Menjalani sebuah kehidupan dengan
adanya orang lain yang terlibat memang bisa dikatakan gampang-gampang susah.
Contoh kecilnya adalah saat kita harus mencoba untuk beradaptasi dengan
kebiasaan pasangan yang suka menaruh tas di atas kasur, padahal kita sudah punya rak khusus untuk tempat tas.
Ada saat dimana kita merasa
frustasi, lelah dan tidak cukup baik dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Peran istri tidak hanya sekedar menjaga rumah agar tetap bersih atau memastikan
kalau makanan akan selalu tersaji di meja makan. Suami juga tidak hanya sekedar harus bekerja keras agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tugas kita lebih dari itu.
Seringkali kita menjalani semuanya itu karena sebuah keharusan, bukan karena
sikap tulus yang ada dalam hati kita. Dampaknya adalah kita sering merasa
depresi, kelelahan, bahkan menyalahkan hubungan pernikahan yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
4 Hal berikut bisa kita lakukan untuk menjalani kehidupan pernikahan yang penuh dengan sukacita.
1. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Bosan dengan rutinitas itu normal
kok kalau terjadi. Saat pekerjaan di kantor dan urusan rumah tangga bikin kita
lelah dan bosan, cobalah untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Bisa saja
membaca buku, menonton, menulis, atau berdoa. Tidak perlu waktu yang lama, cukup 30-60 menit yang rutin bisa menghilangkan rasa bosan kita.
2. Menghentikan semua pikiran negatif
Rasa lelah seringkali
mengantarkan kita pada pemikiran-pemikiran negatif. Misalnya kalau saja kita
tidak menikah dengan pasangan, atau malah mulai membandingkan kehidupan kita
dengan kehidupan yang dimiliki oleh orang lain. Semakin terlarut dalam pikiran begitu tidak akan membuat kita merasa jauh lebih baik.
Tidak ada kehidupan pernikahan
yang sempurna. Fokus pada hal-hal negatif tidak akan memperbaiki hubungan kita. Justru sebaliknya, cobalah
pikirkan pada jalan keluar agar kita tidak merasakan kebosanan tersebut.
Menghitung setiap berkat yang terjadi dalam kehidupan pernikahan kita juga akan sangat membantu kita untuk keluar dari pemikiran-pemikiran yang negatif.
3. Lemah lembut
Memiliki hati yang lemah lembut
dapat menjaga hubungan pernikahan kita. Saat pasangan terlihat emosional dengan
menggunakan nada tinggi dalam sebuah percakapan, cobalah untuk meresponnya
dengan lemah lembut. Lemah lembut menunjukkan kasih yang ada dalam diri kita,
memang tidak mudah untuk menguasai diri agar tidak ikut emosi, tapi hati yang lemah lembut dapat meredamkan hati yang penuh dengan amarah.
4. Minta pada Tuhan untuk menunjukkan kesalahan kita
Setiap kita pasti pernah
melakukan kesalahan. Menyadari kesalahan tersebut adalah langkah penting dalam
memperbaikinya. Ada saat dimana kita merasa kalau telah melakukan segala yang
terbaik, tapi permasalahan tetap timbul dalam kehidupan pernikahan kita.
Mintalah pada Tuhan untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan kita, sebab hanya Dia
yang lebih mengenal kita lebih dari siapa pun.
Kita harus ingat bahwa kita tidak hanya perlu berusaha menjadi orang tua yang baik. Namun, menjadi suami maupun istri
yang saling mengasihi juga sama pentingnya untuk diperjuangkan. Untuk
memperbaiki hubungan yang jauh lebih baik, kita harus memulainya dari diri kita
sendiri.