Menjadi seorang pembicara dalam
sebuah seminat dengan tema 'Generasi Muda HKBP yang Mandiri dan Berkualitas',
Anggota DPR RI Maruar Sirait ajak generasi muda untuk berani dan berjuang pada hal yang benar.
Seminar yang dilangsungkan di
Gereja Huria Kristen Batak Protestan Taman Mini, Jakarta Timur pada Minggu 15
Juli 2018 kemarin ini dihadiri oleh sekitar 500 pemuda HKBP. Tidak hanya para pemuda, para pendeta dan banyak tokoh-tokoh Batak juga menghadiri seminar tersebut.
Ara, sapaan Maruarar mengatakan kalau generasi muda HKBP harus punya daya saing yang tinggi.
"Kalau yakin kita harus
berani memperjuangkan tidak peduli orang hebat apa yang kita hadapi. Kita harus
berlandaskan teori untuk memperjuangkan yang benar dan salah. Kita bisa menjadi teman tapi kita harus menegaskan benar atau salah," terangnya.
Lahir di tengah-tengah keluarga
politisi, Ara mengatakan kalau prinsip politik yang benar sudah ditanamkan sejak kecil oleh sang ayah, yaitu Sabam Sirait.
Bagi Ara, struktur kepemimpinan merupakan sebuah piramida dimana pemimpin dengan posisi paling atas namun membutuhkan kapasitas, karakter dan mentalitas yang lebih besar.
Baca juga:
Dirinya juga mendorong generasi muda
untuk menjadi kepala, bukan ekor dengan memimpin, mewarnai dan juga mempengaruhi.
Ada tiga hal prinsip hidup yang
penting bagi para generasi muda sekarang ini, yaitu: berdoa dan bekerja keras
(ora et labora), memiliki mental juara dan menolak untuk kalah, dan terakhir adalah harus menerapkan budaya malu.
"Kita harus bekerja keras
biar terus menang, kita harus terbiasa dengan mental pemenang," jelas Ara.
Sepakat, hadir juga sebagai pembicara,
Pdt. Mori Sihombing selaku Mantan Sekjen HKBP mengatakan kalau generasi muda
harus memiliki daya saing tinggi dimana gereja harus punya peran untuk melakukan hal itu.
Mori mengatakan kalau pemuda HKBP
sudah melakukan konfrensi sejak 1960. "Pemuda diharapkan untuk menjadi
pemuda yang bisa bersaing. Namun sampai saat ini masih banyak pemuda yang masih canggung dalam berbicara dan bersaing," ungkapnya.
Mori berpesan kalau gereja harus
bisa mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman dengan tiga
prinsip utama, yaitu: saling menolong, mempersiapkan masa depan, dan berani menerima tantangan.
Mori mendorong generasi muda untuk
mempersiapkan pendidikan iman seperti keterlibatan dalam pelayanan dan ikut serta dalam politik dan sosial.
"Pemuda-pemudi HKBP harus
lebih baik lagi, meningkatkan spiritual dan ikut dalam pelayanan,” tutupnya