Ini Arti dari Ucapan ‘Jangan Mencemari Tempat Tidurmu’ di Ibrani 13, Yang Nikah Perlu Baca
Sumber: Z Living

Marriage / 4 July 2018

Kalangan Sendiri

Ini Arti dari Ucapan ‘Jangan Mencemari Tempat Tidurmu’ di Ibrani 13, Yang Nikah Perlu Baca

Lori Official Writer
11106

Ibrani 13 adalah bab penutup dari kitab Ibrani dan diakhiri dengan sepenggal nasihat kepada orang-orang percaya. Di ayat 4 disebutkan, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”

Kata ‘mencemarkan’ atau dalam Alkitab versi bahasa Inggris yang disebut 'undefiled', dalam bahasa Yunaninya diartikan dengan ‘tanpa noda’. Sementara di Perjanjian Baru kata ini diartikan dengan ‘tidak terkontaminasi’. Kata ‘jangan mencemari’ dalam hal ini ditujukan bagi sebuah pernikahan, dimana pasangan suami istri harus tetap menjaga kemurniannya. Dengan kata lain, keintiman antara suami dan istri tak boleh dibagi kepada orang lain. Cukup untuk mereka saja. Hal ini disampaikan bukan tanpa alasan, tapi pada dasarnya Tuhan sendiri memang sudah menciptakan penyatuan seksual antara suami dan istri. Dengan kata lain, menyalahgunakan anugerah Allah dalam hal seksual berarti telah mencemarkan tempat tidur pernikahan yang suci.

Ada 5 bentuk tindakan yang termasuk dalam ‘mencemarkan tempat tidur’ pernikahan, diantaranya:

1. Percabulan

Saat orang-orang yang belum menikah terlibat dalam hubungan seksual, mereka sudah terlibat dalam tindakan mencemarkan karunia seks Allah. Dua orang yang belum diikat oleh pernikahan namun sudah terlibat dalam keintiman seksual pun adalah bentuk kecemaran. Karena pada dasarnya, Tuhan hubungan tersebut hanya akan bisa dilakukan oleh pria dan wanita yang sudah terikat dalam pernikahan. Jadi, segala bentuk seksualitas di luar dari pernikahan hanya akan merusak lembaga pernikahan itu sendiri.

2. Perzinahan

Saat sebelah atau dua belah pihak ternyata berselingkuh dengan yang bukan pasangannya, tindakan ini disebut dengan perzinahan seksual. Alkitab sangat jelas menyebutkan kalau hukuman dari perzinahan adalah hukuman mati (baca Ulangan 22: 22; Imamat 20: 10). Walaupun kita tak lagi hidup di bawah perjanjian itu, tapi perzinahan masih tetap jadi hal yang marak terjadi dalam pernikahan sampai saat ini (Matius 5: 28, 32) dan perbuatan ini disebut juga dengan dosa turun temurun yang tak akan pernah berakhir (Galatia 5: 19; 1 Korintus 6: 9).

Baca Juga :

Diserang Rumor Perceraian, Will dan Jada Smith Ungkapkan Kebenaran Soal Apa Itu Pernikahan

Inilah yang Dicatat Alkitab Tentang 10 Sosok Istri yang Buruk, Siapa Aja Itu? (Bagian 2)

3. Homoseksualitas

Tindakan menceramkan tempat tidur pernikahan lainnya bisa berupa penyimpangan seksual, bisa berupa hubungan antar sesama jenis homoseksual antar sesama laki-laki dan lesbian antar sesama perempuan. Tentu saja penyimpangan seksual yang satu ini sangat bertentangan dengan rancangan Tuhan atas pernikahan. Dimana pernikahan yang saha itu hanya bisa dilakukan antara laki-laki dan perempuan. Homoseksualitas adalah bentuk hubungan yang menyimpang dari karunia Tuhan dan menjadi tindakan seksual yang sangat keji di mata Tuhan (Imamat 20: 13; 1 Korintus 6: 9; 1 Timotius 1: 9-10; Yudas 1: 7).

4. Prostitusi

Amsal 7 memberi kita nasihat untuk selalu berjaga-jaga terhadap rayuan para perempuan jalang dan perempuan asing yang suka menggoda dengan perkataannya. Perempuan semacam ini kita kenal dengan sebutan pelacur yang menggadaikan dirinya demi uang. Dosa pelacuran sering dipakai sebagai metafora terhadap bangsa Israel yang tak setia (Hosea 4: 15; Yeremia 3: 8; Hakim-hakim 8: 33). Orang Kristen diperingatkan untuk tidak terjerumus masuk ke dalam rumah-rumah pelacuran karena tindakan itu adalah dosa yang mencemari kesucian pernikahan (1 Korintus 6: 15-16; Efesus 5: 3).

5. Pornografi

Menonton film-film bersifat pornografi untuk kepuasan seksual adalah cara yang biasa dilakukan untuk mengotori tempat tidur pernikahan. Buku-buku prono, video, sexting dan penggunaan materi seksual eksplisit lainnya juga mengotori kesucian ikatan pernikahan antara seorang pria dan wanita.

Tindakan pornografi bisa berdampak negatif terhadap diri sendiri, kehidupan seksual dan juga hubungan dengan pasangan. Yesus sendiri mengingatkan hal ini dengan keras bahwa tindakan yang hanya memikirkan tentang seorang wanita pun dianggap sebagai bentuk perzinahan (Matius 5: 28). Mereka yang terjerat dalam pornografi biasanya akan cenderung mengalami kecanduan yang merusak.

Tuhan menciptakan manusia supaya dalam segala hal dia bisa tetap menjaga kemurnian tubuh dan rohnya. Ikatan seksual antara suami dan istri adalah bagian dari kesucian itu (Kejadian 2: 24-25). Saat Adam dan Hawa berdosa, manusia tak lagi punya kuasa untuk mengembalikan dirinya menjadi murni kecuali melalui kematian Yesus di kayu salib (2 Korintus 5: 21). Jadi, untuk menghormati pengorbanan Yesus ini dalam hidup kita sudah menjadi kewajiban kita untuk hidup sesuai dengan firmanNya. Nah, salah satu kewajiban itu adalah soal pernikahan dimana suami istri harus sama-sama menjaga kesucian pernikahannya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami