Jika kita ingat soal Musa yang Tuhan pakai luar biasa, maka
kita akan ingat bagaimana Dia berdebat dengan Tuhan dan merasa tidak percaya
diri karena gagap ketika Tuhan memerintahkan dia untuk bertemu serta bicara
dengan Raja Firaun untuk membawa bangsanya Israel keluar dari tanah Mesir.
Hal lain dituliskan di Kisah Para Rasul 7:22, dimana Stefanus
berkata kepada Sanherdrin mengenai Musa "..Musa dididik dalam segala
hikmat orang Mesir dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya."
Itulah yang tertulis .
Lalu sebenarnya apa sih yang terjadi pada Musa?
Ketika Musa keluar hendak melihat saudara-saudaranya yang
kerja paksa, seorang Mesir memukul
seorang Ibrani. Musa tak bisa menahan emosinya sehingga orang Mesir itu dia
bunuh (Keluaran 2:11) dan ketika Firaun mengetahui perkara itu, Musa lalu kabur
ke tanah Midian, tinggal di sana, terjebak dan merasa bahwa dia pantas di sana.
Dia melupakan apa yang Tuhan perintahkan untuk dia lakukan yaitu membawa
bangsanya keluar dari Mesir.
Menurut kamu, kenapa Musa menemukan gagasan negatif terhadap
dirinya? Inilah yang saya pikirkan, bahwa Musa mendapatkan gagasan itu dengan
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dianggapnya sebagai pembicara yang
baik.
Perbandingan itu membuat Musa tidak percaya diri sehingga
dalam prosesnya, dia membela bangsanya dengan membunuh Mesir dan kabur ke
Midian.
Sama halnya seperti saya dan kamu. Kadang perbandingan bisa
membuka pintu kebohongan dan mencuri kepercayaan diri kita, menghalangi
keberanian kita dan berdiri di jalan kepuasan kita bukan kepuasan yang Allah
rindukan. Perbandingan akhirnya menjadi sebuah penghalang jalan sehingga kita
sulit untuk memenuhi panggilan yang Tuhan berikan kepada kita .
Tuhan tidak suka kita melakukan hal itu. Jangan membandingkan
kemampuan orang lain dengan kemampuanmu sendiri. Tuhan tidak terlalu tertarik
menciptakan dua orang dengan kemampuan yang sama. Dia dengan caraNya yang unik
menciptakan kamu dengan karunia dan bakat yang khusus untuk melakukan panggilan
yang spesifik yang Dia sudah berikan pada kamu.
Daud menulis di Mazmur 139 : 13-14 :"Sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur
kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang Kaubuat, dan
jiwaku benar-benar menyadarinya."
Dalam ayat ini, Daud nggak memuji Tuhan karena cara Dia
menciptakan langit dan bumi dan bintang-bintang di waktu malam, bukan juga
memuji dimana Tuhan menciptakan lautan dan segala isinya. Tetapi dalam ayat
ini, Daud memuji karya agung Tuhan yaitu dirinya sendiri.
Kamu dan saya adalah karya Tuhan yang Agung. Kita adalah
karyanya yang lebih baik daripada yang lain. Kita luar biasa!
Jika Tuhan menaruh sesuatu dalam hati kamu untuk dikerjakan,
kamu tidak butuh orang lain untuk melakukannya. Kamu butuh Tuhan dan
bergeraklah dengan percaya diri.
Salah satu alasan yang bikin kita bergumul dalam rasa tidak
aman adalah karena kita membandingkan apa yang kita tidak miliki dengan apa
yang dimiliki oleh orang lain.
Tuhan tahu ketidakcakapan kamu dan Dia juga tahu apa yang
bikin kamu nggak nyaman. Dia melihatmu dan mengenalmu bahkan sebelum kamu lahir
di dunia ini. Dia memilih kamu dan saya sebelum kita dilahirkan ke dunia ini
untuk satu tujuan dan memenuhi rencanaNya (Kis 17:26)
Jadi mari lepaskan pikiran dan membandingkan diri dengan orang
lain. Kamu istimewa, syukuri apa yang Tuhan berikan padamu! Kamu dan saya
keren!
