Suka Ngurung Diri Dan Main Sendiri, Mungkinkah Anak Kamu Berkepribadian Introvert?
Sumber: pixabay.com

Parenting / 6 July 2018

Kalangan Sendiri

Suka Ngurung Diri Dan Main Sendiri, Mungkinkah Anak Kamu Berkepribadian Introvert?

Naomii Simbolon Official Writer
1755

Sebagai orangtua, penting banget untuk mengetahui kepribadian anak. Iya, karena dengan mengetahui kepribadian anak, maka akan mempermudahkan kita berinteraksi dan bergaul dengan dia, mempermudahkan kita untuk membantu dia memaksimalkan kemampuan dia, mendidik dan lain sebagainya.

Introvert dan ekstrovert adalah dua jenis kepribadian yang berbeda. Dalam buku Psychological Types karya psikolog Carl Jung, introvert merupakan orang-orang yang lebih suka menyendiri dalam beberapa kegiatan kreatif. Mereka bukannya anti-sosial, hanya saja orang introvert merasa lebih cocok bergaul pada lingkup sosial yang lebih kecil. Mereka memiliki empati dan pertemanan akrab dan kuat dengan segelintir orang saja.

Sementara, extrovert didefinisikan sebagai orang-orang yang senang berada di antara banyak orang. Mereka yang ekstrovert pada umumnya memiliki keinginan yang kuat terhadap pengalaman baru yang menarik, hubungan sosial dan kesempatan memimpin.

Dari penjelasan singkat di atas maka dapat diketahui bahwa orang introvert jauh lebih sulit untuk membangun interaksi dengan yang lain. Padahal, pertemanan merupakan hal penting di dalam dunia sosial.  

Nah, di bawah ini ada beberapa tanda yang menunjukkan kalau di kecil kemungkinan besar akan berkembang dengan kepribadian yang introvert :

1. Anak sulit mengekspresikan emosi diri secara verbal

Seseorang yang memiliki kepribadian introvert biasanya memproses emosinya secara internal, sehingga akan sulit membicarakannya dengan orang lain atau orang tua mereka sendiri. Ia lebih sering mengungkapkannya lewat tulisan atau bahkan memendamnya sendiri.

Nah, untuk mengatasi ini, cobalah untuk memberitahu kepada anak bahwa kamu selalu ada jika ia membutuhkanmu, jangan memaksa anak untuk bercerita. Beri waktu untuk anak berpikir, memproses dan kemudian datang sendiri kepadamu ketika dia sudah siap untuk bercerita. Disinilah tugasmu untuk bisa jadi sahabatnya, menjadi seseorang yang ia bisa percaya dan bisa bikin dia nyaman.

2. Ketika berbicara atau bertemu denganmu, si anak menghindari kontak mata dan interaksi

Bagi anak yang introvert, bertemu dengan orang lain terutama orang bagi adalah hal yang sangat dihindari. Ketika keadaan mengharuskan mereka untuk bertemu dengan orang lain, maka mereka akan menghindari kontak mata. Bagi kebanyakan orang, sikap ini mungkin dianggap tidak sopan. Tapi tahu nggak kalau sikap ini dilakukan untuk melindungi diri dari intimidasi dan rasa nggak nyaman.

3. Nggak cuma menghindari kontak mata, pas diajak bicara anak cenderung diam

Biasanya kan, kalau anak diajak bicara maka mereka akan merespon dengan baik dan aktif. Namun anak yang memiliki kepribadian yang introvert cenderung diam ketika diajak bicara, hal itu karena mereka kurang percaya diri dan malu untuk bicara dengan orang lain, apalagi jika dia belum dikenal dengan baik.

Jikapun ditanya, mereka biasanya nggak menjawab dengan detail, melainkan cuma menggunakan bahasa tubuh saja. Karenanya kamu perlu mempelajari dengan baik apa yang sebenarnya anak ini maksudkan.

4. Dibanding dengan orang lain, dia lebih suka berbicara dengan dirinya sendiri, atau benda kesayangannya

Bagi anak introvert, akan sangat menyenangkan jika mereka bicara dengan diri mereka sendiri saja dibanding dengan orang lain,

Jika kamu sering sekali menemukan anak kamu berbicara dengan benda kesayangannya, mainannya atau dirinya sendiri, yang padahal di usia tertentu harusnya ia lebih senang untuk berbicara dengan orang lain itu berarti anak kamu kemungkinan besar memiliki sikap introvert.

Nah, jika anak kamu mengalami 4 sikap aneh di atas, maka bisa dikatakan dia memiliki kepribadian yang introvert. Biar nggak makin parah, sebaiknya lakukan beberapa langkah yang tepat untuk mengatasinya seperti mendorong anak untuk berbicara dengan anak-anak sebaya ketika ada pertemuan keluarga, memintanya untuk bertatap mata saat berbincang, atau melibatkannya ke dalam komunitas anak. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter psikologi anak untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat sehingga sikap introvert dalam diri anak tersebut bisa diarahkan  dan diimbangi dengan karakter positif yang membangun.

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami