Sedang Ragu-ragu? 3 Hal Ini Sering Sabotase Pikiran Kita Sehingga Jadi Nggak Percaya Diri
Sumber: www.westernseminary.edu

Single / 16 July 2018

Kalangan Sendiri

Sedang Ragu-ragu? 3 Hal Ini Sering Sabotase Pikiran Kita Sehingga Jadi Nggak Percaya Diri

Inta Official Writer
3784

Setiap orang pasti pernah merasakan keraguan dalam dirinya. Keraguan punya dampak negatif dan positif. Positifnya, hal ini bisa mendorong kita untuk bekerja lebih keras, terbuka terhadap ide-ide, sehingga kita jadi lebih awas terhadap perubahan yang akan kita terima. Hal lainnya adalah keraguan sering membuat kita jauh lebih menghargai dukungan dari orang lain.

Negatifnya, di sisi lain sering membuat orang yang mengalaminya mengalami rasa  panik, merasa tidak berguna, atau takut. Kalau tidak disikapi dengan baik, bisa-bisa kita terperangkap pada bagian negatif dari keraguan. Agar tidak terjebak dengan keraguan, yuk perbaiki rasa percaya diri kita dengan menghilangkan pikiran-pikiran dibawah ini.

1.  Menyimpan ide untuk diri sendiri

Ketika kurang percaya diri, seringkali kita mengabaikan keterampilan atau kemampuan yang kita miliki sebagai sesuai hal yang kurang penting atau menganggap orang lain jauh lebih bisa dan hebat dibandingkan dengan kita.

Hal ini kemudian membuat kita lebih memilih untuk tidak menyampaikan ide atau pikiran pada orang lain. Cobalah untuk menghilangkan asumsi kalau setiap orang punya keterampilan atau kemampuan berpikir yang sama seperti kita.

Padahal, tidak ada salahnya kok kalau kita speak up tentang hal yang ada dalam pikiran kita. Kalaupun salah atau tidak terpakai, setidaknya dengan cara ini kita akan meningkatkan rasa percaya diri. Perlu diingat juga kalau sebuah kerjasama tim, setiap pikiran yang kita keluarkan bisa menjadi sebuah solusi atas permasalahan yang ada.

2. Sering berpikir berlebihan

Saat kita selalu berpikir tentang suatu hal berulang-ulang kali, tapi tidak bisa memutuskan untuk berkata ya atau tidak, bisa dipastikan kalau kita akan terus menerus berada dalam keraguan. Seringkali kita menjebak diri sendiri dengan terlalu banyak berpikir tanpa menyadari kalau sebenarnya kita belum berbuat apapun untuk melangkah lebih jauh.

Sebelum terjebak pada pikiran kita sendiri, cobalah bertanya pada diri sendiri tentang hal yang benar-benar kita inginkan. Riset sebanyak mungkin, bertanya pada orang yang tepat. Wajar kok kalau kita percaya bahwa kita berhak untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan selama kita juga bisa menerima kalau segala keinginan kita belum tentu akan langsung diterima saat itu juga.

Baca juga: Dear Introvert, Lingkungan Baru Nggak Selalu Menakutkan Kok, Yuk Ketahui 3 Caranya

3. Membiarkan pengalaman pahit masa lalu menahan kita dalam mengambil keputusan

Sebut saja kita telah gagal pada sebuah investasi properti 2 tahun yang lalu. Kemudian karena takut untuk melakukan kesalahan yang sama, kita memutuskan untuk tidak lagi berinvestasi pada properti manapun. 10 tahun kemudian invertasi properti menjadi salah satu trend bisnis yang sangat menjanjikan. Harga tanah naik hingga 10 kali lipat. Kini, siapa yang rugi?

Sama seperti sebuah hubungan, seringkali kita memutuskan untuk tidak lagi menjalin sebuah hubungan yang baik dengan seseorang hanya karena pernah tersakiti sebelumnya. Padahal hal ini hanya akan menjadi kerugian buat diri kita sendiri. Terjebak pada masa lalu membuat kita sulit move on dan tidak bisa melihat kesempatan yang ada di masa depan yang sebenarnya jauh lebih baik.

Sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita tidak memiliki keraguan dalam hati kita. Boleh kok hati-hati, tapi saat keraguan hadir, pastikan kita langsung datang pada Tuhan agar memperoleh jawaban yang terbaik.

Sumber : psychologytoday
Halaman :
1

Ikuti Kami