"Kalau kita mau pergi cepat,
pergilah sendiri. Namun kalau kita mau pergi jauh, pergilah bersama-sama,"
tulis sebuah kutipan yang saya
temukan di internet. Kita pasti menyadari kalau pada setiap pekerjaan profesional pasti menyadari pentingnya sebuah kerjasama.
Hampir semua pekerjaan akan
menjadi jauh lebih efisien saat kita menyelesaikannya bersamaan sesuai dengan
kemampuan dan kapasitas kita masing-masing. Kolaborasi yang ada dalam tim
membawa kita mampu bekerja sama dalam mencapai sebuah tujuan melalui berbagai
perspektif dalam menyelesaikan setiap masalah dengan cara dan ide yang bervariasi.
Lala telah bekerja selama dua
tahun untuk perusahaannya. Ia menyadari kalau rekan sekerjanya lebih dari
orang-orang yang berkumpul untuk bekerja dalam satu ruangan tertentu. Bagi
Lala, rekan sekerjanya adalah orang-orang penting yang hadir dalam kehidupannya.
Lala menyadari kalau mengenal
mereka lebih dalam itu penting, bahkan obrolan pada makan siang adalah menjadi
waktu yang ia nantikan. Meskipun ada beberapa rekan sekerja yang sangat sulit
untuk didekati, Lala dan rekan sekerjanya berhasil menciptakan sebuah
lingkungan dimana setiap orang akan saling mendukung untuk tumbuh dan mengembangkan kapasitas yang dimilikinya.
Dalam Alkitab, kita bisa melihat
banyak orang yang kemudian menjadi tokoh besar karena mau berjalan-jalan
bersama dengan orang lain dalam mencapai tujuannya. Rasul Paulus pun punya
sebuah tim yang berjumlah lebih dari 20 dalam pekerjaannya sebagai penyebar kabar baik. Ia bahkan menuliskan setiap namanya dalam Roma 16:1-16.
Buat sebagian orang, ada yang mengira kalau alasan Rasul Paulus menuliskan satu per satu dari mereka adalah untuk membangun sebuah kredibilitas dengan gereja-gereja yang ada disana, sehingga orang-orang akan tahu kalau ia mengetahui setiap pemimpin gereja. Namun bagi sebagian orang yang lain, ia menuliskannya sebagai bentuk apresiasi dan kehormatan karena bisa bekerja sama dengan mereka melalui tulisan tersebut.
Baca juga: Sejarah Patung Liberty, Arti Sebuah Kemerdekaan Yang Berharga
Cerita-cerita dari rekan sekerja
Rasul Paulus memang tidak diketahui dengan detail, tapi Rasul Paulus menuliskan sebuah
fakta yang luar biasa. Dari
tulisannya, kita mengetahui kalau Febe adalah seorang pelayan yang banyak membantu banyak orang, termasuk Rasul Paulus sendiri (Roma 16:1).
Ada juga Priska dan Akwila, yang merupakan teman-teman sekerja Rasul Paulus yang telah mempertaruhkan nyawa untuk dirinya (Roma 16:3-4). Rasul Paulus juga menuliskan kalau ada Epenetus, yang merupakan saudara yang dikasihinya yang menjadi orang pertama di daerah Asia, yang kemudian mengantarkan ada banyak orang Asia lainnya yang menjadi orang percaya (Roma 16:5).
Baca juga:
Meskipun Rasul Paulus fokus dalam
pelayanannya dalam menyebarkan kabar baik, ia tidak pernah pergi sendirian. Ia
bekerja bersama-sama dalam sebuah tim. Ia juga tidak pernah menganggap kalau
rekan sekerjanya adalah sebuah alat dalam menjalankan pelayanannya. Justru,
lewat tulisannya ini ia mau kita mengenal setiap mereka dan memberikan dorongan
bagi mereka dengan kata-kata positif tentang mereka dan memberikan contoh-contoh
singkat tentang pekerjaannya.
Mencari satu orang dengan visi yang sama memang
bukanlah perkara mudah. Tapi ketika kita mendapatkan orang tersebut, percayalah
kalau melalui mereka, Tuhan akan membawa kita dalam sebuah perjalanan yang
lebih jauh dan berarti. Oleh sebab itu, kiranya kita mulai menghargai setiap
orang-orang yang ada disekitar kita, terlebih dengan mereka yang bekerja
bersama-sama dengan kita.