Yerusalem, atau dalam bahasa
Ibrani Yerushalayim merupakan salah satu kota tertua di dunia. Pada 13 Mei 2018
lalu, banyak orang dihebohkan dengan sebuah pernyataan dari Presiden Amerika,
Donald Trump yang memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Hal ini menandakan kalau Amerika Serikat mengakui kalau Yerusalem adalah ibukota Israel.
Pengakuan ini merupakan sebuah
langkah bersejarah yang membuat banyak orang emosi, terutama di negara-negara
Arab, bahkan Indonesia. Keributan ini kemudian mengantarkan kita pada
pertanyaan, kenapa Yerusalem menjadi salah satu kota yang penting bagi seluruh dunia? Berikut merupakan fakta Alkitab tentang Yerusalem.
Dalam bahasa Arab, Yerusalem
disebut sebagai Al-Quds yang terletak di sebuah dataran tinggi di pegunungan
Yudea antara laut tengah dan laut mati. Kota ini dianggap suci oleh tiga agama Abrahamic utama: Yudaisme, Kristen, dan Islam.
1. Perjuangan orang Yahudi untuk Yerusalem
Sepanjang sejarahnya, Yerusalem
pernah dihancurkan sebanyak 2 kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, dan
direbut serta ditaklukan kembali 44 kali. Bagian tertua kota ini menjadi tempat pemukiman pada milenium ke 4 sebelum masehi.
Pada tahun 1538, dibangun tembok
di sekitar Yerusalem dalam pemerintahan Sultan Sulaiman yang Luar Biasa
(Suleiman the Magneficent, Sultan Turki Utsmaniyah ke-10, tahun 1520-1566).Saat ini tembok tersebut mengelilingi kota lama dimana secara tradisi terbagi menjadi 4 bagian.
2. Menjadi Situs Warisan Budaya
Sejak awal abad ke 19, 4 wilayah
ini dikenal sebagai kawasan Armenia, Kristen, Muslim, dan Yahudi. Kota lama
masuk sebagai Situs Warisan Budaya UNESCO pad atahun 1981, sekaligus menjadi salah satu Situs Warisan Budaya yang terancam bahaya.
Yerusalem modern telah berkembang jauh melampaui batas-batas kota lama. Menurut Alkitab, Raja Daud merebut kota ini dari Suku Yebus dan kemudian didirikannya sebagai ibukota Israel pada tahun 1070 SM. Putranya, Raja Salomo kemudian memerintahkan pembangunan bait pertama. Setelah bangsa itu terbagi menjadi dua kerajaan, Yerusalem tetap menjadi ibukota Kerajaan Yehuda di selatan.
Baca juga: Kenapa Sih Orang Israel Rela Mati Buat Tembok Ratapan Yerusalem?
3. Nama Yerusalem disebut dalam beberapa sebutan populer dalam masing-masing agama
Di seluruh Alkitab, Yerusalem
disebutkan lebih dari 800 kali. Nama Al-Quds, yang artinya Kota Kudus masih
menjadi nama populer bagi kota itu dalam bahasa Arab. Nama yang tercantum dalam peta-peta modern tentang Israel adalah Yerushalayim.
4. Kubah Batus Cadas
Pada tahun 66 M, pemberontakan
orang Yahudi menyebabkan pasukan Romawi datang di bawah pimpinan Cestius Galus
yang mengepung kota itu dan mendesak terus sampai ke tembok-tembok bait. Tiba-tiba, Cestius Galus mundur tanpa alasan yang jelas.
Pada akhir abad ke 7, Kalif Abdul
Malik bin Marwan membangun Kubah Batu Cadas di atas atau di dekat lokasi bait.
Walaupun di sebut sebagai masjid, bangunan ini sebenarnya adalah sebuah tempat
ziarah. Di sebelah selatan Kubah Batu Cadas, terdapat masjid Al Aqsa yang
mula-mula di bangun pada abad ke-8, tetapi sebagian besar dibangun kembali pada abad ke 11.
5. Menjadi perebutan Israel-Palestina
Saat ini status Yerusalem tetap
menjadi satu isu pokok dalam konflik antara Israel dan Palestina. Selama perang
Arab-Israel tahun 1948, Yerusalem Barat termasuk salah satu daerah yang direbut dan kemudian dianeksasi oleh Israel.
Sedangkan Yerusalem Timur
termasuk kota lama yang direbut dan kemudian dianeksasi oleh Yordania. Israel
merebut Yerusalem Timur dari Yordania pada perang 6 hari di tahun 1967, dan
setelah itu menganeksasinya ke dalam Yerusalem bersama dengan tambahan wilayah di sekitarnya.
6. Israel punya klain lebih kuat dibanding negara lainnya
Salah satu hukum dasar Israel,
yaitu Hukum Yerusalem tahun 1980 menyebut Yerusalem sebagai ibukota yang tak
terbagi dari negara tersebut. Semua bidang pemerintahan Israel berada di
Yerusalem, termasuk nesep atau parlemen Israel, kediaman perdana menteri, dan
presiden juga mahkamah agung.
Israel memiliki suatu klaim yang
lebih kuat untuk kedaulatannya atas Yerusalem Barat. Di Yerusalem juga terdapat
beberapa lembaga non pemerintahan yang memiliki kepentingan nasional. Misalnya
universitas Ibrani dan Museum Israel dengan Shrine of the Book di lapangannya.