Pdt. Gomar Gultom selaku
Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menjadi
pembicara dalam acara Persidangan X Sekolah Minggu Gereja Toraja (SMGT) yang
berlangsung di Gereja Toraja Jemaat Rante Tagari, Tallunglipu, Toraja Utara pada 3-6 Juli 2018.
Dalam persidangan tersebut, Pdt. Gomar menyampaikan 3 pokok penting berikut.
1. Peran orang dewasa dalam generasi anak
Dengan membawakan judul 'Menuju
Gereja Ramah Anak', Pdt. Gultom mengatakan kalau orang dewasalah yang menghalangi anak-anak untuk datang kepada Yesus.
“Lihat saja bangku-bangku gereja
disetting hanya untuk orang dewasa, mana ada anak-anak yang nyaman duduk di
bangku gereja, kakinya tergantung itu contoh kecil gereja belum ramah anak,” terangnya.
2. Orang dewasa bertindak sebagai teladan
Pdt Gomar mengingatkan kalau penting bagi orang dewasa untuk menunjukkan teladan dalam mendidik anak-anak.
“Jangan melarang anak-anak
merokok jika saat yang sama gurunya merokok. Jangan melarang miras tetapi orang
tua minum miras di depan anak. Jangan larang anak-anak main gadget tapi orang dewasa lebih kecanduan gadget,” tekannya.
3. Ajakan untuk terlibat dalam Gerakan 1821 dan 3B
Terakhir, ia mengajak seluruh
anggota gereja untuk melakukan Gerakan 1821 yang merupakan kegiatan untuk
mematikan semua perangkat elektronik seperti HP, gadget, tv atau internet dan melakukan 3B (Bermain, berbincang, bersyukur).
“Jika ini dilakukan maka akan
terjadi interaksi sosial yang positif dalam keluarga. Luangkanlah waktu
bermain-main dengan anak, berbincang-bincang dengan anak soal apa saja dan
bersikap seperti temannya, dan terakhir bersyukurlah bersama keluarga dengan
doa atau ibadah bersama. Jika ini dilakukan maka akan terjadi perubahan besar
dalam keluarga-keluarga Kristen di Toraja dan dalam 20 tahun ke depan akan lahir generasi yang berkarakter menjadi harapan gereja dan bangsa kita," ucapnya.
Pdt. Gultom mengaku senang atas
kehadirannya pada acara tersebut, terlebih saat Ketum Sinode Gereja Toraja,
Pdt. Musa Salusu dalam sambutannya mengatakan kalau program sekolah minggu
tidak boleh ada yang tertunda, sebab usia emas anak-anak sekolah minggu tidak bisa ditunda.
“Barusan saya mendengar komitmen
pimpinan gereja yang luar biasa, selama 8 tahun sebagai Sekum PGI. Saya
mengajak peserta sidang untuk mewujudkan pelayanan yang ramah anak, jangan
keinginan kita yg diterapkan kepada anak tetapi pelajari tekniknya bagaimana
melayani anak sesuai umurnya. Jangan tata ibadah orang dewasa diterapkan kepada
anak, mereka pasti tidak mengerti,” ungkapnya.