Mungkin gak
banyak yang kenal dengan sosok ini. Tapi tahukah kamu, pria bernama Jimmy Wales
ini adalah sosok penting di balik kesuksesan situs ensiklopedia online Wikipedia,
yang kerap kita pakai untuk mencari tahu informasi akurat tentang seseorang atau sesuatu.
Berperan sebagai founder Wikipedia, Wales telah banyak berkontribusi dalam pengembangan website non-profit yang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia ini.
Namun Wales sepertinya belum merasa puas dengan pencapaiannya lewat Wikipedia. Dalam sebuah kesempatan wawancara, dirinya bahkan mengaku bukanlah sosok miliarder, laiknya seperti para pengusaha media lainnya. Dia menilai bahwa berbicara soal kekayaan orang lain adalah hal bodoh yang gak harus diperbincangkan.
Baca Juga : Sukai Ensiklopedia Sejak Kecil, Jimmy Wales Dirikan Wikipedia
Tak
dipungkiri bahwa Wales adalah sosok penting di dunia online. Dia bahkan banyak mendapat
tawaran posisi dari perusahaan-perusahaan besar dunia. Tapi sebagian besar diantaranya ditolak mentah-mentah karena dianggap tak bersesuaian visi dengannya.
Itu
sebabnya dia lebih menikmati bidang pekerjaan yang memiliki visi yang sama dengan
Wikipedia, yang memiliki tujuan positif dengan mendapatkan sejumlah besar uang untuk tujuan yang baik.
Visi besar inilah
yang akhirnya mendorong Wales mendirikan situs website yang fokus untuk melawan
berita-berita hoaks (palsu). Situs ini sendiri resmi dirilis pada April 2017 silam
dan diberi nama Wikitribune. Di sinilah, Wales akan menghimpun sejumlah jurnalis
profesional dan komunitas pembaca yang tertarik untuk memproduksi dan menerbitkan
berita dalam berbagai isu seperti politik, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara untuk pembiayaannya hampir mirip dengan Wikipedia, yaitu dengan mengumpulkan dana lewat kampanye penggalangan dana.
“Pada dasarnya
situs ini akan didedikasikan untuk memberitakan fakta. Wikitribune adalah berita yang dibuat oleh orang-orang dan untuk orang-orang,” ucapnya.
Wales mengaku,
pembuatan situs ini memakan waktu yang cukup lama. Namun dia mulai mantap untuk
membangun situs ini sejak isu besar yang menimpa Brexit dan juga Donald Trump sekitar
tahun 2016 silam. “Ada perasaan yang salah. Kualitas media menurun di banyak bidang,
tak semua bidang, dan ada keinginan nyata oleh publik untuk sesuatu yang lebih serius dan lebih bisa diandalkan,” terangnya.
Awalnya,
Wales berencana mempekerjakan sekitar 10 wartawan profesional saja dan beberapa
anggota komunitas yang bisa membantu dalam hal pengeditan artikel. Setiap berita
yang akan diterbitkan harus melewati meja editor yang kemudian berperan untuk memeriksa keakuratan data dan isi berita.
Meski begitu,
Wales mengaku bahwa sistem pendanaan Wikitribune yang bersifat donasi sedikit
sulit membuat situs ini bisa menjangkau banyak orang. Sementara para kritikus
media berpendapat bahwa algorime Facebook melakukan banyak hal untuk mendorong kebiasaan
media yang buruk sebagai model pendanaan khusus situs website. Namun Wales mengatakan
bahwa dirinya yakin bahwa kualitas konten Wikitribune cukup bagus karena itu tak perlu mengoptimalkannya ke sosial media.
“Satu hal yang
bisa dilakukan adalah (menyebarkannya) dari mulut ke mulut sangat kuat.
Orang-orang membicarakan hal ini. Wikipedia tak pernah membayar sepeser pun untuk iklan, tapi tetap jadi salah satu situs paling populer di dunia,” akunya.
Pendirian Wikitribune
jelas didasarkan oleh tujuan mulia yaitu untuk melawan penyebaran berita-berita
hoaks dan tak terpercaya. Karena itu, dia berharap situs ini bisa berdampak
positif dan berkembang lebih cepat sehingga mereka bisa jadi situs terpercaya. Dan ke depannya, Wales berharap bisa menghadirkan berita dalam berbagai bahasa.
Visi besar yang
digerakkan oleh tujuan baik, mulia dan demi kepentingan orang lain biasanya akan
diberkati Tuhan. Wales adalah salah satu sosok yang mendapat visi mulai ini
dalam hidupnya. Sekalipun dirinya punya kapasitas dan kemampuan untuk menjadi pengusaha
sukses. Tapi dia lebih memilih untuk mengerjakan sesuatu yang bermanfaat dan menolong
orang lain.
Apakah kamu
juga punya visi dan pemikiran yang sama dengan Jimmy Wales?