Jika kita ingat soal Musa yang Tuhan pakai luarbiasa, maka
kita akan ingat bagaimana Dia berdebat dengan Tuhan dan merasa tidak percaya
diri karena gagap ketika Tuhan memerintahkan dia untuk bertemu serta bicara
dengan raja Firaun untuk membawa bangsanya israel keluar dari tanah Mesir.
Hal lain dituliskan di Kisah Para Rasul 7:22, dimana Stefanus
berkata kepada Sanherdrin mengenai Musa "..Musa dididik dalam segala
hikmat orang Mesir dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya."
Itulah yang tertulis .
Lalu sebenarnya apa sih yang terjadi pada Musa?
Ketika Musa keluar hendak melihat saudara-saudaranya yang
kerja paksa, seorang Mesir memukul
seorang Ibrani. Musa tak bisa menahan emosinya sehingga orang Mesir itu dia
bunuh (Keluaran 2:11) dan ketika Firaun mengetahui perkara itu, Musa lalu kabur
ke tanah Midian, tinggal disana, terjebak dan merasa bahwa dia pantas disana.
Dia melupakan apa yang Tuhan perintahkan untuk dia lakukan yaitu membawa
bangsanya keluar dari Mesir.
Menurut kamu, kenapa Musa menemukan gagasan negatif terhadap
dirinya? Inilah yang saya pikirkan, bahwa Musa mendapatkan gagasan itu dengan
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dianggapnya sebagai pembicara yang
baik.
Perbandingan itu membuat Musa tidak percaya diri sehingga
dalam prosesnya, dia membela bangsanya dengan membunuh Mesir dan kabur ke
Midian.
Sama halnya seperti saya dan kamu. Kadang perbandingan bisa
membuka pintu kebohongan dan mencuri kepercayaan diri kita, menghalangi
keberanian kita dan berdiri di jalan kepuasan kita bukan kepuasan yang Allah
rindukan. Perbandingan akhirnya menjadi sebuah penghalang jalan sehingga kita
sulit untuk memenuhi panggilan yang Tuhan berikan kepada kita .
Tuhan tidak suka kita melakukan hal itu. Jangan membandingkan
kemampuan orang lain dengan kemampuanmu sendiri. Tuhan tidak terlalu tertarik
menciptakan dua orang dengan kemampuan yang sama. Dia dengan caraNya yang unik
menciptakan kamu dengan karunia dan bakat yang khusus untuk melakukan panggilan
yang spesifik yang Dia sudah berikan pada kamu.
Daud menulis di Mazmur 139 : 13-14 :"Sebab Engkaulah yang
membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepadaMu
oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku
benar-benar menyadarinya."
Dalam ayat ini, Daud nggak memuji Tuhan karena cara Dia
menciptakan langit dan bumi dan bintang-bintang di waktu malam, bukan juga
memuji dimana Tuhan menciptakan lautan dan segala isinya. Tetapi dalam ayat
ini, Daud memuji karya agung Tuhan yaitu dirinya sendiri.
Kamu dan saya adalah karya Tuhan yang Agung. Kita adalah
karyanya yang lebih baik daripada yang lain. Kita luarbiasa!
Jika Tuhan menaruh sesuatu dalam hati kamu untuk dikerjakan,
kamu tidak butuh diri orang lain untuk melakukannya. Kamu butuh Tuhan dan
bergeraklah dengan percaya diri.
Salah satu alasan yang bikin kita bergumul dalam rasa tidak
aman adalah karena kita membandingkan apa yang kita tidak miliki dengan apa
yang dimiliki oleh orang lain.
Tuhan tahu ketidakcakapan kamu dan Dia juga tahu apa yang
bikin kamu nggak nyaman. Dia melihatmu dan mengenalmu bahkan sebelum kamu lahir
di dunia ini. Dia memilih kamu dan saya sebelum kita dilahirkan ke dunia ini
untuk satu tujuan dan memenuhi rencanaNya (Kis 17:26).
Jadi mari lepaskan pikiran dan membandingkan diri dengan orang
lain. Kamu istimewa, syukuri apa yang Tuhan berikan padamu! Kamu dan saya
keren!