat tidur rumah sakitnya, dia menceritakan kepada stasiun televisi KOLR mengenai kata-kata terakhirnya dari saudara iparnya.

Ombak yang menghantam kapal tersebut membuat Coleman kehilangan semua angota keluarganya, kecuali dirinya.

Suaminya, anak-anaknya yang berusia 9,7 dan 1 tahun, saudara iparnya yang berusia 45 tahun, keponakanya berusia 12 tahun, ibu mertua dan papa mertuanya, serta paman suaminya semuanya meninggal bersama tenggelamnya kapal tersebut pada Kamis kemarin (20/7/18)

Kejadian itu benar-benar membuat dia terpukul dan hancur sekali.

Selain itu, penumpang yang lain juga meninggal termasuk pasangan yang baru saja merayakan ulang tahun, seorang pendeta pensiunan juga meninggal.

Menurut laporan insiden yang dirilis sabtu kemarin oleh Missouri State Highway Patrol, dari 31 penumpang di kapal tersebut, tak satupun ternyata yang mengenakan jaket pelampung.

Badan penyelidik negara dan federal berusaha untuk menemukan alasan apa yang membuat kapal tersebut tenggelam, padahal kapal tersebut adalah kapal yang bagus sekali karena awalnya digunakan militer dalam Perang Dunia II.

Penilaian awal, mereka menyalahkan petir dan angin badai yang kencang, tapi itupun nggak jelas pasti mengapa kendaraan amfibi tersebut bisa tenggelam dan masuk ke dalam air.

Menurut Coleman, dikutip dari CBN.News, kru sebelumnya mengatakan kepada penumpang bahwa mereka akan masuk ke dalam air terlebih dahulu sebelum melakukan tur di daratan karena badai datang. Daerah ini sudah mendapat peringatan akan adanya badai petir yang sangat parah selama 30 menit, sebelum kapal benar-benar tenggelam.

Suzanne Smagala dengan Ripley Entertainment, pemilik Ride the Duck di Branson mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya kecelakaan kapal dari perusahaan mereka setelah lebih dari 40 tahun beroperasi.

Sejauh ini, perusahaan belum mengomentari pernyataan Coleman mengenai kejadian ini.

BACA JUGA : Ada-ada saja, Mantan Presiden Amerika Jimmy Carter Bilang Yesus Setujui Pernikahan Gay.

Presiden Perusahaan Jim Pattison Jr, juga mengatakan kapten kapal juga memiliki 16 tahun pengalaman.

Dari insiden tersebut, 14 orang selamat,  termasuk 2 orang dewasa dirawat di rumah sakti. Coleman dan keponakannya yang berusia 13 tahun adalah anggota keluarga yang keluar hidup-hidup, dan 11 anggota lainnya meninggal.

Tia Coleman mengatakan keluarganya awalnya mengantri dan salah ngatri, sehingga mereka harus mengganti tiket mereka untuk berangkat jam 6:30 malam.

Dia mengatakan bahwa kru menunjukkan penumpang di mana jaket penyelamat itu, tetapi kru juga mengatakan bahwa penumpang tidak akan membutuhkannya.

Situs web perusahaan telah ditutup pada hari sabtu kemarin, kecuali pernyataan mengenai operasi perusahaan itu akan ditutup demi mendukung penyelidikan dan memberikan waktu kepada keluarga yang berduka .

Semoga dengan insiden yang terjadi hari-hari ini membuat para perusahaan pemilik kapal lebih seksama lagi dan memberikan instruksi yang benar kepada penumpang kapal, selain itu kita juga harus lebih bijaksana jika ingin bepergian kemana-mana dengan jalur  air ya.

Sebenarnya sih, kapan saja bisa terjadi kecelakaan atau insiden seperti ini, namun kita juga perlu memperhatikan kapan waktu dan cuaca yang tepat untuk bepergian, supaya memperkecil kemungkinan kita mengalami kecelakaan ketika bepergian dengan transportasi darat, udara dan juga air.

 

Sumber : berbagai sumber/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami