Saat kita mendengar kata move on,
pikiran yang ada dalam otak kita pasti tentang sebuah hubungan sama pasangan
yang telah gagal. Padahal dalam kondisi sehari-hari, kita juga sering dihadapkan pada sebuah
keadaan yang bikin kita down dan kecewa. Kalau kita abai atau bahkan
berlarut-larut pada kondisi tersebut, maka kesehatan emosional kita bisa terganggu, lho.
Kita perlu tahu sangat penting buat diri sendiri
menyadari setiap emosi yang ada dalam diri kita. Kalau kata bapak psikolog
dunia Sigmund Freud, "Unexpressed emotions will never die. They are
buried alive and will come forth later in uglier ways.” Jadi, jangan pernah kubur perasaan kita dan lakukan 6 teknik TUMBUH ini, yuk.
1. Tetapkan tujuan
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah
menyadari kalau kita sedang berada pada kondisi dimana kita sedang merasakan
kecewa, sedih, dan diliputi perasaan lain yang bikin kita down. Semua emosi ini perlu diutarakan dan disadari dari diri kita.
Mungkin kita merasa sendiri dan butuh orang
lain sebagai tempat cerita, inilah saat yang paling tepat untuk meluangkan
waktu bersama Tuhan. Ceritakan setiap masalah kita kepada Tuhan, sebab Ia adalah pribadi yang paling tepat yang memahami kita secara mendalam.
Setelah menghabiskan waktu bersama Tuhan, kita
akan menyadari kalau perasaan-perasaan di atas bikin kita kehilangan arah.
Inilah sebabnya kita perlu menata ulang kehidupan kita lewat tujuan yang jelas.
Jelas disini dimaksudkan agar kita tidak lupa untuk menyertakan batas waktu dan
tolak ukur secara spesifik. Mintalah
Tuhan untuk menuntun setiap langkah dan tujuan yang akan kita ambil kedepannya, ya.
2. Ungkapkan Fakta
Setelah menetapkan tujuan atau goal, kita perlu
menyadari fakta yang bisa membantu dalam mencapai tujuan yang telah kita buat
berikut dengan tantangan-tantangan yang akan kita hadapi. Misalnya Tujuan kita adalah untuk menulis sebuah buku, maka fakta yang akan kita temukan adalah:
3. Membuat daftar pilihan
Fakta-fakta yang sudah kita tulis diatas akan mengantarkan kita pada sebuah daftar pilihan. kita punya fakta kalau ada teman-teman yang mendorong dalam menulis buku, maka mengajak mereka untuk ikut terlibat dalam riset bisa sangat membantu kita agar buku yang menjadi tujuan segera rampung.
Baca juga: Menjalin Hubungan Dengan Tuhan Nggak Harus ‘Maksa’ Jadi Sempurna, Ini 4 Alasannya
4. Bertindak
Pilihan-pilihan di atas akan mengantarkan pada
tindakan mana dahulu yang harus kita lakukan. Pilihlah satu hal yang perlu kita
segera lakukan. Misalnya setelah membaca artikel ini kita akan langsung mulai menulis prolog cerita.
5. Undang dukungan
Kayaknya kurang lengkap kalau punya tujuan
tanpa mengumbarnya ke orang-orang terdekat. Melibatkan orang lain bukanlah tindakan
yang buruk, kok. Dengan memberi tahu mereka, kita jadi menyadari kalau ada
orang-orang yang mendukung tindakan kita, sekaligus ada mereka yang aka berperan sebagai orang-orang yang mau mengingatkan untuk mencapai tujuan.
6. Hadapi!
Mungkin kita akan mengalami yang namanya jenuh
dalam perjalanan menuju tujuan tersebut. Mungkin akan ada orang lain yang bikin
kita moodnya naik turun, ada juga kemungkinan-kemungkinan lain yang akan
terjadi. Namun ingatlah kalau selalu ada kesempatan lain untuk memperbaiki
diri. Sebab semakin sering kita mengalami kesulitan dan berhasil keluar dari hal tersebut, maka sikap kita akan menjadi semakin dewasa.
Tujuan yang kuat dapat mengatasi setiap hati
yang terluka. Karenanya, buatlah sebuah tujuan yang baik bagi diri sendiri dan
sesuai dengan kehendak Tuhan. Walaupun nanti kita menghadapi kegagalan, hadapilah, buat tujuan baru, kemudian ulangi tiap-tiap tahapan di atas.
Sumber : Bukan Move On Biasa/Pingkan Rumondor