Perdana Menteri
Australia Malcolm Turnbull menyerukan kepada Paus Fransiskus untuk mencopot
jabatan uskup agung Australia yang terbukti menutupi kasus pelecehan seksual pada
anak-anak yang dilakukan seorang pendeta pedofilia selama tahun 1970an.
“Dia seharusnya
mengundurkan diri dan waktunya sudah tiba bagi paus untuk mencopot dia,”
demikian pernyataan Turnbull kepada wartawan.
Uskup Adelaide, Philip
Willson dinyatakan bersalah pada bulan Mei lalu karena tidak melaporkan pada
polisi kasus penganiayaan seksual berkali-kali yang dialami dua orang anak
laki-laki yang bertugas sebagai petugas altar oleh seorang pendeta pedofil di
wilayah Hunter Valley, di utara Sydney pada tahun 1970an. Menurut Turnbul,
Willson seharusnya mengundurkan diri jabatannya ketika dirinya menjalani proses
naik banding karena kasus ini.
Pemerintah Australia sendiri sudah melobi Vatikan untuk segera mencopot Uskup Australia tersebut, namun belum mendapat tanggapan.
Baca juga :
Keterlaluan! 1100 Kasus Pedofil Libatkan Pelayan Gereja Australia
Tragis! Aib Uskup Agung Canterbury Ini Perihal Ayahnya Terbongkar
Wilson sendiri
menyatakan bahwa dia akan mengajukan surat pengunduran diri kepada paus jika
proses naik bandingnya kalah.
“Saya sadar adanya
permintaan agar saya mengundurkan diri dan sudah mempertimbangkan hal tersebut
secara serius,” demikian ungkap Willson baru-baru ini.
“Walau demikian,
sekarang, saya sedang menggunakan hak legal saya dan mengikuti proses hukum.
Karena prose situ belum selesai, saat ini saya belum berniat untuk mengundurkan
diri,” demikian tambahnya.
Pada persidangan di
Newcastle, Wilson divonis 12 bulan penjara. Dia saat ini masih bebas dengan
jaminan dan akan kembali ke pengadilan bulan depan untuk mengetahui apakah ia
harus menjalani hukuman di penjara atau tahanan rumah di rumah adik
perempuannya. Dia harus menjalani hukuman minimal 6 bulan, sebelum bisa bebas
bersyarat.
Willson dulu adalah
seorang pengacara yang lahir dalam keluarga Presbytarian tetapi pindah ke
Katolik yang merupakan agama isterinya pada tahun 2012 lalu.