8 jam lamanya kita habiskan waktu
di kantor. Mulai dari mengatur jadwal, mengerjakan setiap deadline, sampai
meeting bersama rekan kantor dalam mengerjakan proyek tertentu. Saat tubuh lelah, seringkali kita jadi jauh lebih mudah dalam terbawa emosi.
Ditambah lagi saat kita punya masalah
yang cukup sulit untuk diselesaikan, nggak jarang stres dari kantor terbawa
sampai ke rumah. Stres kerja merupakan salah satu masalah yang menyebabkan banyak pasangan kurang
bahagia. Menurut sebuah survey dari website eharmony, sekitar 35% pasangan melaporkan stres kerja sebagai masalah rumah tangga mereka.
American Psychological
Association melakukan sebuah survey dan menemukan kalau 65% orang menyebutkan
pekerjaan sebagai sumber stres, dan hanya 37% orang yang bisa menanganinya dengan baik.
Kenapa stres kerja bisa mempengaruhi hubungan kita?
Pikiran stres karena pekerjaan
bisa menimbulkan banyak dampak negatif. Stres kerja yang dibawa pulang
merupakan aktivasi yang tidak
diolah dalam sistem saraf. Orang yang stres cenderung mencari cara untuk
melepaskan energi tersebut dan pasangan mereka bisa menjadi targetnya. Bahkan,
kalau tidak ditangani dengan baik orang tersebut bisa sampai melakukan tindakan fisik pada pasangannya.
Saat seseorang menderita stres
karena pekerjaan, mereka berharap kalau ada orang yang mau mendengarkan keluh
kesahnya. Namun saat lawan bicara tidak menanggapinya dengan benar sesuai
keinginannya, maka ia akan langsung melampiaskan segala amarahnya pada orang tersebut.
Kapan waktu yang tepat untuk melampiaskannya?
Terbuka dan bertanya pada
pasangan soal masalah pekerjaan bisa menimbulkan ikatan yang kuat antara kita
dan pasangan. Permasalahan ini juga harus bisa dengan bijak kita pilah.
Misalnya saat menerima kenaikan jabatan atau ketika memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan.
Mengeluh terus menerus tentang
seseorang yang menyebalkan di kantor, dilain sisi justru akan menimbulkan hubungan yang kurang efektif.
Ada
baiknya kita tidak menceritakan kembali pertemuan atau acara secara terperinci yang menyebalkan pada hari itu juga.
Boleh kok kita mengatakan 'Aku lelah', atau 'Aku kesal dengan si A'. Pernyataan semacam tadi memungkinkan kita melampiaskan keluhan dengan singkat tanpa harus membebani pasangan dengan masalah-masalah yang terperinci.
Baca juga:
Hal yang perlu kita lakukan saat pasangan melampiaskan masalah kantornya
Menerima keluhan seputar
pekerjaan dari pasangan juga bukanlah perkara yang mudah. Saat pasangan kerap
melampiaskan amarahnya pada kita, cobalah untuk mengajaknya bicara pada posisi
yang nyaman dan cukup santai. Misalnya saat kita sedang menonton acara TV atau saat berjalan-jalan.
Pasangan kita butuh tempat untuk cerita. Untuk
itu kita harus bisa menjadi pendengar yang baik selama beberapa menit ke
depan. Namun kalau masalah yang dihadapi itu-itu saja, ada baiknya kita mulai memberikan masukan tanpa terkesan menyalahkannya.
Penting juga untuk diingat kalau
saat kita butuh orang sebagai tempat curhat, sebaiknya kita mengungkapkannya pada pasangan. Contohnya dengan
mengatakan 'Aku butuh solusi, nih' atau 'Aku butuh orang yang mau mendengarkan,
apa kamu punya waktu?' Keinginan yang jelas dari kita dapat membuat pasangan
merasa jauh lebih dihargai dan didengarkan.