Bukannya  Jadi Berkat, Pendeta Ini Malah Dituduh Lecehkan Umat Muslim Di Australia

Internasional / 9 July 2018

Kalangan Sendiri

Bukannya Jadi Berkat, Pendeta Ini Malah Dituduh Lecehkan Umat Muslim Di Australia

Naomii Simbolon Official Writer
2365

Sempat di peringati sebelum memasuki Australia agar mengikuti peraturan Visa, Seorang pria bernama Logan Robertson (31)  asal Selandia Baru bersama kedua temannya pada Jumat lalu (6/7/18) malah melecehkan jamaah di Masjid Kurbaby dan Darra, di Brisbane, Australia.

Pelecehan ini dilakukan pada hari Rabu dan Kamis.

Pada hari Rabu, Robertson yang mengaku pastor dari Gereja Baptis Pilar ini, bersama sejumlah pria lainnya memasuki area Masjid Kuraby dan melecehkan para jamaah, termasuk seorang remaja pria menjelang pelaksaan salat dzuhur.

Seorang remaja pria diduga dilecehkan secara verbal dan dikata-katain sebagai teroris oleh Robertson dan aktivis gereja lainnya.

Hari berikutnya, terjadi sebuah konfrontasi di luar Masjid Darra ketika Robertson bersama aktivis Gereja Baptis Pilar itu berhadapan dengan para jamaah masjid.

Ketika para aktivis gereja ditolak masuk ke masjid, terjadilah sebuah perdebatan sengit antara Roberson dan Ali Kadri dari Dewan Islam Queensland.

"Saya mencoba bicara dengan kamu secara baik-baik, kenapa kamu menanggapi  semua ini dengan cara agresif seperti itu?" ujar Kadri kepada Robertson.

Secara terang-terangan Robertson pun menjawab: "Karena saya benci agama Islam. Saya tidak membenci Muslim tapi saya membenci agamanya."

Mendengarkan hal ini, petugas polisi kemudian turun tangan dan memaksa aktivis gereja itu meninggalkan lokasi.

Menurut peraturan imigrasi Australia, tidak dibenarkan bagi siapapun untuk bertindak di luar  kondisi  visanya. Apalagi apa yang dilakukan oleh Robertson dan teman-temannya benar-benar menganggu kenyamanan masyarakat di sana. Karena itu,  Robertson dan teman-temannya dideportasikan serta visanya di batalkan.

Nggak hanya itu, diperkirakan Robertson dan kedua temannya akan diajukan ke pengadilan bulan depan dengan tuduhan pelanggaran ketertiban dengan sengaja memasuki suatu tempat dan masuk tanpa izin.

Menurut Mentri Dalam Negeri Peter Dutton, kejadian ini benar-benar mengganggu. Kebencian semacam ini benar-benar tidak bisa ditolerasi lagi.

Robertson dan Gereja Pilar sudah terkenal sebagai gereja dengan penganut agama yang ramah dan berkeinginan kuat untuk memberitakan Alkitab yang benar, dan tidak bisa dikompromikan lagi demikian pernyataan yang dimuat di website gereja tersebut.

Gereja Baptis Pilar yang terletak di Goodna, Brisbane bagian barat ini juga dikenal sebagai  sebagai gereja anti aborsi, anti-gay dan anti - Islam.

Tidak ada yang salah jika sebuah gereja berdiri dengan keinginan kuat untuk menyampaikan kebenaran tanpa kompromi kepada seluruh bangsa, tetapi Yesus juga mengingatkan kita soal kasih, dimana kita harus mengasihi saudara-saudara kita dan mendoakan musuh-musuh kita.

Perilaku Kristen seperti yang dilakukan pastor ini benar-benar mengajar kita untuk mampu bersikap dengan baik dan bukannya menjadi batu sandungan.

Sebagai Kristen, kita tidak pernah diajar untuk membenci orang lain apalagi itu saudara kita. Sikap frontal yang dilakukan oleh Robertson benar-benar menjadi batu sandungan. Bagaimana kita meresponi hal ini?

 

 

Sumber : ABC News
Halaman :
1

Ikuti Kami